4

376 21 0
                                    

Rachel baru saja selesai memotret pemandangan di jakarta. Hasil foto nya sangat bagus, ia akan mengirimkan nya pada soni nanti agar soni bisa memasukan nya dalam blog nya. Rachel hanya bertugas memfoto dan soni yang mengatur semuanya.

Rachel mengecek jam tangan nya ia memasukan kembali kamera nya ke dalam tas dan ia langsung beranjak untuk pulang.

Rachel baru saja tina di loby hotel ia langsung masuk kesana dan menuju lift. Beberapa orang menggunakan jaket merah berkeliaran disana namun rachel tidak memperdulikannya. Rachel terus jalan kea rah lift. Melihat pintu lift terbuka ia langsung masuk.

Rachel sedikit terkejut ketika melihat ke depan, laki laki tadi sore yang memeluknya ada di hadapannya dengan beberapa orang disana. Rachel yang tidak perduli langsung masuk dan berdiri di depan Nathan. Ia kembali fokus dengan ponselnya.

Tiba tiba pintu lift terbuka kembali karena ada yang menahan nya. "maaf tapi boleh mba nya ikut kami?"

Rachel menatap heran satpam di depan nya. "apa ada masalah?"

Satpam itu tidak berbicara dan langsung menarik tas rachel membuat rachel dan beberapa orang disana termasuk Nathan terkejut. Satpam itu langsung membuka tas rachel. Rachel yang tidak terima langsung mengambil tas tersebut.

"kalian tidak punya tatakrama? Menarik tas customer kalian seenaknya?"

Satpam itu mengambil kamera rachel. "kau mata mata kan? Kau penguntit para pemain disini?"

Rachel menghela nafas nya jengah "saya seorang fotografer bukan matamata. Lagipula saya punya surat dari pssi untuk izin ini. Soni yang memberikannya pada saya"

Satpam itu berdiri tegak di depan rachel, "saya tidak perduli. Kamu harus membuang foto foto ini"

Rachel merebut paksa kameranya "ini pekerjaan saya jangan coba coba menghapusnya. Kalau kalian tidak percaya kalian bisa Tanya soni"

Semua orang disana menatap mereka berdua. Nathan dan satu staff yang mendampingi nya tadi ikut keluar dari lift. Nathan masih memperhatikan rachel disana.

Tiba tiba satpam itu membanting kamera tersebut, membuat rachel melotot. Ia langsung mengecek kamera nya yang mati. Rachel menggenggam keras kamera tersebut. "aku tidak mau taukalian harus bertanggung jawab!"

Seorang satpam menantang rachel di depan nya "saya tidak perduli kamu harus pergi dari hotel ini sekarang!"

Rachel semakin geram dengan satpam arogan tersebut. Ia mengepalkan tangan nya terdiam di depan satpam tersebut. Tiba tiba..

Bughhh

Rachel baru saja memukul satpam di depan nya. Ia menyibak rambut nya kebelakang dan menghembuskan nafasnya kasar. "bangun lah, saya tidak terima dengan perlakuan anda yang seperti ini! Anda bisa meminta kepada dengan baik baik! Namun lihat! Kamera saya rusak, apa anda tau?! Ini adalah kamera peninggalan dari ibu saya!"

Rachel membentak satpam tersebut Nathan terdiam kaget melihat rachel di depan nya. Tiba tiba saja soni muncul disana. "hey hey ra tahan emosi nya. Ada apasi?"

Rachel menatap soni tajam "bilang sama satpam itu, jangan kurang ajar! Liat dia ngerusak kamera gue son!"

Soni menatap kamera rachel yang lensa nya sudah hancur. Soni tau betul kamera itu sangat berarti untuk rachel. Soni langsung maju ke depan satpam dan manager hotel tersebut soni menyerahkan surat pada mereka yang membuat mereka menjadi panik.

"saya benar benar meminta maaf, saya tidak tau saya fikir mba ini penguntit pemain karena saya melihat di cctv juga ia dan adik nya bersama pemain timnas. Bahkan perempuan yang bersama wanita ini menyodorkan jersey timnas pada pemain"

Soni langsung mengalihkan tatapan pada rachel, rachel memejamkan matanya ia baru saja ingin menjawab namun Nathan langsung maju. "saya sama sekali tidak keberatan dengan tindakan itu. Saya adalah salah satu pria dalam video itu. Jadi hal ini tidak perlu di permasalahkan lagi"

Nathan yang sedari tadi menyimak sambil di translate percakapan rachel dan staff disana akhirnya angkat bicara. Ia sedikit marah rachel di perlakukan seperti itu.

Staff disana pun berkali kali meminta maaf pada rachel. Rachel kembali menatap kamera nya dan pergi dari sana tanpa memperdulikan apapun. Soni dan Nathan yang melihat itu pun tersentak, soni ingin mengejarnya namun Nathan menahan nya. "kau urus masalah ini dengan mereka"

Soni mengangguk dan Nathan mengejar nya. Pintu lift terbuka rachel langsung masuk saat pintu akan tertutup Nathan menahan nya dan langsung menekan tombol tutup lift tersebut. Nathan meletakan id cardnya di pintu lift. Ia diam melihat rachel.

Tiba tiba saja rachel terjatuh duduk dan menangis. Nathan menjadi panic melihat rachel menangis kencang di lift. "hey kau baik baik saja? Jangan menangis tolong"

Rachel malah menangis semakin kencang. Alhasil Nathan memencet tombol lantai paling atas menuju rooftop hotel.

Pintu lift sempat terbuka di lantai 22 untung saja lantai tersebut sedang sepi. Nathan menunduk mengelus punggung rachel. Ia membantu rachel bangkit dan merangkul nya. Lift berhenti di lantai paling atas. Nathan langsung mengajak rachel keluar. Tempat disana sangat sepi. Nathan membiarkan rachel duduk dan terus menangis kencang disana.

Nathan tersenyum kecil menatap nya padahal baru tadi ia melihat rachel menghajar satpam laki laki itu namun sekarang ia menangis histeris. Lama lama Nathan tidak tega ia mendekati rachel. Nathan mengelus punggung rachel. Entah sadar atau tidak rachel malah berbalik dan memeluk Nathan.

"kenapa hidupku seperti ini?"

Nathan terkejut namun ia juga merasakan sakit di hati nya saat mendengar suara rachel. Akhirnya Nathan pun memeluk rachel. "kenapa hidupku sehancur ini nath? Ini adalah kamera peninggalan ibuku"

Nathan terus mengusap punggung rachel disana. Nathan tidak dapat berkata kata. Ia merasakan rachel sangat terluka sekarang. Rachel melemas dalam pelukan Nathan. Seketika Nathan panik ia melihat rachel tidak bergerak. Nathan menarik badan rachel yang sudah amat lemas.

Nathan langsung menggendong nya dan turun ke bawah. Ia bersusah payah menekan tombol lift disana dan meletakan kartunya di pintu lift. Nathan melihat kearah rachel yang terlelap seketika ingatan Nathan berputar pada saat melihat reina terluka untuk terakhir kali nya.

Pintu lift terbuka Nathan langsung berlari kearah kamar rachel. Kebetulan sekali soni ada disana soni langsung membuka kan pintu untuk Nathan menyuruh nya masuk. Nathan langsung masuk dan menidurkan rachel di ranjang nya. Michele yang melihat kakaknya tidak sadarkan diri pun menangis. "ada apa dengan dia nath?"

Nathan menggeleng ia duduk di samping rachel dan menyentuh tangan rachel. "aku mohon sadarlah rein"

.

.

.

.

YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang