20

272 21 5
                                    

Nathan yang sedang duduk tersenyum melihat ponsel nya. Tak lama rachel datang membawa minuman untuk Nathan. Nathan menoleh ketika melihat rachel meletakan minuman nya.

"ada apa nath kau terlihat senang?"

Nathan menunjukan ponselnya pada rachel. Rachel duduk di samping Nathan. "Michele dengan kakek?"

Nathan mengangguk sambil menyeruput teh nya. "terimakasih minuman nya. Rasanya seperti kita sudah menikah"

Rachel tertawa memandang Nathan. Nathan pun tersenyum melihat kekasih nya "mau menikah sekarang ra?"

Rachel seketika memukul lengan Nathan. "fikirkan karir mu nath"

Nathan tertawa "tapi kakek meminta kita menikah sekarang ra"

Rachel menghela nafas nya dan menyenderkan badannya. "apa kita tidak terlalu cepat?"

Nathan memandang wajah wanita di samping nya "kau masih meragukan ku ra?"

Rachel tertawa kecil dan menggeleng.

"bukan itu maksudku Nathan, aku hanya berfikir karir mu sedang bagus saat ini. Apa dengan menikah dengan ku akan baik baik saja. Lihat lah begitu antusiasnya fans mu. Sejujurnya aku sedikit takut jika tiba tiba kau mengumumkan tentang pernikahan mu pada fans mu disana"

Nathan menatap lekat rachel. Ia tersenyum dan menyentuh tangan rachel.

"aku ingin terkenal karena kemampuan ku ra, bukan yang lainnya. Dan hidupku adalah milikku. Aku mencintaimu terus jika mereka tidak suka apa aku harus meninggalkan mu? Aku tidak mau ra"

Rachel tersenyum dan mengelus tangan Nathan. "kau tau? Rasanya aku sangat beruntung bisa bersama dengan pemain bola hebat sepertimu. Di kelilingi banyak fans wanita rasanya aku memamerkan mu pada dunia"

Nathan tertawa kecil dan bangun dari duduk nya mengajak rachel. "kalau begitu kau umumkan saja sekarang"

Rachel tiba tiba menggeleng "aku takut di serbu fans wanita mu, apalagi kau suka menebar senyum ke mereka"

Nathan tertawa "aku akan pulang dengan wajah marah besok jika ke Indonesia lagi"

Rachel tertawa kencang "hey bahkan kau selalu emosi di lapangan nath? Kau lupa? Berapa banyak pemain Indonesia yang sudah kau marahi. Kau benar benar sangat serius"

Nathan tertawa mengingat nya ia langsung mempiting kepala rachel "kau menyebalkan ra, kenapa selalu saja bisa menjawabku"

Rachel masih tertawa dalam pitingan Nathan ia berusaha untuk melepaskannya. Setelah berhasil terlepas rachel mengambil ponsel nya. "lihat ini nath, sedangkan dengan fans wanita kau tersenyum sangat manis, kau benar benar seorang player"

Nathan terperangah ia terkejut bagaimana bisa rachel mendapat video tersebut. Rachel menatap sebal Nathan "kenapa terkejut? Jangan jangan kau juga mengncani wanita Indonesia selain aku?"

Nathan menggeleng panik. Rachel langsung pergi membawa gelas bekas minum Nathan dan mencucinya. Nathan menghampiri rachel dan menyentuh tangan nya.

"ra aku bersumpah aku hanya bermaksud ramah tidak lebih. Aku tidak tau kalau video itu akan viral"

Rachel hanya komat kamit mengikuti omongan Nathan. Nathan yang melihat hal tersebut pun gemas sendiri ia membalik badan rachel dan mencium bibir nya. Rachel langsung terkejut dan menarik badan nya.

"kau nakal nath"

Nathan tersenyum "biarkan saja, aku melakukan hanya kepadamu"

Rachel langsung menutup mulut nya dan kabur membawa tas nya sedangkan Nathan tertawa kencang mengikuti rachel keluar tak lupa ia mngunci kembali pintu rumahnya.

.

Di rumah Nathan keluarganya sedang makan malam bersama. Michele sedang asik menceritakan kesenangannya pada ivar dan Rafael. Melinda dan romeo hanya tersenyum melihat kelakuan Michele.

"apa kau akan terus bawel bercerita tentang tadi?"

Michele mengalihkan pandangannya kpada jhors. "tentu saja, kau bilang kalau kau tidak pernah menang kan kek. Begitu kau membawa ku kau langsung menang"

Ivar dan Rafael kompak tertawa mendengar penjelasan Michele. "kau benar benar membawa keberuntungan"

Michele tersenyum senang memandang jhors. Tak lama pintu depan terbuka. Semua orang disana menoleh. Rachel dan Nathan baru saja tiba. Mereka berdua pun langsung duduk disana.

"darimana nath?"

Nathan menoleh menatap ibunya. "makam reina"

Mereka semua yang ada disana terkejut. Rachel dan Nathan Nampak diam melihat mereka. Rachel pun tertawa, ia tau mereka sedang mengkhawatirkan rachel. "aku tidak apaapa, Nathan hanya ingin menemuinya"

Nathan mengangguk "kakek bilang aku harus menikahi rachel kan, jadi aku ingin memperkenalkan calon istriku pada reina"

Mereka semua Nampak kembali terkejut. "kalian sudah setuju untuk menikah?"

Rachel menatap ivar dan tersenyum. "sebenarnya aku setuju, namun bisakah kita bertunangan saja dulu baru melangkah ke jenjang yang lebih serius. Aku ingin Nathan memfokuskan diri untuk pertandingannya di Indonesia"

Nathan mengangguk "mungkin sampai pertengahan tahun ini aku sangat sibuk di Qatar untuk beberapa match disana. Dan setelah itu ke Indonesia"

Jhors mengangguk. Nathan dan rachel pun mengambil makanan dia meja mereka ikut makan bersama. Saat sedang makan tiba tiba saja jhors berbicara yang membuat mereka semua terkejut.

"besok kalian lamaran"

Rachel seketika tersedak makanan nya ia terbatuk batuk dan menatap jhors tajam. Sedangkan jhors terlihat santai dengan makanan nya. Nathan juga langsung memberikan minum untuk rachel.

"bagaimana bisa kau menyiapkan sedadakan itu kek?"

Ivar memecah keheningan disana.

"tentu saja kenapa tidak? kalian hanya perlu bersiap dengan lamaran nya. Dan rachel biarkan adik mu tinggal disini. dia akan bekerja di belanda"

Rachel membelakan matanya. "kek tapi bagaimana bisa Michele disini, lalu aku bagaimana?"

Jhors menatap santai rachel. "ya selesaikan urusan mu di Jakarta dan menikahlah dengan Nathan tinggal disini"

Rachel menatap Michele yang terlihat biasa saja. "kau setuju chel?"

Michele mengangguk pasti. "aku senang disini, aku sudah janjian dengan kakek setiap weekend kita akan bermain tenis dan olahraga lainnya"

Romeo dan Melinda tersenyum melihat Michele dan rachel. Sedangkan rachel menatap kakek nya sebal. "chel, kau akan merepotkan orang tua Nathan nanti. Ikut pulang denganku lusa"

Romeo menggeleng "tidak kenapa merepotkan, ivar Nathan dan rafa akan sibuk dengan club nya jadi Michele bisa disini menemani Melinda"

Rachel sedikit murung disana. Ivar rafa dan Nathan tertawa kecil melihat rachel yang kali ini kalah dengan kakek nya. Tiba tiba saja rachel tersenyum dan mendengak ia menatap tuan jhors sebentar dan melihat kearah Nathan yang sedang minum.

"baiklah ayo kita menikah 1 bulan lagi nath"

.

.

.

.

.

YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang