41

236 19 5
                                    

2 Bulan setelah pernikahan, rachel menetap di Wales tepatnya di apartermen Milik Nathan. Nathan sedang ada match hari ini namun rachel tidak ikut dengan nya karena ia sedang mengerjakan edit video yang soni minta.

Rachel masih bekerja bersama soni sesekali soni meminta bantuan rachel sebagai editor dalam kerjaan nya, sesekali juga rachel ikut mengambil beberapa foto pertandingan bola di sana. Nathan tidak pernah melarang rachel untuk melakukan aktivitas apapun setelah menikah.

Rachel mengecek jam di dinding kamar nya, sudah malam namun Nathan belum kembali. Rasa khawatir mulai menghampiri dirinya. Rachel mengecek ponsel nya namun Nathan juga tidak memberi nya kabar. Rachel langsung keluar dari kamar nya dan membawa jaketnya. Tangan nya terus mencoba menghubungi Nathan.

Baru saja rachel membuka pintu ia terkejut melihat Nathan yang juga berdiri disana.

"nath, kau daritadi disini?"

Nathan tersenyum kecil dan mengangguk. Nathan langsung masuk ke dalam dan mendudukan diri nya di sofa. Rachel menghampiri Nathan dan duduk di sebelah nya. Ia melihat wajah Nathan yang sangat murung. Rachel mengerti apa yang sedang Nathan rasakan. Rachel langsung memeluk Nathan dari samping.

Nathan membuka matanya dan tersenyum melihat rachel yang mencoba menenangkan nya.

"kau pasti terluka karena match kali ini kan?"

Nathan mengangguk tangan nya terulur mengelus lengan rachel yang melingkar di perutnya.

"aku hanya sedih, sudah lama aku tidak mendapat kesempatan bermain banyak. Selama disini aku bermain hanya sebentar ra, bahkan kadang aku hanya akan duduk di bangku cadangan seperti hari ini"

Rachel mengeratkan pelukannya pada Nathan.

"nath kau tau? Kau memang tidak pernah mendapatkan banyak kesempatan bermain di tim mu. Tapi kau bisa mendapatkan banyak ilmu bermain disana. ambilah sisi positif dari apa yang kau alami. Kau bisa perhatikan dan membuat dirimu jauh lebih baik setelah itu kau bisa tunjukan kepada mereka nath"

Rachel menarik nafas nya sejenak ia seolah merasakan kesedihan yang Nathan alami ia ingin menangis sekarang rasanya melihat Nathan sangat murung.

"nath, kau akan bermain dengan tim nasional Indonesia lagi. Buktikan lah disana kalau kau bisa jadi yang terbiak nath. Suami ku sangat hebat, orang orang disana harus tau itu!"

Nathan tertawa kecil dan membalas pelukan rachel. Merasa dada nya basah Nathan menarik rachel untuk melihatnya.

"kau menangis? Seharusnya aku yang menangis ra. Kau aneh sekali"

Rachel langsung mengelap kasar air matanya.

"seharusnya kau menghapus air mataku dan memeluk ku nath bukan malah bilang aku aneh. Aku sudah sedih melihat kau terluka tapi kau malah bilang seperti itu."

Nathan langsung tertawa keras melihat bagaimana rachel marah. Di mata Nathan marahnya rachel adalah hiburan untuk nya.

"baiklah sudah selesai dengan tugas mu?"

Rachel menggeleng "aku pusing, rasanya mau muntah melihat video yang di kirimkan soni. Bagaimana bisa dia mengambil beberapa gambar serta video yang berantakan aku benar benar sebal"

Nathan tertawa pasal nya sudah 2 bulan ini semenjak mereka menikah saat rachel ada kerjaan dari soni istrinya itu akan marah marah tidak jelas.

"kenapa tidak kau saja yang mengambil video dan foto nya?"

Rachel langsung memandang kesal Nathan. "lalu aku harus tinggal di Indonesia meninggalkan mu? Baiklah kalau memang itu mau mu"

Rachel langsung bangkit menuju dapur, sedangkan Nathan hanya tersenyum dan menggeleng mengikuti istri nya. Melihat rachel yang menyiapkan makan untuk nya membuat senyum nya semakin melebar.

Nathan berjalan mendekati rachel dan memeluk nya dari belakang. Rachel sedikit terkejut dengan tindakan Nathan barusan. Nathan menyenderkan kepala nya di bahu rachel.

"aku tidak tau apa jadinya kalau aku tidak menikahi mu ra"

Rachel tersenyum dan berbalik ia memegang wajah Nathan dengan kedua tangan nya dan menelisik.

"yaa aku lihat kau akan tetap tampan, kaya, tapiii... tidak bahagia"

Rachel tertawa dan mundur setelah melihat tatapan sinis Nathan, Nathan langsung berlari mengejar rachel dan mengelitik nya. rachel menjatuhkan badan nya ke sofa agar Nathan berhenti menggelitiknya.

"nath... sudah ini geli"

Nathan menyudahi kelitikannya dan duduk di samping rachel.

"kau menyebalkan"

Rachel tertawa dan memeluk Nathan. Tiba tiba saja Nathan memegangi perut nya dan menutup mulut nya.

Uwweekk

"nath kau baik baik saja?"

Nathan menggeleng dan langsung berlari ke kamar mandi. Rachel Nampak khawatir melihat Nathan. Ia mencoba mengetuk pintu kamar mandi yang di kunci Nathan. Tak lama Nathan keluar wajah nya sedikit pucat setelah muntah.

Rachel dengan sigap membantu Nathan untuk duduk di meja makan mereka. Rachel mengambilkan air hangat untuk Nathan.

"kenapa kau tiba tiba mual? Apa kau belum makan?"

Nathan menenggak habis air hangat itu dan menggeleng, "aku sudah makan bahkan tidak telat entah lah akhir akhir ini aku menjadi sensitive"

Rachel terdiam sejenak ia Nampak berfikir. "apa kita perlu ke dokter nath?"

Nathan menggeleng "aku baik baik saja, tidak perlu ke dokter ya"

Rachel menghembuskan nafasnya kasar. "apa harus menunggu kau terkapar baru kau mau kerumah sakit nath"

Nathan tersenyum kecil dan mengelus tangan istri nya. "baiklah besok kita kedokter tapi ada syaratnya"

Rachel menatap bingung Nathan "apa? Kau yang sakit kau juga yang mengajukan syarat"

Nathan Nampak tersenyum jail dan mendekati istrinya. Ia memeluk rachel dan mengendus leher rachel disana membuat rachel sedikit meremang atas perlakukan Nathan. Nathan semakin menjadi berbuat di leher rachel membuat rachel tak berdaya.

Rachel mendorong sedikit tubuh Nathan dan menatap wajah nya. mata Nathan Nampak sangat tegas sekarang namun tetap terlihat seksi dimatanya.

Nathan mengelus pipi rachel dan mencium bibirnya. Rachel hanya pasrah melihat perlakuan Nathan. Nathan terus mendorong rachel ke sofa yang berada di ruang tamu dan terus mencium nya. ciuman tersebut semakin lama semakin panas Nathan menurunkan tangan nya ke kancing baju rachel yang masih tertutup. Rachel buru buru menahan tangan Nathan membuat Nathan terhenti.

"apa harus disini? aku malu"

Nathan tersenyum dan mengangkat rachel ke dalam kamar nya. Nathan perlahan menurunkan rachel ke kasurnya. Mereka pun melakukan hubungan malam yang panjang lagi kali ini.

.

.

Pagi hari rachel membuka matanya ia melihat Nathan yang masih tertidur. Ia melihat nakas di samping nya ia mengambil ponsel nya dan mengecek beberapa pesan soni. Ia langsung membalasnya dan meletakan kembali ponsel nya. tanpa sengaja ia melihat kalender di samping nya. rachel mendudukan badan nya dan melihat kalender tersebut. Rachel menghitung tanggal terakhir ia berhalangan.

Seketika mata nya membulat, ia baru sadar sudah satu bulan ini ia belum datang bulan.

"jangan jangan aku...."

.

.

.

.

.


hai semua apa sudah ada yang melihat keributan hari ini? wkwk apa yang kalian rasakan sekarang?

 apapun itu semoga kalian tetap mendukung Nathan ya. support dia selalu, apapun keputusan nathan itu pasti yang terbaik buat dia. 

meskipun tadi pagi aku juga sempat shick shack shock dan lumayan blank tapi pas sadar lagi ya gapapa nathan berhak bahagia ko. 

YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang