tell me something i don't know
lead me to the place where no one ever goes
•Rianata Beauty memang brand baru dalam pasar kecantikan Indonesia. Namun meski baru berjalan dua tahun, anak perusahaan dari Grup Nataprawira itu sudah melesat menyamai pesaingnya yang sudah lebih dulu berkiprah. Riani Nataprawira yang awalnya dikenal sebagai sosialita anak Nataprawira berhasil mengubah citranya menjadi seorang pebisnis muda.
Maka dari itu saat Riani menawarkan kerjasama Arawina menjadi salah satu Brand Ambassador produk dari Rianata Beauty, gadis itu langsung menyetujuinya. Saat Arawina menghadiri acara ulang tahun ayah Riani, keduanya mengobrol. Kemudian Riani menawarkan kerja sama pada Arawina.
Setelah bernegosiasi dan menandatangani kontrak kerja sama beberapa minggu lalu, pagi ini Arawina sudah duduk di kantor Riani untuk menjalankan kerjasama mereka. Hari ini jadwal Arawina adalah untuk melakukan pemotretan. Ia sedang menunggu Riani selesai dengan pekerjaannya sebelum pergi ke studio.
Arawina memperhatikan Riani yang kini sudah selesai menelepon. Gadis itu seakan sudah ditakdirkan menjadi seorang yang penting. Dengan gerak-geriknya yang lugas namun tetap terlihat ramah, Riani sangat cocok dengan posisinya sebagai pimpinan yang berwibawa.
"Sori, Ra," ujar Riani begitu menyimpan ponselnya. "So, gimana? Udah siap?"
Arawina mengangguk satu kali. "Thanks udah ajak aku kerja bareng."
Riani menghampiri Arawina dan meremas kedua bahu sang gadis. "Of course! Sebenarnya udah lama gue pengen kerja sama bareng lo karena citra lo cocok sama kita. Thanks to Kaivan I guess?" sahut Riani sambil tertawa kecil. "Yuk, langsung aja ke studio."
Begitu sampai di studio, Arawina langsung disibukan dengan segala persiapan hingga akhirnya masuk ke sesi pemotretan. Pekerjaan Arawina membuatnya bisa melupakan sejenak drama yang sedang terjadi di hidupnya.
Sejak pertengkaran di rumah keluarganya beberapa minggu lalu, Arawina sama sekali belum berkomunikasi lagi dengan ayahnya. Ia beberapa kali dihubungi oleh ibunya namun hanya sesekali Arawina menjawab.
Ini kali pertama Arawina bertengkar hebat dengan ayahnya. Biasanya ia hanya berdebat karena perbedaan pendapat namun tidak lama kemudian kembali seperti biasa. Biasanya Arawina yang meminta maaf kepada ayahnya setelah perdebatan mereka selesai. Namun kali ini berbeda. Arawina tidak mau mengalah. Ia akan tetap bulat dengan keputusannya untuk tidak menikah dengan Kaivan meski pria itu seakan menjadi orang yang jauh berbeda.
Apa pun yang berubah dalam diri Kaivan, tidak akan membuat Arawina goyah. Ia tetap tahu bahwa pria itu tidak ingin menikah dengannya. Ia tetap yakin Kaivan juga teguh pada pendiriannya untuk membatalkan perjodohan mereka meski pria itu tetap ingin menjalin hubungan dengan Arawina.
"Can we start from the begining? Just us," ucapan Kaivan masih terngiang dalam kepala Arawina.
Jika Kaivan ingin bersamanya, mengapa sulit untuk menerima kenyataan bahwa mereka akan terus bersama dalam pernikahan? Apakah sebegitunya Kaivan antipati terhadap pernikahan? Atau pria itu hanya antipati pada Arawina?
Menjelang siang, Arawina selesai dengan pekerjaannya. Saat ia sedang melihat-lihat hasil foto dari layar, seseorang memanggil namanya. Arawina menoleh dan melihat Kaivan sudah berdiri di belakangnya.
"Kenapa kamu ada di sini?" tanya Arawina heran.
"Aku ada perlu sama Dipta," jawab Kaivan. "Tadi aku liat mobil kamu di parkiran jadi sekalian cari kamu juga. Udah selesai kerjaannya?"
Arawina mengangguk. "Udah."
"Kita makan siang, yuk?" ajak Kaivan. "Gimana kalau sushi?"
Mendengar nama makanannya disebut seketika membuat perut Arawina bereaksi. Ia memang berniat langsung pergi ke restoran sushi kesukaannya setelah ini. Bagaimana mungkin Kaivan membaca pikirannya?
KAMU SEDANG MEMBACA
Daddy I Hate Him
RomanceKaivan Nataprawira, playboy dari keluarga kaya Nataprawira harus dijodohkan dengan Arawina Jovanka, gadis baik-baik dan penurut dari keluarga Jovanka. Namanya juga perjodohan, apalagi dengan orang yang tidak dikenal, tentu saja kedua orang itu menol...