part 42

915 91 46
                                    

"loh, ada tamu?" Fabiola terkejut melihat seorang laki laki di ruang tamu.

"Nah anaknya sudah datang itu!"

"Apakabar?" Tanya Fabiola pada lelaki itu.

"Baik fab, lo gimana?" Tanya balik Ariq.

"Yasudah ibu tinggal ya, mau ke dapur dulu" ibu fabiola meninggalkan fabiola dan Ariq di ruang tamu.

Ariq ini teman dekat fabiola ketika ia duduk di bangku SMP hingga SMA, mereka dulu terkenal dan sangat populer karena dikenal sebagai combo jenius, fabiola yang menguasai matematika dan Ariq yang menguasai fisika.

"Tumben kesini?" Tanya fabiola, karena bisa dibilang ini kali pertama ia bertemu ariq lagi setelah sekian lama.

"Lagi dapet cuti fab, dan mumpung arah pulang ke rumah searah, jadi sekalian mampir !" Jawab Ariq.

"Oh gitu"

"Oiya fab gua ga lama sih disini, cuma mau liat lo aja" lanjut Ariq.

"Bisa aja lo" fabiola memukul pundak Ariq di sana.

Mereka saling bertukar candaan, sampai sampai fabiola tertawa begitu lepas mendengar candaan Ariq, bahkan ia seperti tak mengingat kejadian tadi sore di mall.

"Gimana kuliah di luar ? Dapet cewek sana lu?" Lontaran perkataan itu membuat Ariq terdiam dan memfokuskan tatapannya ke arah fabiola.

"Apaan? Ada yang aneh sama gua?" Fabiola terus menerus bertanya pada ariq yang masih menatap wajahnya.

"Engga,, gaada yang aneh sama lo, yang aneh itu pertanyaannya,, karena gua mau fokus dulu sama masa depan, soal cewek mah nanti aja belakangan!". jawab Ariq.

"Gua si ga percaya lo gaada cewe!" Sambung Fabiola.

"Terserah dah fab, lagian cewek yang gua suka juga ga suka sama gua!"

"Idihh kasian, muka ganteng tapi cintanya ga di follback!" Sahut Fabiola.

Keduanya pun tertawa di sana, sampai ariq lupa jika ia punya janji dengan temannya. "Loh iya fab udah jam segini, gua cabut ya ada urusan!" Ucap Ariq ketika melihat jam di tangannya menunjukkan pukul sembilan malam.

"Yaudah " Fabiola kemudian menghantarkan Ariq sampai depan rumahnya.

"Makasih lelucon anehnya tadi!" Ujar fabiola pada ariq  yang kini sudah ada di dalam mobilnya.

"Siap, gua pamit ya!"

"Iyaa, hati hati!" Fabiola melambaikan tangannya pada ariq.

Fabiola kemudian masuk ke dalam rumahnya sambil masih sedikit tertawa. "Aneh banget si ariq!"

"Bahagia banget kayanya kamu nak!" Ucap sang bunda melihat Fabiola yang masih tertawa.

"Itu bun, biasa si ariq!"

"Kemarin kemarin aja kamu bete!" Lanjut sang bunda.

"Bundaa, udah lah fabiola mau ke kamar ya!".

__

Di lain tempat, Ariq menuju salah satu cafe, di sana ia telah di tunggu oleh temannya.

"Sorry ya telat dikit!" Ariq menyapa salah seorang pria yang sudah menunggunya di sana.

"Santai aja bro, gua juga baru sampe tadi!" .

"Gimana kabar lu khal?!" Ucap Ariq, ternyata teman yang ia maksud adalah khalifah.

"Baik, lo sendiri?"

"Sama bro, oiya gimana sekarang kuliah lo disini?" Tanya Ariq "udah ketemu sama sahabat kecil lo dulu??" Sambungnya.

"Nah itu jadi masalah juga sekarang!" Jawab Khalifah.

"Maksud lo?"

"Sekarang gua dibuat bingung, antara tetep sama sahabat kecil gue, atau sama temen smp gue!"

"Lah, katanya lo fix bakalan sama sahabat lo, gimanasi khal?, emang temen smp lo kenapa?"

"Dia sakit bro, terus orang tuanya bilang kalo dia setelah gua tinggal balik ke indo jadi sering nge drop, makanya akhir akhir ini  gue lebih sering sama temen SMP gue dibanding sahabat gue sendiri!" Jelas khalifah.

"Kalau menurut gue, itu si temen smp lo  nya aja yang manja, dan emang dasar dia nya aja yang caper ke lo!" Ucap Ariq.

"Tapi sekarang dia masih butuh gua riq, tapi gue juga ga mau kalo sahabat gue itu salah paham nantinya!"

"Yaudah, tinggal lo jujur aja kalo semisal lo udah punya seseorang yaang butuh lo juga, bukan cuma dia!"

"Tapi kalo dia nanti kambuh lagi?"

"Ya kalau kata gua si, lo nya harus tegas, bantu sih boleh, tapi jangan bikin lo nya jadi keberatan juga!"

"Iya deh nanti gua pikirin lagi, sorry ya malah jadi curhat!"

"Santai,, oiya sebenernya gua juga lagi dilema si khal!" Sambung Ariq.

"Kenapa lagi ni? Masalah cewek juga?"

"Iya, hampir sama kaya lo, masalah sahabat, gua punya sahabat deket tapi karena sekarang gua di luar negeri, ya alhasil jarang ketemu, tadi juga mampir kerumahnya cuma sebentar, sekedar pengen mastiin kalo dia baik baik aja!" Ucap Ariq.

"Kayaknya kita berdua lagi sama sama dilema ya!" Ujar khalifah.

"Eh kenapa kadi gini dah, perasaan kemarin lo minta tolong buat sesuatu, ngapain jadi saling curhat!"

"Oh iya sampe lupa, yaudah, ini gue ada sesuatu.." khalifah menunjukan suatu hal pada Ariq, mereka berdua mengobrol lama di sana, sekitar hampir dua jam mereka mendiskusikan hal yang sepertinya sangat penting.

_____

Keesokan harinya, tepat hari sabtu, waktunya Fabiola menghabiskan waktunya untuk sibuk mengerjakan tugas tugasnya, sampai suatu ketika ia dikagetkan dengan bunyi dering ponselnya...

Call on..

Iya hallo?

....

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 22 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

RENJANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang