16. another chance

536 61 14
                                    

i can fix him
no really i can

Kaivan memarkirkan mobilnya di sebuah gedung sesuai dengan lokasi yang dikirimkan oleh Cheryl. Di area depan gedung berjejer rapi karangan bunga ucapan selamat. Sepertinya di dalam sana sedang ada acara peluncuran sebuah fashion line wanita dari salah satu brand.

Mengecek ponselnya, Kaivan memberitahu kepada Cheryl ia sudah sampai. Tidak lama gadis itu membalas dan memintanya bertemu di dalam.

Setelah mematikan mesin, Kaivan keluar dari mobil. Ia berjalan masuk ke dalam gedung sambil memperhatikan acara apa yang sedang terjadi di dalam. Beberapa orang ramai berkumpul di luar. Termasuk media. Beberapa di antara mereka langsung menghampiri Kaivan begitu melihat sang pria hadir di acara tersebut.

"Mas Kaivan! Gimana lanjutan persiapan pernikahannya dengan Arawina?" Seorang wartawan menghampiri dan langsung menodong dengan pertanyaan.

"Kemarin katanya di acara pertunangan kalian berdua pergi duluan. Ke mana tuh, Mas?" Salah seorang wartawan yang lain menimpali.

Kaivan tidak menggubris pertanyaan-pertanyaan dari para wartawan. Ia mempercepat langkahnya masuk ke dalam gedung. Begitu berada di dalam, ia melipir ke tempat yang lebih sepi agar jauh dari radar orang-orang.

Obrolannya dengan Cheryl nanti harus tetap menjadi rahasia. Tapi melihat situasi ramai oleh media, sepertinya Kaivan harus mencari cara lain agar pertemuan mereka tidak diketahui siapapun. Ia kembali menghubungi Cheryl dan memintanya mencari tempat yang lebih tersembunyi.

Setelah mengobrol beberapa kali di telepon, Kaivan akhirnya tahu sedikit demi sedikit tentang apa yang Bastian Jovanka lakukan pada gadis itu.

Kaivan menduga Bastian juga meneror dengan mengirimkan foto dan video yang sama untuk memeras gadis itu. Cheryl awalnya tidak tahu siapa pengirim teror itu. Gadis itu awalnya mengira Kaivan yang melakukannya. Peneror itu selalu menyuruh Cheryl mengambil dokumen di kantor ayahnya dengan mengancam akan menyebar video skandalnya.

Saat di telepon, Kaivan meyakinkan bahwa bukan ia pelaku peneror Cheryl. Kaivan belum bisa memastikan apakah benar Bastian sendiri yang meneror Cheryl. Namun ia tahu pasti Bastian Jovanka adalah dalang di belakangnya. Kaivan bertanya dokumen apa yang diminta peneror itu? Namun Cheryl belum mau memberitahukannya karena belum percaya sepenuhnya pada Kaivan. Maka dari itu Kaivan bersikeras untuk mengajak Cheryl bertemu agar gadis itu bisa mempercayainya.

Dalam situasi seperti ini, Kaivan tahu sulit rasanya mempercayai orang lain. Ia bahkan tidak tahu apakah bisa mempercayai Arawina dengan semua rencananya meski keduanya sama-sama terjebak dalam perjodohan paksa. Kaivan belum yakin apakah gadis itu tidak ikut juga merencanakan semua ini dengan ayahnya atau hanya sebagai pion yang dimainkan oleh pria tua itu?

Kepolosan gadis itu kadang bisa membuat Kaivan percaya bahwa ia hanya anak penurut yang dimanfaatkan ayahnya yang bengis. Namun di satu sisi, Kaivan tidak mau gegabah. Arawina adalah seorang Jovanka. Sejauh yang Kaivan lihat, Bastian Jovanka bisa melakukan apa saja untuk mencapai tujuannya. Siapa yang bisa menjamin Arawina tidak akan melakukannya juga?

Kaivan tahu Cheryl juga pasti merasakan hal yang sama. Gadis itu cukup pintar untuk bergerak hati-hati. Dengan kabar yang mengatakan bahwa Idris Damantara akan maju dalam pemilihan presiden periode selanjutnya, Cheyrl tentu tidak mau membuat skandal yang akan menghancurkan kredibilitas ayahnya.

Daddy I Hate HimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang