27

196 21 3
                                    

Sudah beberapa hari rachel sibuk dengan urusan nya dengan soni. Ia sedang membantu soni sebelum ia meninggalkan pekerjaan nya ke belanda. Rachel mengambil beberapa gambar yng di minta oleh soni dan menunjukan nya.

"gimana dah oke?"

Soni mengecek hasil foto rachel, ia pun mengangguk "udah ra, thanks ya. Gue ga tau lagi kalo lu udah nikah bakal minta bantuan siapa?"

Rachel tertawa mendengar jawaban soni. "gue juga bakal sering sering kali main kesini kan Nathan udah pindah kewarganegaraan"

Soni mengangguk "iya sih kabarin gue kalo lu main kesini"

Rachel tersenyum dan melihat kameran nya. Ia melihat lihat gambar yang barusan ia ambil. Saat melihat foto foto disana rachel sedikit heran ada orang berpakaian serba hitam menatap kearah kameran nya. Rachel memperbesar gambarnya namun ia tidak mengenali pria tersebut.

Soni yang melihat rachel sedikit gelisah pun menyentuh lengannya. "ra kenapa?"

Rachel menggeleng. "bentar ya son"

Rachel langsung bangkit dan berlari ke tempat ia mengambil foto. Rachel kembali mengarahkan kamera dan menzoom lensa kamera nya. Rachel sedikit terkejut melihat pria itu masih ada disana. Rachel langsung menurunkan kamera nya.

Dan ternyata laki laki itu masih disana. Saat mengetahui rachel menemukan dirinya lakilaki tersebut langsung kabur. Rachel yang baru saja ingin mengejarnya di tahan oleh soni.

"ada apa si ra?"

Rachel masih memandang ke arah laki laki itu berasal. "ada orang yang ngikutin gue kayanya son"

Soni melihat kearah pandangan rachel namun tidak menemukan apapun. "ra udah ya inget Nathan, gue disini sekalian jagain lu sampe ada apaapa sama lu gue abis sama Nathan"

Rachel menatap soni dan mengangguk "jangan kasih tau soal ini sama Nathan"

Soni menatap bingung rachel "kenapa? Lu tunjukin aja fotonya biar dia tau"

Rachel menggeleng "biar dia fokus dulu sama match nya"

Soni pun akhirnya mengangguk. Rachel mengecek jam tangannya. "son gue cabut ya match Nathan kan mala mini, gue mau nemuin orang tuanya dulu kalo sempet"

"hati hati ra"

Rachel mengangguk dan pergi dari soni. Rachel memesan taxi dan menunggu di pinggir jalan. Setelah taxi itu datang rachel langsung masuk ke dalam taxi tersebut.

Saat di dalam taxi rachel sibuk dengan ponsel nya yang sedang membalas pesan pesan Nathan. Rachel melihat kearah jalanan. Ia sedikit heran jalanan yang ia lewati seperti tidak biasanya.

"pak maaf kita lewat mana ya?"

Supir taxi itu hanya melirik dari spion depan nya. "lewat sana lebih macet mba kita lewat sini ya"

Rachel terdiam ia menatap curiga supir taxi tersebut. Rachel memperhatikan beberapa benda di dalam taxi itu. Tangan rachel langsung bersiap menekan kunci mobil tersebut ketika merasa ada yang aneh.

Rachel melihat ada senjata di dekat kantong celana supir tersebut. Rachel tidak berbicara sedikit pun ia langsng membuka pintu mobil tersebut. Supir itu seketika kaget ia menahan tangan rachel namun rachel berusaha untuk melepaskan nya. Supir itu meminggirkan mobil nya ia mengambil pistol nya namun rachel berusaha menahan nya. Jalanan sangat sepi dan turun hujan saat itu.

"TOLONGGGG...!!!"

Rachel berusaha berteriak namun tidak ada mendengar nya. Rachel pun menggigit tangan supir itu yang membuat supir itu melepaskan tangan nya. Pistol yang di pegang oleh supir tersebut pun jatuh. Rachel langsung mengambil pistol nya.

"siapa kau? Kenapa mau mencelakai ku?!"

Rachel menodongkan pistol pada supir itu, supir itu hanya tersenyum sinis ia mengetahui tangan rachel bergetar sekarang. Supir tersebut langsung maju memegang pistol yang rachel arahkan dan mendorong tubuh rachel keluar dengan kakinya.

Rachel langsung terpelental keluar, kepala nya tidak sengaja terbentur aspal disana. Rachel meringis kesakitan karena nya. Beberapa orang yang melihat kejadian itu pun membantu rachel namun sayang supir taxi itu sudah pergi dari sana.

"mba gapapa? Jidat nya itu luka mba"

Rachel menggeleng. Ia menyentuh sikut dan dengkul nya yang terluka. Rachel langsung berusaha untuk bangun.

"mba saya antar ya saya penduduk sini, agak susah buat ke jalan depan dengan kondisi mba nya yang begini"

Rachel mengangguk ia mengetikan sesuatu di ponsel nya. "antar saya ke hotel ini ya pak"

Orang itu mengangguk dan mengantar rachel.

.

Nathan yang sedang latihan bersama teman teman nya di bawah guyuran hujan sesekali melihat kea rah bangku penonton. Ia mencari kekasih nya namun tidak menemukannya. Nathan sedikit risau perasaan nya benar benar tidak enak. Ivar yang menyadari gelagat Nathan pun menghampirinya.

"kenapa nath?"

Nathan menggeleng "rachel bilang udah dalam perjalanan tapi belum sampai"

Ivar mengelus bahu Nathan "macet mungkin ini hujan kau fokus saja dulu"

Nathan pun mengangguk dan berusaha berfikir lebih positif.

.

Rachel baru saja tiba di loby hotel dengan noa yang sudah menyambutnya.

"astaga ra ada apa?"

Noa langsung memapah tubuh rachel dan membawa nya ke kamarnya. "cerita nya panjang no. bisa minta tolong kabarin Rafael kalau aku bersamamu sekarang. Jangan kasih tau tentang kondisiku no"

Noa mengangguk ia paham rachel tidak ingin Nathan khawatir padanya. Sampai di kamar noa langsung mendudukan rachel di kursi. Ia memberika handuk padanya. Dan noa pun meminta kotak obat ke pihak hotel.

"ra ganti baju dulu ya, aku menyimpan baju mu kemarin sudah bersih juga"

Rachel mengangguk ia mengambil baju nya noa dan mengganti baju nya di kamar mandi. Rachel menatap dirinya di pantulan cermin kamar mandi. Dirinya benar benar mengenaskan. Rachel mengambil ponsel nya dan mengetikan pesan untuk Nathan karena ia akan sedikit terlambat.

Rachel pun mengganti pakaiannya. Setelah selesai ia mengeringkan rambutnya di hairdryer yang ada disana. Rachel berfikir sejenak ia mengingat laki laki yang menyamar jadi supir taxi tersebut. Ketika sadar ia langsung mengambil kamera nya yang ada di tas nya. Ia melihat kembali foto di dalam kameranya.

Rachel membulatkan matanya. Ia baru menyadari kalau ternyata mereka adalah orang yang sama. Rachel memegang kepala nya yang terasa sedikit sakit.

"siapa dia? Kenapa dia mau mencelakaiku?"

.

.

.

.

.

YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang