46

219 24 1
                                    

Pagi ini Nathan dan rachel sudah melakukan pemeriksaan kandungan ke RS. Kandungan rachel yang mulai membesar itu baik baik saja. Mereka juga sudah mendiskusikan tentang keamanan rencana liburan mereka. Melihat kandungan rachel yang kuat dokter pun mengizinkan mereka untuk berlibur jarak jauh.

Nathan dan rachel sudah berada di bandara hari ini, rachel terlihat sangat bersemangat untuk menjalani liburan dengan suami tercintanya.

"kau senang?"

Rachel mengangguk semangat. "aku sudah membayangkan untuk surfing di bali, menaiki jetski dan juga naik banana boat itu pasti seru nath"

Nathan melongo tidak percaya dengan rencana istrinya. Bagaimana mungkin istrinya melakukan hal tersebut.

"jangan gila ra, aku sudah bilang nanti setelah anak kita lahir. Kau ingin anak kita lahir lebih dulu saat kau melakukan kegiatan seperti itu?"

Rachel menurunkan bahunya lemas "lalu aku hanya berjalan jalan di pinggir pantai?"

Nathan mengangguk mantap. "tapi maaf ra, sepertinya liburan ini tidak hanya berdua tapi dengan teman teman ku yang lain. Kemarin marselino mengabariku dia juga akan berlibur kesana"

Rachel mengangguk dan tersenyum "tidak apaapa, aku senang malah akan ramai nanti"

Nathan tersenyum dan mengelus kepala rachel. Nathan memandang perut rachel yang sudah membesar.

"benar baik baik saja kan ra?"

Rachel mengikuti arah pandang Nathan, ia mengerti Nathan sangat khawatir. Rachel pun membawa tangan Nathan untuk menyentuh perutnya. Nathan agak terkejut ketika merasakan pergerakan di perut rachel.

"dia sangat bersemangat sejak tadi dia selalu menendang"

Nathan mengelus perut rachel dan mencium nya. "kau harus kuat kuat yaa sayang jaga momy di dalam sana jangan terlalu banyak bergerak"

Rachel tersenyum dan mengelus surai rambut Nathan.

Pengumuman keberangkatan pesawat mereka pun sudah terdengar. Nathan dengan sigap membantu rachel berdiri dan membawa kopernya. Rachel tersenyum senang melihat betapa sigapnya Nathan menjaganya. Rachel pun mengalungkan tangan nya ke lengan Nathan.

.

.

Tak terasa pesawat mereka sudah mendarat di bandara ngurah rai bali. Rachel tampak bersemangat ketika sampai disana.

"akhirnya aku menghirup udara Indonesia lagi, sudah sangat lama babe. Aku benar benar merindukan semua tempat disini"

Nathan tersenyum dan menghampiri istrinya.

"syukurlah kalau kau senang, ayo kita ke penginapan dulu kau harus istirahat setelah itu baru kita jalan jalan"

Rachel tersenyum dan berjalan mendahului Nathan. Sedangkan Nathan di belakang nya hanya menggelengkan kepala nya dan berjalan mengikuti istrinya.

Rachel Nampak sangat excited ketika berada di mobil. Ia melihat pemandangan disana dengan antusias.

"penginapan kita masih jauh nath?"

Nathan menoleh dan menggeleng. "tidak sayang, kenapa? Kau lelah?"

Rachel mengangguk dan memegang perut nya. "aku rasa aku terlalu bersemangat perut ku sangat keras rasanya"

Seketika wajah Nathan berubah menjadi panik, Nathan menyentuh perut rachel yang memang agak kencang tidak seperti biasanya.

"kita ke rumah sakit yaa"

Rachel langsung menyentuh lengan Nathan dan menggeleng. "aku baik baik saja, aku hanya perlu istirahat sebentar"

Nathan tidak bisa menyembunyikan wajah khawatir nya. tak lama mereka pun sampai di penginapan. Rachel dan Nathan langsung keluar dari mobil dan menuju resepsionist. Nathan mengurus beberapa administrasi sedangkan rachel hanya duduk di ruang tunggu ia memperhatikan kolam ikan yang berada disana.

"kenapa orang orang memasukan kaki nya ke dalam sana?"

Rachel bertanya pada petugas hotel yang berdiri disana.

"ini ikan terapi nona bagus juga untuk ibu hamil mau mencoba nya?"

Rachel mengangguk dan mengikuti petugas tersebut. Petugas tersebut membantu rachel untuk duduk di kursi yang sudah ia sediakan.

Rachel mencoba memasukan kaki nya secara perlahan ke dalam kolam tersebut. Baru saja ia masukan kaki nya rachel terkejut dan menarik kembali kaki nya. ia pun hampir saja terjelengkang ke belakang kalau saja tidak ada tubuh seseorang yang menahan nya.

"nathan... hampir saja"

Nathan menghela nafasnya dan membantu rachel duduk kembali dengan benar.

"jangan ceroboh ra, lagipula kenapa kau kabur? Aku meminta mu untuk duduk disana. kau malah meninggalkan tas kita juga disana"

Rachel tersenyum menampilkan deretan gigi nya. "maaf sayang, aku sangat pernasaran ingin mencoba ini. Kata petugas disana ini bagus untuk ibu hamil"

Nathan mengelus kepala rachel dan menyentuh pundak rachel.

"kalau begitu kau coba, aku akan menjaga mu disini. hati hati ikan itu akan menggigit mu memang awal nya sakit tapi akan terasa enak"

Rachel kembali menurunkan kakinya perlahan. Rachel tertawa geli merasakan kaki nya di gigit oleh ikan ikan disana. Nathan yang melihat hal itu pun ikut tertawa.

Rachel ketika hamil memang terlihat agak konyol dan lucu dari biasanya. Dan seperti sekarang ia sangat excited ingin mencoba ikan ikan ini namun baru saja sebentar dia sudah bosan. Rachel mengangkat kaki nya keluar kolam. Nathan lagi lagi dengan sigap membantunya.

"sebentar tunggu disini jangan coba coba untuk bangun ra. Aku akan mencarikan handuk kecil"

Nathan langsung berlari untuk meminta handuk kecil ke resepsionist. Rachel tersenyum lebar melihat betapa sigap nya Nathan.

Tiba tiba saja ibu ibu di sebelah rachel menyentuh lengan nya. membuat dirinya menoleh menatapnya.

"dia suamimu nak?"

Rachel mengangguk dan tersenyum.

"kau sangat beruntung memiliki suami sepertinya, dia begitu sangat menyayangimu"

Rachel tersenyum lebar ketika mendengar jawaban ibu tersebut. Rachel kembali menatap Nathan yang mulai berlari kearah nya. Nathan berjongkok di depan rachel dan mengelap kedua kaki basah rachel.

Rachel sangat terharu sekarang melihat perlakuan Nathan kepadanya.

"sudah ayo"

Nathan kembali berdiri dan menyodorkan tangan nya. namun ia terkejut ketika melihat mata rachel berkaca kaca.

"ada apa sayang? Apa sakit perutmu? Atau kaki mu sakit setelah terapi? Kau terluka?"

Rachel menggeleng dan langsung memeluk pinggang Nathan. Ia tetap terduduk di bangku terapi ikan tersebut. Nathan mengelus surai panjang rachel.

"ada apa sayang? Jangan buat aku khawatir"

Rachel menggeleng dan tetap memeluk Nathan. Nathan pun melepaskan tangan rachel di pinggang nya dan menyamakan badan nya dengan rachel. Nathan menghapus air mata rachel yang menetes.

"ada apa hmm?"

Rachel tersenyum dan menghapus air matanya.

"aku hanya merasa beruntung memiliki mu sebagai suamiku nath. Kau sangat mencintaiku dan calon anak kita. Aku benar benar sangat bahagia. Terimakasih karena sudah hadir untukku nath"

Nathan tersenyum dan memeluk rachel.

"aku yang seharusnya berterimakasih padamu ra, aku tidak tau apa jadinya jika aku tidak bertemu dengan mu. Kau yang menyembuhkan luka ku saat itu. Dan sekarang aku membuka lembaran baru bersama mu aku benar benar tidak ingin kehilangan mu dan juga anak kita. Aku akan berusaha untuk selalu menjaga mu dan anak kita"

Rachel tersenyum lebar dan mengeratkan pelukannya di perut Nathan. Mereka berdua Nampak seperti tidak perduli dengan pandangan pandangan beberapa orang yang lalu lalang disana. bahkan beberapa orang memandang mereka dan tersenyum melihat betapa romantisnya pasangan muda tersebut.

.

.

.

.

.

YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang