onto the next!

608 24 7
                                    

Hi! Buat yang masih belum puas dengan cerita ini, here's a little peak to the extra chapter that you can read fully on KaryaKarsa. Extra chapter ini nggak ada hubungannya dengan cerita selanjutnya dan nggak ada konflik baru juga, cuma untuk menceritakan kehidupan manis-manis couple ini setelah buku selesai aja. Sejauh ini baru ada satu chapter. Kemungkinan in the future bakal nambah lagi.

SPOILER:

Waktu di Santorini seakan berakhir lebih cepat. Setelah menghabiskan waktu untuk berjalan-jalan melihat pemandangan, mencoba makanan lokal, melihat matahari terbenam, dan makan malam ala fine dining, Arawina merasa puas meski tubuhnya sangat lelah. Meski begitu, Arawina masih ingin menghabiskan waktunya esok hari untuk menjelajahi wilayah Santorini yang lain. Rencananya besok mereka akan pergi ke wilayah pantai yang ada di sisi lain pulau.

Duduk di sofa kamar hotelnya, Arawina melepas sepatu yang dipakainya. Ia kemudian bersandar sejenak untuk melepas lelah.

Kaivan bergabung untuk duduk di samping sang gadis. "Seneng nggak, hari ini?"

"Banget," sahut Arawina dengan senyum lebar. Ia menelusupkan kedua tangannya ke dalam tubuh Kaivan lalu mengecup pipi suaminya. "Makasih, ya."

"Makasih doang?" keluh Kaivan.

Menghembuskan napas keras-keras, Arawina mengalah. "Ya udah terus maunya apa?"

Dengan sudut bibir yang tertarik lebar, Kaivan menunjuk keningnya sendiri. "Cium di sini."

Arawina menurut. Ia mengecup kening suaminya.

Kemudian Kaivan menunjuk pipinya. "Di sini juga," pintanya yang lagi-lagi dituruti oleh Arawina.

Senyum Kaivan berubah menjadi sebuah seringai saat ia menunjuk bibirnya sendiri. "Yang ini belum."

"Ya ampun kenapa kamu norak banget begini?" gerutu Arawina namun ia tetap menuruti keinginan Kaivan.

Begitu bibir Arawina mengecup bibir Kaivan, pria itu mengambil kesempatan untuk melingkarkan tangannya ke tubuh sang gadis dan mendekapnya erat. Arawina yang tadinya hanya ingin mengecup bibir Kaivan akhirnya membiarkan ciuman itu berakhir menjadi sebuah pagutan mesra.

Kaivan semakin mengeratkan tubuh keduanya. Merasa gairahnya naik, Arawina mengikuti naluri tubuhnya untuk naik ke pangkuan Kaivan. Kakinya berada di samping kaki Kaivan dan tangannya menopang tubuhnya di dada bidang Kaivan.

Entah siapa yang memulai, namun ciuman keduanya terus meningkat. Kaivan menangkupkan kedua tangannya di pipi sang gadis sebelum kemudian bergerilya ke tubuh istrinya itu.

"Van," bisik Arawina terengah saat tangan Kaivan menelusup masuk ke balik pakaian sang gadis. Sentuhan kulit ke kulit itu membangkitkan listrik yang seketika menyengat tubuh Arawina.

"Kamu capek, nggak?" tanya Kaivan dengan suara berat.

Entah ke mana perasaan lelah dan tubuhnya yang terasa pegal itu. Arawina seketika merasa kembali bugar dan bertenaga. Ia menggeleng untuk menjawab pertanyaan Kaivan.

Respon Arawina seperti sebuah sinyal persetujuan bagi Kaivan. Begitu mendengar jawaban istrinya, Kaivan melingkarkan kaki Arawina lalu menggendongnya ke kasur. Arawina yang terkesiap otomatis melingkarkan kedua tangannya di bahu Kaivan.

FULL VERSION ON KARYAKARSA

•••

Yang penasaran dengan cerita tambahan couple Kaivan-Arawina, boleh banget langsung cek KaryaKarsa @/nesitara atau klik link yang ada di bawah bio profile dan pilih akun KaryaKarsa-ku.

Alright, now let's move on to the new story.

Jeng jeng jeng! Cerita siapa yaaa ini?!

INTRODUCING...

TEMPORARY EFFECT

Dari covernya ada yang bisa tebak siapa? Yuk para shipper visual/castnya cek bukunya di profil aku dan ramaikan cerita ini!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dari covernya ada yang bisa tebak siapa? Yuk para shipper visual/castnya cek bukunya di profil aku dan ramaikan cerita ini!

See you in TEMPORARY EFFECT!

Thank you❤️

Daddy I Hate HimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang