12

285 21 4
                                    

Nathan merasakan dadanya berat. Rachel tertidur setelah menangis di dadanya. Ia langsung menggendong Rachel ke kamar nya. Ivar hanya tersenyum melihat nathan.

"Aku juga ngantuk"

Justin baru saja ingin merebah kan badan nya di samping Michele langsung di tarik Rafael.

Ivar menatap tajam Justin "bawa dia ke kamar raf, jangan coba coba menyentuh nya hubner"

Justin hanya mengangguk dia pergi dan melambaikan tangannya pada Michele yang tersenyum melihat nya.

"Kau tidak tidur Michele?"

Michele menggeleng, "aku masih mau minum"

Michele baru saja ingin menuangkan minuman nya namun Ivar menarik botol tersebut membuat Michele menoleh "kau perempuan tidak baik minum banyak banyak"

Michele tertawa kecil "ayah ku minum banyak tapi dia baik baik saja padahal aku selalu berharap dia mati karena keracunan minuman nya"

Michele terdiam memeluk kaki nya. Ivar menghela nafasnya mengusap punggung Michele.

"Ada masalah chel? "

Michele menoleh menatap Ivar sambil tetap memeluk kakinya "bisakah kalian tetap disini? Kami kesepian"

Ivar tertegun mendengar Michele bersuara. Ivar pun memeluk michele. Michele benar benar memiliki sifat seperti Reina. "Kau bisa menelfon ku, Rafa dan Nathan kapan pun. Kau punya nomor telfon kami kan?"

Michele mengangguk. "Kapan kalian akan kembali?"

Ivar tertawa kecil mengusap kepala Michele. "Belum tau nanti akan aku kabari ya"

Michele kembali terdiam ia kembali memeluk kakinya. Nathan baru saja keluar dari kamar Rachel melihat Michele yang merenung.

Ia mendekati Michele. "Kau tidak tidur?"

Michele menggeleng "kapan lagi aku punya teman ngobrol sambil minum begini"

Nathan dan Ivar tertawa. "Kau masih bocah berhenti minum minum"

Michele menatap tajam Nathan "apa hanya orang tua saja yang boleh minum?"

Nathan nenatap Michele dan tersenyum "kenapa kau dan kakakmu senang sekali melototi ku?"

Michele terdiam berfikir "apa Ivar dan Rafa takut?"

Nathan mengangguk. Michele kembali berfikir "mungkin karena kami sering melawan ayah jadinya seperti ini"

Nathan terkejut dan mencubit hidung Michele. Michele langsung mengusap hidung nya "tidak baik seperti itu."

Michele merengut melihat Nathan "ayah juga tidak baik ka, dia selalu memukuli Rachel dan ibu. Masih mending kita hanya memelototinya dari pada kita memukul nya balik"

Nathan dan Ivar benar terkejut kali ini. Seberat itu kah hidup Rachel dan Michele. Sampai mereka sekuat ini menghadapi hal apapun.

Ivar mengelus kepala Michele "tidurlah besok kan kami juga harus pulang."

Michele merebahkan diri nya di sofa deket Ivar. Ivar dan Nathan heran "pindahlah ke kamar bersama Rachel."

Michele menggeleng. "Aku ingin tidur dengan ka Ivar"

Ivar tertawa "Justin akan memukul ku jika dia tau kau tau dia se emosi apa kan?"

Michele menoleh melihat Ivar. Michele langsung bangkit ia menggeser meja yang ada disana dan menggelar kasur lantai. Ia mematikan lampunya.

"Kemarilah ka, ini sangat indah. Aku dan Rachel suka melihat ini kalau mau tidur."

Nathan dan Ivar menurut pada Michele mereka merebahkan diri di samping Michele. Mereka bertiga menatap langit langit yang terdapat tempelan bintang bintang.

YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang