15

287 20 8
                                    

Rachel maju menatap Jhors tajam. Ia menarik Michele ke samping nya. Jhors terkejut melihat wajah rachel disana begitupun dengan romeo. Ia tidak menduga rachel akan semirip ini aslinya dengan reina.

"kenapa kau menyakiti adikku? Cucu mu yang meninggalkan dia disini dan langsung menarik ku pergi."

Jhors terdiam reina tidak mungkin akan melawan nya seperti ini tatapan rachel dan reina berbeda. Jika reina akan teduh namun rachel berani menatap tajam dirinya.

"kau tidak apapa chel?"

Michele mengangguk. "ayo kita pergi!"

Nathan langsung menutup pintu rumah nya ketika rachel mengambil tas nya. "tidurlah disini ra"

Rachel menatap tajam Nathan "minggir nath, kau tidak lihat kakek mu bahkan tidak menerima Michele"

Nathan menatap tajam jhors. "jangan pedulikan dia"

Jhors seketika menoleh menatap Nathan. "biarkan dia pergi nath, rumah kita bukan penampungan"

Nathan semakin geram dengan kakeknya baru saja ia ingin menjawab rachel lebih dulu maju melewatinya. "kau fikir kami pengemis tuan? Hey kakek tua, dengarkan aku. Aku kesini untuk bekerja namun aku sendiri tidak tahu kenapa tiba tiba rekan ku memberikan alamat rumah ini padaku."

Jhors menatap rachel marah "kau berani kurang ajar padaku?"

Rachel menunjuk dirinya sendiri "lalu aku harus tunduk padamu? Maaf tapi aku bukan reina yang akan menunduk ketika kau mengancam nya."

Rachel melihat ponsel nya bergetar ia membuka ponselnya dn membaca pesan soni. "lihat cucumu yang membawa kami kesini."

Rachel menunjukan ponselnya di depan jhors. Jhors membaca pesan tersebut dan beralih menatap Nathan. Nathan menghela nafasnya dan maju mendekati kakeknya.

"aku yang membawa mereka kesini kek, aku merindukannya"

Jhors menatap tajam Nathan. "kau ingin mengulangi hal yang sama nath?"

Nathan menghela nafas nya. Namun lagi lagi rachel menantang tuan jhors. "dan lagi lagi kau juga ingin mengulang hal yang sama? Memisahkan cucumu dari orang yang ia cintai. Apa kau fikir wanita pilihan mu sudah yang terbaik? Kau lupa reina meninggal karena menyelamatkan mu dari wanita yang ingin kau jodohkan dengan Nathan. Kau lupa bagaimana hancur nya Nathan dulu? Perlukah aku ingat kan semua nya padamu kakek tua?"

Ivar mengulum bibir nya menahan tawa nya saat rachel menyebut kakek nya 'kakek tua'

Jhors yang kesal pun pergi meninggalkan rachel. Rachel menghembuskan nafasnya. Ia berbalik takut menghadap Melinda dan romeo. Tiba tiba saja rachel mengbungkukan badan nya membuat mereka semua bingung.

"maaf aku sudah kurang ajar pada orang tua kalian"

Romeo tersenyum ia maju menyentuh lengan rachel. "tegakan kepala mu nak, aku tidak marah"

Rachel bangkit menatap romeo ia mengulum bibir nya merasa tidak enak. Romeo mengelus kepala rachel "aku bangga padamu, ayah ku memang sekali sekali harus di lawan"

Rachel terdiam mendengarkan romeo. Tiba tiba saja ivar tertawa kencang. Rachel menatap ivar aneh "kau gila ra, aku saja tidak pernah mengatai kakek ku seperti itu. Aku yakin kakek sangat marah sekarang"

Rachel menghembuskan nafasnya. Nathan maju mendekati rachel. "maaf aku membuat soni membohongi mu. Jika tidak seperti itu kau tidak akan pergi kan"

Rachel memandang Nathan dan memukuli nya "kau benar benar menyebalkan Nathan"

Nathan hanya meringis menutupi badan nya "aku minta maaf ra tolong hentikan ini sakit"

Rachel menghentikan tindakan nya. Ia pun kembali mengambil koper nya. Ia berdiri di depan Melinda dan romeo. "kalau begitu kami permisi maaf membuat keributan di rumah ini"

Rachel kembali membungkuk kepada romeo dan Melinda. Namun Melinda menyentuh lengan nya dan memeluknya. "tidur lah disini selama kalian di belanda. Kami senang atas kehadiran kalian berdua disini."

Melinda melepas pelukan nya "aku mohon, rumah ini sudah lama sepi aku tidak ingin kembali sepi"

Rachel menatap iba Melinda. Namun Michele langsung mendekati Melinda "aku setuju, aku juga ingin menginap disini"

Rachel langsung membulatkan matanya ia menatap Michele tajam "maaf adik saya memang sangat lancang"

Melinda tersenyum mengelus pipi rachel dan Michele. "bawa barang mereka ke kamar mu nath"

Nathan dan ivar mengangguk. Ia mengambil koper rachel dan Michele. Michele terlihat sangat senang. Rachel masih berdiam diri di depan Melinda dan romeo "aku minta maaf sudah merepotkan kalian"

Romeo menggeleng. "jangan seperti itu, aku tidak keberatan. Pergilah ke kamarmu istirahatlah"

Rachel mengangguk dan pergi dari sana. Melinda tersenyum melihat rachel yang pergi. Ia menatap romeo "aku senang mereka ada disini"

Romeo mengangguk dan mengajak Melinda ke kamar mereka.

Di atas kamar Nathan dan ivar meletakan koper nya disana. Michele dan rachel ikut masuk. Rachel menatap sekeliling kamar Nathan. "ini kamarmu? Tapi kenapa tidak ada barang barang mu?"

Nathan terdiam ia bingung bagaimana mengatakan nya pada rachel. Rachel menatap Nathan yang sedang bingung. "tidak perlu di jawab aku tau barang mu dimana"

Nathan tersenyum. "maaf ra" rachel hanya mengangguk.

"ayo nath biarkan mereka istirahat. Panggil aku jika membutuhkan sesuatu"

Rachel dan Michele pun tersenyum. Mereka berdua keluar dari kamar. Michele dan rachel membereskan barang barang nya. Mereka berdua berganti pakaian disana menggunakan piyama tidur. Tiba tiba saja pintu terketuk dan terbuka. Melinda masuk kesana.

"aku mengganggu kalian?"

Rachel dan Michele menggeleng. Melinda dan romeo duduk di kasur mereka. "ra, kenapa kau tidak takut di bentak oleh kakek?"

Rachel tertawa tiba tiba saja romeo bertanya hal tersebut padanya. Baru saja rachel ingin menjawab Michele mendahuluinya. "dia sudah terbiasa melihat hal seperti itu. Dulu bahkan rachel mengalami hal yang lebih parah. Ayah kami marah dan memukul punggung rachel dengan besi. Itu semua karena untuk pertama kali nya rachel melawan ayah"

Romeo dan Melinda terkejut.rachel langsung menoleh menatap Michele. Michele duduk bersila di depan romeo dan Melinda. "lihat saja punggung nya. Ayah kami lebih gila dari kakek. Jadi kami sudah terbiasa"

Melinda mendekati rachel dan mengelusnya "boleh aku lihat nak?"

Rachel mengangguk. Melinda membuka sedikit piyama rachel ia melihat bekas luka disana. Melinda menutup mulut nya tidak percaya ia langsung memeluk rachel. Rachel tidak dapat menahan air matanya. Michele yang melihat itu pun ikut terharu. Romeo mengelus kepala Michele. "maaf aku terlihat lancang karena ingin menginap disini tapi aku senang berada disini aku seperti mempunyai keluarga. Dulu waktu mereka di Indonesia aku merasa senang seperti mempunyai kakak laki laki. Tapi ketika mereka pergi aku kesepian"

Romeo mengelus kepala Michele "kalau begitu kami juga adalah keluarga kalian sekarang. Jadi jangan merasa sungkan lagi oke?"

Michele mengangguk excited. Rachel hanya tersenyum melihat kebahagiaan adik nya. Michele bangun dan mengajak romeo Melinda dan rachel berdoa. "kak kau ingat kita selalu ingin melakukan ini. Ayo kita berdoa bersama"

Rachel mengangguk. Mereka memejamkan matanya dan mengepalkan nya di depan dada untuk berdoa. Rachel memimpin doa tersebut.

"tuhan terimakasih atas nikmat yang kau berikan hari ini. Kami melalui hari ini dengan penuh kebahagiaan. Tolong jangan biarkan kebahagiaan ini hilang. Semoga kebahagiaan ini dapat selalu kami rasakan. Tuhan... terimakasih karena sudah mengirim orang sebaik tuan romeo dan nyonya Melinda di hidup kami. Kami bisa berdoa seperti impian kami waktu kecil dengan mereka yang tidak pernah kami dapatkan semasa kecil. Tuhan tolong jaga selalu kedua orang tua baru kami. Lindungi mereka dan selalu cintai mereka."

.

.

.

.

.

YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang