Bab 31.

3K 116 1
                                    

Mia merasa lebih ringan setelah menceritakan segalanya pada Yohan dan Sinta. Ternyata, jujur lebih baik dari pada berbohong. Selama ini ia memang merasa tertekan.

Mia sudah kembali ke kamarnya belasan menit yang lalu. Ia sudah mandi dan berganti dan sekarang tengah berbaring santai di ranjang.

Mia menatap ponsel. Elo sedang online, namun lelaki itu tidak menghubunginya.

Oh Tuhan. Mia memejamkan mata. Elo tidak mungkin menghubunginya setelah mengetahui kebenaran yang ada. Elo tentu, tidak menyukai wanita murahan sepertinya yang hampir punya anak!

Mia mendesah panjang. Ia sebetulnya ingin mengakui hal ini ketika kedatangan ayah Elo. Ia benar-benar telah bertekad untuk mengungkapkan semua rahasia yang tersimpan rapi, namun kedatangan Sean mengacaukan segelanya.

Sekarang Mia pasrah! Namun, ia akan lebih mencintai dirinya! Yohan benar! Ia berharga! Akan ada lelaki yang akan benar-benar menerima kekurangannya!

Meski Mia telah memutuskan untuk pasrah dan tidak mengharapkan lelaki itu, nyatanya sampai pukul dua pagi ia masih memantau lelaki itu. Elo online, sampai pagi, tapi ..., apa yang ia harapkan. Mereka telah usai!

"Tidur, Mia. tidur. tidur. tidur. tidur." ia melafalkan kata-kata itu berulang kali dan berharap matanya terpejam. Namun, hal itu tak kunjung terjadi! Ia bahkan terjaga sampai pukul lima dan setelahnya rasa mengantuk baru menghampiri!

Mia baru bangun ketika waktu menunjukan pukul 10:20 pagi. Pertama-tama ia melihat ponsel. Ternyata tidak ada pesan yang masuk. Hanya ada pesan lama. Elo benar-benar mengabaikannya!

Mia menuruni ranjang dengan lesuh. Ia lebih hidup, namun cukup suram. Ia mulai menyukai Elo, tapi masa lalunya membuatnya rumit! Lelaki semacam Elo tidak mungkin menyukai wanita sepertinya! Dan itu semacam alarm yang selalu menyadarinya! Secara tidak sadar ia merendahkan diri! Itu terjadi, berulang kali setelah insiden itu! Ia merasa sedikit tidak berharga!

Mia menyapa orang rumah seperti biasanya dan tak ada yang berubah! Segala ketakutannya selama ini hanya semu. Nyatanya Yohan dan Sinta memperlakukannya penuh dengan kasih sayang seperti sebelum-sebelumnya!

Mia bergegas kerja dengan perasaan sedikit tak enak. Ia mengakui menyukai Elo. Tentu ia akan merasa canggung dan malu karena aibnya diketahui lelaki itu! Tapi, ia cukup percaya, Elo bukan tipe yang semberangan menjatuhkan orang lain dengan aibnya.

Di tempat kerja, ia dan Elo seperti berperang dingin! Lelaki itu menempatkan diri seperti bos dan memperlakukan Mia seperti karyawan. Tidak ada obrolan dan senyuman ketika mereka bertatap muka.

Elo bersikap dingin dan cuek.

Mia tidak keberatan! Tetapi, dadanya sakit! Lelaki yang mencintainya secara gila-gilaan kini mengabaikannya dengan sadis!

"Nahkan, bos sadar. Mia bukan level dia."

"Selama ini bos cuma penasaran. Barangkali bos sudah bosan."

"Pada dasarnya mereka tidak cocok."

Mia tidak ingin repot-repot tersinggung. Meski ia merasa sedikit sakit! Ia menanggapi dengan senyuman kecut lalu terus melakukan tugasnya. Ia akan mengabaikan setiap bisikan-bisaikan tidak mengenakan itu.

"Mi?" ia lebih dahulu mengetahui maksud hati Angel. Sehingga sebelum berpaling, ia menarik napas panjang. Kemudian membalikan badan menatap Angel.

Tatapan Angel menunjukan rasa ingin tahu yang lebih."Kamu sama bos Migel putus?" Mia sudah menduga, situasi ia dan Elo secara terang-terangan memprovokasi. Lelaki itu benar-benar mengabaikannya sehingga siapa pun pasti tahu bahwa mereka usai.

CINTA YANG NYATATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang