"Ngomong-ngomong, apa kau tahu tempat-tempat di dekat sini yang menyediakan permainan yang lebih menarik?"
"Permainan yang lebih menarik? Kau sedang membicarakan permainan dadu atau semacamnya?"
"Tidak. Kesenangan yang kucari adalah... ini."
Kishiar mengetuk pelan bagian belakang kartu, yang dihiasi dengan pola koin emas, dan tersenyum.
"Uang?"
"Senang rasanya datang ke Charloin dengan tujuan tertentu, tetapi kemudian aku menyadari bahwa aku kekurangan uang penginapan. Aku tidak keberatan tidur di jalanan sendirian, tetapi sekarang aku punya teman."
Kishiar terus berbicara sambil mengocok kartu dengan ahli.
"Itulah sebabnya aku mencari permainan yang menarik. Sesuatu yang dapat menutupi kekurangan biaya perjalanan kita."
Ini berarti dia sedang mencari permainan judi yang melibatkan taruhan uang. Yuder tidak melewatkan sedikit perubahan pada ekspresi orang-orang yang sedang membalik kartu dengan santai.
"Jika kau datang ke Charloin dengan tujuan tertentu... Kau bukan, kebetulan, 'orang-orang itu'?"
Orang yang duduk di sebelah Kishiar menunjuk ke suatu arah. Arahnya ke jalan tempat orang bisa melihat sekilas puncak gedung cabang selatan Kavaleri.
"Benar. Apa kau tidak melihat lebih banyak orang seperti kami di sekitar sini akhir-akhir ini?"
"Hmm. Ya, tentu saja."
Meskipun percakapan mereka mengisyaratkan bahwa Kishiar dan Yuder adalah Awakener yang datang untuk melamar ke Kavaleri, para pemain kartu itu tidak tampak terlalu terkejut.
Tanpa rasa takut atau ragu, saat mereka saling menatap, Yuder yakin Kishiar telah memilih orang yang tepat untuk mendapatkan informasi.
"Kau tampaknya hanya memiliki keterampilan rata-rata dalam permainan. Apakah kau tidak mencari cara yang terlalu berbahaya untuk mendapatkan uang perjalanan? Permainan yang bisa menghasilkan uang sama sekali berbeda dari permainan semacam ini."
"Oh, begitukah kelihatannya?"
Kishiar menjawab dengan nakal.
"Kalian semua mungkin terlalu mabuk untuk mengingatnya, tetapi aku telah berpartisipasi dalam empat ronde sejak aku bergabung di meja ini. Menang, kalah, menang, kalah, dan sekarang terus berlanjut. Apakah ada yang ingat berapa poin yang aku menangkan dan kalahkan?"
"Ketika kalian menang, selisihnya 5 poin dari tempat kedua, dan ketika kalian kalah, selisihnya 5 poin dari tempat pertama."
Yuder yang sebelumnya diam menjawab, menyebabkan orang-orang yang memainkan permainan kartu itu saling memandang. Dengan tak percaya, mereka menghitung dengan jari mereka, mencoba mengingat kejadian itu. Setelah beberapa saat, mereka semua terdiam.
"...Itu benar."
Mengendalikan menang dan kalah adalah sesuatu yang dapat dilakukan dengan mudah oleh pemain yang terampil. Tetapi untuk mengganti menang dan kalah dengan selisih skor yang sama tanpa menimbulkan kecurigaan dari orang lain benar-benar merupakan prestasi yang menakjubkan.
"Itu... Apakah itu kemampuanmu? Apakah kau menggunakan kekuatanmu?"
"Tidak. Kekuatanku tidak ada hubungannya dengan ini."
"Lalu bagaimana..."
"Aku secara alami pandai dalam hal ini. Mungkin aku punya firasat yang bagus."
Kishiar menjawab dengan santai, sambil menggoyangkan kartu di tangannya.
