𝙥𝙖𝙧𝙩- 𝟝𝟘

888 94 1
                                    

"jennie,, bagaimana keadaan mu nak"

"aku baik-baik saja paman"

jawab jennie pada kim seung yang datang menyapa nya dengan istrinya

"kamu melahirkan bayi yang cantik sekali"

"hehehe terimakasih bibi,"

jennie melirik paman joon nya yang hanya diam bersama nenek nya sementara istri nya sedang menatap bayi yang ada di gendongan nyonya manoban

"tidak usah memikirkan banyak hal,, besok paman akan datang lagi mengunjungi mu,, "

"paman langsung ke mansion saja karena besok aku sudah pulang,, "

"cepat sakali,," heran nyonya pertama

"hmm,, dokter yang bilang"

"ini,, aku membawa kan sesuatu untuk putri mu,, aku mendesain nya sendiri di butik jadi kamu harus memakaikan nya ok,, "

jennie tersenyum kecil meraih totebag yang berlogo merk butik istri kim seung lalu menyimpan nya di atas lemari

"terimakasih bibi, paman"

"ckk,, kamu ini, itu tidak seberapa,,, baiklah kami akan kembali dulu, jaga kesehatan mu dengan baik hum,, "

jennie mengangguk lagi pada paman nya, setelah itu kim seung bersama istri nya pamit kembali dengan yang lainnya

dia merasa tidak enak karena ibu dan adik ketiga nya sama sekali tidak menyapa tuan manoban.

setelah keluarga kim kembali, tuan kim berdeham dan menatap kakek sandero yang bermain dengan cicitnya yang sedang menggeliat di gendongan nya

"tuan manoban, maaf atas sikap ibu dan adik ku,,, "

kakek sandero mengerut menatap tuan kim

"ada apa dengan ibu mu dan kenapa kamu minta maaf,, "

"hmm itu,,, "

"ckk,, kau ini, aku tidak peduli bagaimana sifat keluarga mu yang lainnya kim, yang penting kamu dan jennie baik,,, suatu hari mereka akan sadar sendiri jadi tidak usah peduli kan,,, "

tuan kim mengangguk canggung dan meraih cangkir teh yang tadi nyonya manoban berikan padanya.

sedangkan nyonya manoban bersikap bodoamat karena sudah tau sekali bagaimana sikap nyonya tua itu, untung saja suami sahabat nya ini baik, kalau tidak dia akan menendang nya juga.

"sepertinya dia sudah mengantuk,, cicit mungil ku yang menggemaskan apa kamu tidak ingin tinggal bersama buyut sandero hum,,, "

ngngeaaak,,,ngeaakk

tiba-tiba saja bayi itu menangis kencang membuat lisa dan jennie menggigit sudut bibir nya

apakah bayi itu teringat saat mereka mengancam nya untuk diberikan pada kakek sandero.

lisa mengambil putri nya lalu membawa nya pada jennie yang sudah terkekeh kecil.

"sssttt, mommy tidak akan memberikan mu pada kakek sandero yang penting kamu mirip daddy saat besar nanti"

bisik jennie pada bayi nya yang sudah menghisap puting nya.

"aku ke perusahaan dulu, yasa ingin bertemu"

"kalau begitu kamu terus ke mansion dan ambil pompa dan juga penghangat asi nya, aku lupa memberitahu liv,,, "

lisa mengangguk kemudian mengecup kening jennie juga pipi bayinya yang sedang menyusu.

jennie's powerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang