34

218 27 6
                                    

Nathan baru saja tiba di Rumah sakit bersama romeo hari ini. Ia berjalan mendekati ranjang rachel disana. Ia mengecup kening rachel.

"Pagi sayang, maaf aku telat datang hari ini"

Romeo tersenyum melihat interaksi Nathan kepada rachel. Hari ini keluarga romeo berencana berkumpul di kamar rawat rachel.

"ibu akan menyusul dengan yang lain kesini yah?"

Romeo mengangguk meletakan barang bawaan nya di meja.

"sudah lama kita tidak berkumpul disini"

Nathan tersenyum, ia duduk di bangku samping rachel. Tangan besar Nathan mengelus punggung tangan kekasih nya.

"kira kira apa yang rachel impikan sampai ia belum bangun juga?"

Romeo menoleh dan duduk di kursi panjang ruangan tersebut.

"entahlah mungkin masa depan kalian"

Nathan tersenyum dan mencium tangan rachel. Tak lama suara pintu terbuka menampilkan ibu, ivar, rafa, jhors dan juga Michele.

Ruangan tersebut seketika ramai. Mereka semua melihat rachel yang masih tertidur pulang. Rachel tersenyum kecil nyaris tak terlihat mendengar suara suara yang sangat ia rindukan. Keributan antara rafa dan Michele dan suara tertawa seluruh keluarga tersebut.

Tanpa sadar air mata nya menetes. Nathan yang masih setia menatap rachel melihat hal itu. Ia langsung bangkit dan menghapus air matanya.

"kau merasakan kehadiran keluarga kita ya? Lihat lah mereka sudah berkumpul untuk menjenguk mu ra"

Melinda yang melihat itu tersenyum mendekati Nathan. Ia mengelus bahu Nathan.

"ia akan sadar kau tenang saja ya"

Nathan mengangguk. Dan kembali mengobrol dengan keluarga disana. Seorang suster masuk ke dalam ruang rawat rachel. Mereka semua seketika terdiam.

Romeo menatap curiga suster tersebut, namun ia hanya menatap suster itu dalam diam. Nathan menggeser duduk nya membiarkan suster itu memeriksa rachel.

Rachel mengintip sedikit dari tidur nya. Ia melihat suster itu memakai masker nya.

"dia bukan suster yang biasa, siapa dia? Matanya aku seperti mengenalnya"

Batin rachel terus bermonolog, keluarga Nathan sibuk dengan kegiatan masing masing disana. Hanya jhors dan romeo yang menatap suster itu penuh curiga.

Suster tersebut mengeluarkan obat dari kantong nya ia mengambil suntikan disana. Saat ingin menyuntikan pada rachel, jhors bangun dan menahan nya.

"cairan apa ini?"

Suster tersebut tersenyum dalam masker nya, ia menunjukan botol yang berbeda yang ada di dalam kantong nya.

"ini vitamin pak"

Jhors pun kembali menjauh dari sana. Semua keluarga Nathan menatap jhors bingung. Namun penukaran botol tersebut rachel melihat nya dari sela sela matanya yang sedikit terbuka.

Saat jarum suntik itu hampir mendekati rachel. Rachel langsung membuka matanya dan memelintir tangan suster tersebut hingga menimbulkan nampan yang suster itu bawa terjatuh.

Hal tersebut membuat seluruh keluarga Nathan bangun. Mereka terkejut melihat rachel yang sudah sedikit terduduk memelintir tangan suster tersebut.

Rachel terus menatap suster itu sinis. "kau aku mengenalmu"

Suster itu tersenyum sinis memandang rachel. "seharusnya sejak awal aku sudah membunuh mu!"

Rachel semakin memelintir tangan suster tersebut sampai jarum yang ia bawa terjatuh. Satu tangan rachel membuka alat pernafasan yang masih menempel pada hidung nya.

Rachel memajukan tangan nya membuka masker suster tersebut.

"laurens!"

Mereka semua terkejut romeo dan jhors langsung maju mendekati laurens. Mereka menyentuh lengan laurens. Rachel pun melepaskan tangan nya. Badan nya masih sedikit lemas hingga ia harus segera menidurkan lagi badan nya. Saat akan menjatuhkan badan nya Nathan menahan badan rachel hingga membuat rachel menoleh.

Rachel tersenyum memandang Nathan sedangkan Nathan hanya diam memandang rachel disana.

Laurens menatap sinis rachel dan Nathan. "kenapa kau tidak mati juga rachel! Aku sudah memberi mu racun melalui obat yang suster malam itu berikan"

Rachel tersenyum sinis memandang laurens.

"aku sudah bilang kau berurusan dengan orang yang salah. Apa kau mengecek suster itu beberapa hari terakhir ini? Tidak kah kau sadar ia sudah tidak ada?"

Laurens membulatkan matanya "tidak mungkin, semalam dia masih mengabariku!"

Rachel meraba ponsel di bawah bantal nya ia menggoyangkan ponsel itu di depan laurens.

"sialan kau rachel!"

Laurens ingin maju menerjang rachel namun romeo menahan nya. Jhors langsung membalik badan laurens dan...

Plaaakkk...

Tamparan keras mendarat di pipi laurens. "kau sudah gila?! Berani berani nya kau menyakitinya!"

Laurens tertawa mendengar jhors.

"aku? Gila? Kalian lah yang gila! Kau jhors! Kau membuat anak ku sakit hati!"

Jhors menatap sinis laurens di depan nya.

"kenapa kau diam?! Cucu mu Nathan seharusnya sudah menikah dengan anakku! Kenapa kau sekarang malah menikahkan nya dengan wanita itu?! Aku sudah menyuruh manda menyingkirkan wanita yang dulu bersama Nathan dengan memberinya senjata, wanita itu sangat lemah hingga dia langsung mati!"

"tapi dia!!!..."

Laurens menunjuk rachel dan menatap sinis dirinya. Nathan yang melihat itu langsung merangkul kencang kekasih nya.

"kau seharusnya mati! Aku sudah memberikan obat hingga membuat mu koma selama ini kenapa itu semua tidak mempan untuk mu!"

Jhors maju ingin mencekik laurens namun ivar dan rafa langsung menahan nya.

"lepaskan aku! Biarkan aku membunuh wanita ini!"

Laurens tertawa kencang melihat emosi jhors. Pintu ruangan rachel terbuka beberapa satpam dan suster disana masuk ke dalam. Satpam tersebut langsung membawa laurens pergi. Laurens memberontak di Tarik satpam itu, ia terus teriak teriak disana.

Rachel yang melihat itu hanya memandang sinis kearah nya. Jhors yang sadar laurens sudah pergi ia menghampiri rachel.

"kau baik baik saja? Dia sudah menyuntikannya?"

Rachel menggeleng. "ku fikir kau akan mengerti dia menukar obat nya kek ternyata tidak."

Jhors geram melihat tingkah santai rachel ia pun maju dan memeluk rachel. "jika kau tidak sedang sakit aku sudah memukul mu sekarang!"

Rachel tertawa dalam pelukan jhors. Ia langsung melapaskan nya. Romeo maju mengelus surai rachel.

"kita berhasil nak"

Rachel mengangguk "dia pasti akan gila setelah ini"

Rachel memberikan ponsel suster itu kepada romeo "semua buktinya ada disini yah"

Romeo mengangguk, jhors mengambil ponsel itu dan memasukannya ke tasnya.

"aku dan romeo akan mengurus ini ke kantor polisi"

Rachel mengangguk romeo jhors dan Melinda pun pergi. Namun sebelum pergi Melinda menghampiri rachel ia memeluk rachel erat.

"terimakasih kau sudah bertahan nak"

Rachel mengangguk dalam pelukan Melinda. Melinda pun melepaskan pelukannya. Ia tersenyum memandang Nathan yang masih terdiam menatap kekasihnya. Melinda mengelus bahu Nathan dan pergi dari sana.

Rachel seketika menoleh melihat Nathan di sebelah nya.

"hai, aku merindukan mu nath.."

.

.

.

.

YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang