30. exposed

479 56 20
                                    

even on my worst day did i deserve babe
all the hell you gave me?

"Are you okay?" tanya Arawina begitu ia dan Kaivan kembali ke mobil.

Pertemuan mereka dengan Yudhi Nataprawira hanya berlangsung singkat. Meski begitu, Arawina tetap merasa bangga karena Kaivan sudah berhasil melawan ego dalam dirinya dan bersedia menemui ayahnya. Namun ia juga bingung apa yang kedua pria itu bicarakan sehingga Kaivan keluar dengan napas menderu, tangan mengepal, dan langkah lebar.

Kaivan menjawab dengan anggukan singkat. Pria itu memakai sabuk pengamannya dan menyalakan mesin mobil. Ia mengalihkan topik. "Kita mau ke mana? Gimana kalau makan siang?"

Arawina berpikir sejenak. Sebenarnya ia ingin menghabiskan waktu lebih lama dengan Kaivan. Ia merindukan pria itu setelah beberapa hari tidak bertemu. Namun pikiran Arawina terus menahannya. Ia teringat bagaimana Kaivan berbohong padanya tempo hari. Hal terburuknya, Kaivan merasa tidak bersalah. Seakan pria itu sudah biasa melakukannya.

Of course he is. He's The Kaivan for God's sake. Batin Arawina mengompori.

Tiba-tiba Arawina teringat bahwa ia sudah janji akan bertemu dengan asistennya. Arawina mengecek tas untuk mencari ponselnya. Namun ia tidak menemukannya. Ia mendecak pelan.

"Kenapa?" tanya Kaivan.

"Aku lupa bawa handphone," ujar Arawina. "Aku udah janji mau ketemu asistenku."

"Pakai aja handphone aku." Kaivan menawari. Ia mengambil ponsel dari sakunya.

Arawina menerima ponsel Kaivan. Berhubung ia tidak mengingat kontak asistennya dan Kaivan juga tidak punya nomornya, Arawina memutuskan untuk mencari media sosialnya saja. Saat sedang mencoba menghubungi asistennya, tiba-tiba ada notifikasi yang muncul dan tidak sengaja terbuka oleh Arawina. Seketika layar berubah menuju aplikasi pesan. Kolom pesan dengan nama Cheryl terbuka di layar. Arawina hendak menutupnya lagi namun kemudian ia melihat namanya tertera di layar.

Cheryl
Lo berniat kasih tau Arawina?

Kaivan
Engga lah! Gila aja

Cheryl
Tapi gimana kalau dia tau dari bokapnya?

Kaivan
Bokapnya ga mungkin buka kejahatannya sendiri

Cheryl
If u say so
Btw I'm dealing with helena tonight

"Van," gumam Arawina dengan suara berat.

"Ya?"

"Siapa Cheryl?" tanya Arawina membuat Kaivan sontak  melihat ke arah sang gadis meski sedang menyetir.

"Kenalan aku," jawab Kaivan dengan alis terangkat dan lirikan sekilas. "Kenapa memangnya?"

Arawina menjawab lagi. Namun pandangannya tetap fokus pada layar ponsel Kaivan. "Aku nggak sengaja buka chat kamu sama dia. Apa yang kamu rahasiakan dari aku? Apa yang nggak boleh aku tahu?"

"Ra," ucap Kaivan penuh penekanan. Pria itu mengalihkan tatapan ke arah Arawina, berusaha membaca raut wajah sang gadis yang seketika menjadi gelap.

Suara Arawina naik satu tingkat. "Ini cewek yang sering kamu ajak pergi berdua ya?" tuduhnya.

"What?"

Tidak menghiraukan reaksi Kaivan yang sudah ingin menjelaskan, Arawina bertanya lagi dengan nada lebih sinis. "Kenapa kalian bahas ayah aku? Apa yang kamu rahasiakan, Van?!"

Daddy I Hate HimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang