42

235 24 1
                                    

Nathan membuka matanya saat meraba sudah tidak ada rachel di samping nya. Matahari mulai menyeruak masuk ke dalam kamar. Nathan mendudukan diri nya di kasur. Ia merasa hening di dalam rumah nya. setelah kesadaran nya penuh Nathan bangkit dan keluar dari kamar nya.

Nathan berjalan keluar kamar nya melihat ke dapur dan kamar mandi namun tidak menemukan keberadaan rachel disana. Nathan duduk di meja makan dan menemukan sebuah note kecil disana.

"aku keluar sebentar ke supermarket makan lah aku sudah masak"

Nathan tersenyum dan meletakan kembali note tersebut. Nathan melihat beberapa menu di meja makan. Nathan merasa bersyukur rachel benar benar menjadi figure seorang istri yang baik yang selalu menurut pada nya bahkan selalu melayani suami nya dengan baik.

Nathan mengambil piring dan menyendokan sedikit nasi disana. Nathan menyantap lahap makanan yang sudah di sediakan rachel di meja makan.

Sambil makan Nathan mengecek ponsel nya ia melihat obrolan grup di club nya. 2 hari ini Nathan sedang libur setelah match. 1 hari akan ia gunakan untuk seharian di rumah dan 1 hari lagi ia akan memikirkan kemana akan membawa istrinya pergi.

Ponsel Nathan berdiring menampakan nama Michele disana. Michele sering kali menghubungi Nathan jika sedang bosan sekedar curhat tentang hubungan nya dengan Justin dan lainnya. Semenjak menikah dengan rachel, Michele malah terlihat lebih dekat dengan Nathan dibanding kaka nya sendiri.

"ya chel ada apa?"

"KAKAK!!!!!!"

Nathan seketika menjauhkan ponselnya dari kuping.

"sekali lagi kau berteriak aku akan mematikan sambungannya"

"hehe maaf aku hanya sedang merindukan mu dan ka rachel. Dimana rachel ka?"

"keluar. Supermarket. Tidak pergi dengan Justin?"

"dia sibuk, ibu mengajak ku kerumah kalian hari ini. Apa kalian akan pergi?"

Nathan Nampak berfikir. Ia terdiam sejenak. Pintu apartermen Nathan terbuka memunculkan rachel disana. Nathan langsung tersenyum dan melambaikan tangannya pada rachel.

Rachel berjalan mendekati Nathan. Nathan menyerahkan ponsel nya pada rachel. Rachel Nampak heran namun ia mendengar suara Michele yang berteriak memanggil Nathan berkali kali.

"jangan berteriak pada suami ku chel!"

Nathan tertawa kecil melihat istrinya sudah mulai mengamuk di telfon.

"hehe maaf ka, ibu dan aku akan kesana. Apa kalian akan pergi?"

Rachel menoleh menatap Nathan, namun Nathan hanya diam. Rachel menghembuskan nafasnya dan meloudspeaker telfon nya.

"kami tidak akan kemana mana meskipun kaka ipar mu libur. Menyebalkan bukannya ngajak keluar malah asik aja sama makanannya."

Michele tertawa mendengar rachel yang mendumal menggunakan bahasa Indonesia membuat Nathan menatap nya. ia sampai saat ini hanya mengerti sedikit bahasa Indonesia mendengar rachel yang sedikit mengomel ia tahu rachel sedang kesal membicarakan dirinya.

"hari ini kami di rumah chel, besok aku akan keluar bersama rachel. Kalian akan menginap?"

Rachel menoleh menatap Nathan dan tersenyum lebar memandang nya. Nathan membawa rachel duduk di samping nya dan merangkul bahu nya.

"sepertinya tidak, malam kami akan pulang. Btw kami sudah di jalan sekarang mungkin 10 menit lagi sampai"

Rachel dan Nathan seketika membulatkan matanya. Nathan langsung mematikan ponsel nya. Michele benar benar gila. Seharunya ia mengabari mereka terlebih dahulu.

Rachel langsung bergegas membereskan barang barang di dapur sedangkan Nathan membereskan ruang tengah yang sedikit berantakan.

"aku akan menghajarnya saat ia datang nanti lihat saja"

Nathan tertawa kecil melihat rachel yang terus mengumpat soal adik nya. tiba tiba saja kepala Nathan pusing dan terduduk di kursi, ia kembali mual. Nathan langsung lari ke kamar mandi dan memuntahkan makanan nya. rachel yang melihat hal tersebut panik.

"nath, kau baik baik saja?"

Nathan keluar kamr mandi dengan wajah yang kembali pucat.

"aku tidak suka bau pengharum ruangan di sana tidak enak aku mual"

Rachel menatap heran pengharum ruangan di meja dekat tv.

"nath kita sudah 2 bulan ini menggunakan pengharum itu"

Nathan menggeleng. "lebih baik kita ganti aku mual"

Rachel menghela nafasnya dan berjalan membuang pewangi ruangan tersebut. Nathan mengambil air hangat dan minum. Rachel menyadari sesuatu.

"nath, kau bangun tidur apa tidak ke kamar mandi?"

Nathan menggeleng, "ada apa?"

Rachel menarik nafasnya berat. "lalu kau langsung makan?"

Nathan mengangguk seperti anak kecil sekarang "aku sangat lapar entah lah porsi makan ku tidak bisa sedikit sekarang"

Rachel menggaruk kening nya yang tidak gatal dan berjalan menuju kamar mandi. Nathan hanya dia menatap kepergian rachel. Tak lama rachel keluar dan menunjukan sesuatu pada Nathan.

"lihat lah, sangat sulit berbuat romantis dengan mu"

Nathan memandang rachel yang pergi dari hadapan nya. Nathan menatap benda di tangan nya yang Nampak tidak asing. Seketika mata nya membulat. Ia berlari mengangkat rachel dan memeluknya.

"terimakasih ra, terimakasih banyak!"

Rachel terdiam dalam pelukan Nathan. Ia sangat sebal dengan Nathan sekarang. Pagi bangun tidur ia langsung mengecek dengan tespect setelah melihat kalender. Betapa bahagia nya ia melihat dua garis yang tertera disana. rachel sedari pagi sudah berencana membuat kejutan untuk Nathan seperti orang orang. Namun Nathan benar benar mengacaukannya.

"kau marah ra?"

Nathan melepaskan pelukan nya dan menatap rachel di depan nya. Nathan mengelus wajah rachel pelan.

"aku tau aku tidak romantis. Aku benar benar minta maaf ra. Namun aku sangat senang sekarang. Kebahagian kita akan lengkap. Kita akan menjadi keluarga yang utuh. Terimakasih untuk semua nya ra"

Rachel seketika luluh mendengar kata kata Nathan. Ia langsung memeluk Nathan disana.

"kau akan menjadi seorang ayah nath, dan aku akan menjadi seorang ibu sekarang. Aku juga bahagia sekali. Semoga kita akan menjadi keluarga bahagia untuk kedepannya. Nath, tapi apa boleh tolong rahasiakan kehamilan ini dari keluarga? Kita belum mengeceknya"

Nathan melepas pelukan rachel mengangguk. "kita akan periksa kehamilan mu besok ya?"

Rachel tersenyum menyenderkan kepala nya di telapak tangan Nathan dan mengangguk. Nathan mencium penuh kasih istri nya. tangan Nathan turun mengelus perut rata rachel.

"hai sayang, terimakasih sudah hadir disana"

Rachel tersenyum lebar memandang Nathan yang membungkuk mengelus perut nya.

"KAU HAMIL RA???!!!!!"

.

.

.

.

.

YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang