47

231 27 5
                                    

Nathan dan rachel sudah menempati kamar yang Nathan pesan. Rachel sempat mengagumi suasana kamar yang Nathan pesan.

“pasti kau mengeluarkan banyak uang untuk membooking tempat ini”

Nathan tersenyum dan memeluk rachel dari belakang.

“tidak apaapa, untuk kenyaman istriku itu lebih penting”

Rachel tersenyum dan berbalik memeluk Nathan. “terimakasih sayang”

Nathan mengangguk dan mengelus kepala rachel. Tiba tiba saja rachel melepas pelukannya.

“jadi kapan kita jalan jalan ke pantai? Aku sudah tidak sabar”

Nathan tertawa kecil dan membawa istrinya ke kasur. Nathan mendudukan istrinya di kasur besar disana.

“sedari tadi kau belum beristirahat sayang, kita istirahat dulu nanti sore kita melihat sunset ya dipantai”

Rachel sedikit murung, sebenarnya ia bisa saja memaksa Nathan untuk tetap pergi keluar. Namun perut nya juga merasa kencang sedari tadi. Nathan baru saja ingin bangkit namun rachel menahan nya.

“kau mau kemana?”

Nathan menunjuk koper nya yang masih tergeletak di pojok kamar. Namun rachel menarik nya untuk duduk menggeser tubuh nya.

“aku ingin bersama mu disini. biarkan saja dulu tas nya. boleh kan?”

Nathan mencium bibir rachel singkat. Ia sangat gemas dengan tingkah istrinya yang sedang manja sekarang. Akhir akhir ini memang istrinya jauh lebih manja dari pada dirinya.

Nathan pun merebahkan dirinya ke kasur di samping rachel. Nathan mengelus perut besar rachel. Saat ia sedang mengelus nya ada pergerakan di perut rachel.

“dia bergerak?”

Rachel mengangguk, “dia menyukainya nath. Dia tau dady nya sangat menjaga ibu dan dirinya sekarang”

Nathan tersenyum dan terus mengelus perut rachel. “masih terasa kencang?”

Rachel mengangguk, “tapi sudah tidak separah tadi. Mungkin karena aku terlalu bersemangat”

Nathan tersenyum dan mengelus wajah cantik istrinya. “istirahatlah nanti sore aku bangunkan kita keluar ya, tapi dengan catatan kalau perut mu baik baik saja. Oke?”

Rachel tersenyum dan mengangguk ia mulai memejamkan matanya, sedangkan Nathan hanya terdiam memandangi wajah istrinya. Tangan nya masih setia mengelus wajah serta kepala rachel. Nathan diam diam tersenyum memandang wajah rachel. Ia benar benar tidak menyangka hubungan nya dengan rachel akan sejauh ini.

Nathan mengingat kembali awal pertemuan mereka, disaat ia masih sangat mencintai reina. Entah sejak kapan rachel mulai mengisi kekosongan dihatinya. Melihat tingkah lucu rachel serta sikap nya yang blak blakan yang berani mencium nya untuk pertama kalinya. Nathan menurunkan tangan nya mengelus bibir tipi milik istrinya. Ia tersenyum kecil dan meninggalkan kecupan singkat disana sebelum ikut memejamkan matanya.

.

.

Hari mulai sore rachel sudah bangun sejak tadi serta sudah siap siap. Sedangkan Nathan masih memejamkan matanya di atas kasur. Rachel sebenarnya ingin membangun kan suaminya. Namun melihat bagaimana Nathan tertidur pulang ia tidak berani membangun kan nya.

Rachel memilih keluar balkon kamarnya yang luas. Sebenarnya ia bisa melihat sunset dari balkon kamar nya tersebut. Rachel terduduk membawa minuman nya. ponsel nya selalu ia genggam untuk mengabadikan moment tersebut.

Jarak pantai dengan hotel yang mereka tempati sangat dekat jadi rachel bisa menikmati semua pemandangan secara meluruh dari kamar nya.

Sedang asik melihat pemandangan di depan tiba tiba saja sebuah jaket bersandar di bahunya. Rachel menoleh dan melihat Nathan yang sudah berdiri di belakang nya.

YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang