part 28

363 79 17
                                    

Hampir 30 menit mereka duduk di salah satu kursi kayu di kaki gunung, sembari menunggu beberapa bis yang masih dalam perjalanan.

"Nanti di atas gunung lo jangan kemana mana sendiri ya fab, ajak Eunike atau engga ajak gue" ucap Khalifah.

"Iya Khalifah, bawel banget si" fabiola malah asik selfi dengan Eunike.

"Baterai hp lo nanti cepet habis kalo di pake terus" ujar Khalifah.

"Iya bapak Khalifah nasif, iyaa" fabiola langsung menutup ponselnya dan memasukkannya dalam tas.

"Nih lo sarapan dulu" Khalifah membukakan bungkus roti pada fabiola, dan memberikan juga kepada kedua temannya.

"Ko punya gue ga di bukain khal?" Tanya kevin.

"Lo bukan anak kecil ya vin" jawab Khalifah.

"Yeeeuu, si fabiola juga bukan anak kecil, tapi lu bukain tuh bungkusnya" sindir kevin.

"Gue ambil lagi juga vin tuh roti" sahut khalifah.

"Iya iya becanda gue" kevin langsung membuka bungkus roti itu dan melahapnya.

"Tumben lo kepikiran bawa roti buat sarapan?" Tanya Eunike.

"Mama yang nyuruh bawa, katanya takut ga sempet sarapan, sekalain bawain makanan buat fabiola" jelas khalifah.

"Sayang banget mama lo sama fabiola" lanjut kevin.

"Ya iya, dari dulu pengen punya anak cewek, terus dulu kan dia sering ke rumah gue, makanya mama anggep dia anaknya juga" sambung khalifah.

"Maka dari itu,, dia udah kaya kaka gue sendiri, ya kan khal!" sahut fabiola.

Khalifah hanya menanggapi perkataan fabiola dengan anggukan kecil. "Nih" kini ia memberikan botol air mineral pada Fabiola.

Beberapa obrolan yang Kurang berfaedah pun keluar dari mulut kevin.
Bahkan Eunike juga ikut membuat lelucon di sana, sembari mengisi waktu.

"Eh, gue punya tebak tebakan nih, kenapa air mata warnanya bening?" Tanya Eunike.

"Ya masa air mata warna Biru yun, ya aosti bening lah" jawab kevin.

"Salahhh"

"Teruss??"

"Karena kalo warnanya hijau namanya air matcha, hahaha" Hanya Eunike yang tertawa di sana.

"Parah si aada yang ikut ketawa"

"Ayok ketawa, 1,, 2,,3" ajak kevin.

Akhirnya keempat orang itu tertawa bersama, meskipun entah apa yang mereka tertawa kan. Steven dan Theo yang melihat keempat orang itu, akhirnya menghampiri mereka.

"Wih, lagi kumpul di sini" ucap Theo.

"Hai fab" Sapa Steven.

"Mau ngapain lo?" Tanya Khalifah.

"Ya duduk lahh, galak amat om" sahut Theo.

"Kalo gua mau nyamperin fabiola sih " timpal Steven sambil duduk di samping Fabiola.

Melihat itu Khalifah langsung menukar posisi duduknya dengan Fabiola, sehingga kini yang disamping Steven adalah Khalifah.

"Udahlah ven, kehadiran lo lagi ga di pengenin buat sekarang" lanjut Theo.

"Jahat kau Khalifah, jahatt" ucap Steven dengan nada dramatis sambil menggoyang kan pundak khalifah.

"Yaudahlah, gue juga mau nyari sesuatu duluu" akhirnya Theo dan Steven pergi dari sana.

Pukul enam lewat tiga puluh menit, semua mahasiswa dari berbagai jurusan sudah hadir di titik awal berkumpul.

"Semuanya kumpul" teriak salah satu penanggung jawan acara kemah di luar lingkungan kampus ini.

Semua mahasiswa berkumpul, ada yang duduk maupun berdiri, semua mendengarkan arahan yang diberikan oleh penanggung jawab acara ini, kita sebut saja pak dani, pak Esa, ibu Silvi, dan beberapa dosen lainnya.

"Buat semuanya, tolong diperhatikan, ini wilayah baru, tempat yang baru kita datangi, tolong buat semuanya jaga tata krama, masing masing individu jangan pernah berpencar, harus selalu bersama dengan teman temannya" jelas pak dani.

"Saya akan menjelaskan sedikit urutan kegiatan kita selama tiga hari di sini, hari pertama atau hari ini, kita akan naik ke tempat camping di atas sana, diharapkan semuanya berhati hati, setelah sampai, seperti biasa kita akan mendirikan tenda, mencari kayu bakar dan beberapa kegiatan lainnya, esoknya kita akan melihat sunrise dari atas gunung, dan hari ke tiga kita turun gunung" sambung pak Esa.

"Jelas semuanya??" Tanya pak dani.

"Jelas pak" teriak semua mahasiswa yang sudah tidak sabar ingin cepat naik ke atas gunung.

"Yasudah kita akan segera naik, semuanya siap siap, bawa barang kalian" ucap bu silvi.

Sekitar jam tujuh pagi, mereka mulai mendaki, Khalifah sudah bersiap siap jika Fabiola tiba tiba merasa lelah, pria itu berniat akan langsung menggendong fabiola.

"Lo kalo capek bilang gue ya fab". Ucap khalifah.

"Iya khal iyaaa" fabiola mendahului Khalifah mendaki bersama Eunike.

"Tu cewek dibilang jangan jauh jauh juga" oceh khakifah.

"Yaudah, ayok susul mereka" ajak kevin.

Sepuluh menit pertama, fabiola dan Eunike masih bisa tertawa sambil melihat pemandangan sekitar gunung, namun setelahnya mereka berdua mengeluh seperti anak kecil.

Fabiola berhenti di tengah jalan, di ikuti Eunike yang juga kini bersandar pada salah satu pohon.

"Fab" Khalifah membukakan tutup botol air mineral, dan memberikan nya pada fabiola.

"Makasih khal" fabiola meneguk air itu melepas dahaga.

"Andai gue juga punya sahabat sebalik Khalifah" sahut eunike.

"Nih minum" kevin pun memberikan air mineral miliknya pada Eunike.

"Serius ni?" Tanya eunike.

"Iyaa"

"Oke makasiii"

Mereka sesekali berhenti untuk beristirahat di setiap pos pemberhentian, minum dan makan, tak pernah fabiola lewatkan, bahkan Khalifah yang jarang makan kini harus membantu fabiola menghabiskan makanannya jika waktu istirahat akan segera habiss.

"Khaal" panggil Fabiola.

"Kenapa?" Khalifah menghampiri Fabiola.

"Ga abis, lo mau?" Tanya fabioa.

Khalifah hanya pasrah dan membuka mulutnya seraya menerima makanan dari tangan fabiola.

"Idih, gue juga mau kali fab" sahut Eunike.

"Nih yun ada satu lagi" Fabiola menyuapi Snack coklat pada Eunike.

"Lo capek ga fab?" Tanya khalifah.

"Engga,, gue ga selemah itu ya khal"

"Yaudah, kalo capek bilang, inget itu!"

"Iyaa"

Setelah mendaki kurang lebih 5 jam, mulai dari jam tujuh pagi hingga pukul dua siang, akhirnya mereka sampai di ketinggian 2423 MDPL . batas paling tinggi untuk melakukan Camping.

_________________________________________

Sekian terimakasih...

Love buat para Readers 🤍

Good night everyone 🌜

Salam hangatt 。⁠◕⁠‿⁠◕⁠。

RENJANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang