21

282 23 8
                                    

"baiklah ayo kita menikah 1 bulan lagi nath"

.

.

.
Brusshh

Nathan menyemburkan air nya mendengar lamaran dari kekasih nya. Ia langsung menatap Rachel yang kini tengah tersenyum menatap nya sambil memangku pipi nya dengan satu tangan nya.

"Kau jorok nath"

Melinda membersihkan air yang baru saja Nathan semburkan. Nathan langsung bangkit mengambil tisu dan mengelap nya.

Rachel benar benar senang melihat Nathan salah tingkah. Ia kembali menatap Michele.

"Kau yakin akan tetap disini chel?"

Michele menatap lekat kakak nya. Ia mengangguk pasti. "Aku tidak akan merepotkan tante Melinda dan om Romeo begitu juga kakek. Aku sudah punya ijazah, jadi aku bisa bekerja ka. Mulai besok aku akan mencari kerja"

Rachel menganggukan kepala nya. "Baiklah jangan kecewakan aku. Jangan coba coba berkencan dengan justin diam diam hanya berdua di belakang ku"

Michele langsung merengut. Ivar dan rafa yang melihat itu pun tertawa. "Tenang saja ada kami ra. Kami akan mengawasinya"

Michele langsung menatap tajam Rafael. Nathan kembali duduk di samping Rachel. Rachel mengelap sudut bibir Nathan yang sedikit basah.

"Persiapkan diri kalian besok, aku akan mengundang tamu terdekat saja"

Jhors langsung bangkit dari duduk nya dan pergi masuk ke kamar nya. Begitu pula dengan yang lain meninggalkan Nathan dan juga Rachel.

"Kau tidak ke kamar nath?"

Nathan malah memandang balik Rachel "kau sendiri? Kenapa tidak ke kamar?"

Rachel tertawa kecil "entahlah aku merasa tegang, rasanya cepat sekali kan?"

Nathan tersenyum mengelus kepala Rachel. "Mau aku minta kakek undur acaranya?"

Rachel menggeleng "kenapa kau mau menikahi ku nath? Kau tau latar belakang keluarga ku bukan?"

Nathan kembali mengingat awal pertemuan nya dengan Rachel. "Kau berbeda."

Rachel menatap bingung Nathan. Kenapa berbeda, padahal selama ini Rachel mengira Nathan selalu menatap nya seperti ia menatap Reina.

"Aku sebal setiap kali kau bilang kau adalah bayang bayang Reina di mataku. Tidak seperti itu ra kau salah. Kau tau kenapa aku pergi disaat kau memotong rambut mu?"

Rachel menggeleng, ia juga kembali mengingat disaat Nathan tidak merespon nya dan memilih pergi dari sana.

"Ra aku pernah berjanji kepada Reina kalau aku tidak akan pernah meninggalkan nya. Namun disaat melihat mu aku tidak dapat menahan perasaan ku. Ketika kau muncul dengan rambut baru mu rasanya aku ingin sekali memuji mu namun aku takut aku malu ra. Melihat mu melawan satpam di hotel aku benar benar sangat mengagumi mu"

Rachel tersentuh selama ini ia salah. Nathan tidak pernah menjadikan Rachel sebagai bayang bayang nya. Nathan menyentuh tangan Rachel di atas meja.

"Aku setiap kali melihat mu dulu selalu merasa bersalah pada Reina aku merasa tidak dapat menepati janji ku seperti orang jahat. Namun setelah aku mengajakmu kesana. Rasanya sangat lega ra. Kita akan memulai hal yang baru besok. Meskipun baru sebatas tunangan namun aku senang. Maaf aku tidak bisa melamar mu secara romantis ra"

Rachel menangis terharu ia langsung bangun memeluk Nathan. "Trimakasih sudah mencintai ku nath"

Nathan tersenyum dan mengelus surai rach. Nathan melepaskan pelukan Rachel ia menyentuh kedua bahu Rachel. "Maaf sudah membuat mu salah faham. Sekarang kau istirahat aku tidak ingin melihat matamu sembab besok"

YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang