23

271 23 6
                                    

Rachel baru saja tiba di rumah orang tua Nathan bersama Nathan. Rachel langsung masuk ke kamarnya. Ia melihat Michele yang sudah tertidur. Rachel duduk di samping adik nya dan mengelus rambutnya.

Michele nampak pulas dalam tidurnya. Rachel menjadi mengingat kenangan nya bersama adik nya. Ia bersyukur sekarang adik nya merasa senang tinggal dengan orang tua Nathan.

Tanpa sadar ia meneteskan air matanya yang tidak sengaja jatuh mengenai wajah Michele. Michele pun terbangun melihat kakaknya yang duduk di samping nya.

"Ka kenapa?"

Rachel menggeleng, Michele menatap khawatir Rachel.

"Kau baik baik saja? Kenapa kau menangis"

Rachel tersenyum ia menatap wajah Michele dan menggenggam tangan nya. "Kau bahagia?"

Michele mengangguk antusias "aku tidak pernah merasakan sebahagia ini sebelumnya. Disini aku mendapatkan banyak cinta."

Rachel tersenyum lebar. "Syukurlah setidaknya aku tidak khawatir meninggalkan mu"

Michele menggenggam erat tangan Rachel. "Apa kau sedih aku tidak ikut pulang?"

Rachel tertawa mendengar pertanyaan Michele ia menggeleng "tidak, aku hanya takut kau akan merepotkan orang tua Nathan"

Michele tertunduk diam, omongan Rachel ada benar nya. "Apa aku pulang saja dengan mu?"

Rachel menggeleng "tidak usah, tapi berjanjilah padaku jangan buat kekacauan disini, jangan merepotkan orang tua Nathan. Dan menurut pada mereka. "

Michele mengangguk senang. Rachel pun maju memeluk adik nya. "Sampai bertemu di hari pernikahan ku nanti"

Michele langsung melepaskan pelukannya membuat Rachel kaget. "Kau membuat ku ingin menangis ka"

Rachel pun tertawa dan kembali memeluk adik nya.

Tanpa mereka sadari jhors tersenyum mendengar percakapan kedua adik kakak tersebut. Ia pun masuk kedalam.

Rachel dan Michele langsung menoleh. Jhors menatap remeh mereka berdua "kalian berpeluk an seolah besok tidak bertemu lagi"

Rachel menatap sebal kakek Nathan. "Kai sendiri kesini karena kau sedih besok aku mau pulang kan?"

Jhors hanya diam pura pura tak mendengar. "Jam berapa pesawat mu besok?"

Rachel mengecek ponselnya ia melihat jadwal pesawat nya. "Pagi kek tapi tidak terlalu pagi juga"

Jhors mengangguk, "tidur lah besok aku antar ke bandara"

Jhors langsung keluar dari kamar Rachel dan Michele. "Dia terlihat menyebalkan namun perhatian"

Michele mengangguk setuju terkadang kakek nya menyebalkan suka memarahinya namun setelah itu ia akan menyayangi Michele.

Rachel pun mematikan lampu kamarnya dan tidur di samping Michele.

.

Keesokan pagi nya Rachel sudah bangun dan langsung mandi setelah selesai ia langsung turun ke bawah sudah banyak orang disana.

Rachel menarik kursi di samping Ivar "kau yakin akan pulang hari ini?"

Rachel mengangguk mantap. "Aku banyak pekerjaan var"

"Jika sudh selesai dengan kesibukan kalian pulang lah. Kalian harus menikah setelah itu"

Rachel mengangguk sambil menyiapkan minuman untuk Nathan. Nathan tersenyum ketika melihat Rachel memberinya minuman.

Rachel duduk di samping Nathan. "Iya kek akan aku usahakan nanti. Kau akan langsung ke Qatar nanti nath?"

Nathan mengangguk. "Ya tentu dengan Ivar dan rafa tapi sepertinya mereka jalan lebih dulu"

"Lalu aku sendirian?"

Michele tiba tiba tersadar mereka semua akan pergi. Mereka tertawa mendengar suara Michel tiba tiba.

"Ada aku. Kau ikut aku"

Michele menatap jhors malas. Namun sebenarnya ia juga senang.

Rachel melihat jam tangan nya. "Aku harus mengambil barang ku."

Mereka mengangguk. Rachel naik ke atas dan membawa barang nya turun. Melinda dan Romeo sudah menyambut rachel. Mereka memeluk Rachel bergantian.

"Om tante tolong jaga adik ku. Marahi dia jika dia buat salah"

Melinda dan Romeo tersenyum "panggil kami ayah dan ibu, kau akan menjadi menantu kami nak"

Rachel tersenyum mata nya berkaca kaca ia kembali memeluk Melinda "terimakasih bu"

Melinda mengangguk Mengelus kepala Rachel. Rachel melepas pelukan nya dan menghampiri rafa dan Ivar. Ia memeluk mereka berdua bersama.

"Hatihati kabari aku juga sudah sampai"

Rachel melepas pelukan nya dan mengangguk "kalian berdua sukses di Qatar nanti"

Ivar dan rafa mengangguk. Rachel menghampiri adik nya yang terlihat menahan tangis nya. "Ka maaf aku.. "

Rachel langsung memeluk Michele. "Tak apa. Aku tenang kau ada disini. Jaga ayah ibu dan kakek. Mereka orang tua ku sekarang. Ingat pesanku jangan merepotkan mereka. Dan carilah pekerjaan"

Michele mengangguk. Rachel melepas pelukannya. "Aku pergi ya. Jaga dirimu baik baik"

Rachel masuk ke dalam mobil Nathan. Ia tersenyum melihat semua keluarga Nathan dan melambaikan tangan nya.

Rachel menghela nafas ketika mobil sudah jalan. "Mulai berubah fikiran ra? Mau tetap disini? "

Rachel menoleh melihat jhors. "Tidak aku harus menyelesaikan pekerjaanku"

Jhors dan Nathan tersenyum. Tak lama mobil sampai di bandara. Jhors dan Nathan mengantar Rachel sampai ia check in.

Setelah selesai Rachel langsung berbalik kembali ke Nathan dan jhors. Nathan menggenggam tangan Rachel untuk duduk. Masih ada setengah jam lagi untuk masuk ke dalam.

Rachel menyenderkan kepala nya di bahu Nathan. "Ada yang kau fikirkan ra?"

Rachel menggeleng "aku hanya sedih berpisah darimu dan keluarga mu terutama adik ku"

Nathan tersenyum dan mengecup kening Rachel. "Ibu ayah dan kakeknya akan menjaga nya jangan khawatir"

Rachel mengangguk. Jhors tersenyum melihat mereka berdua. Sebenarnya jhors sangat ingin menahan Rachel sekarang. Namun Belanda sedang tidak aman untuk nya.

Tak lama pengumuman pesawat Rachel berbunyi Rachel langsung bangkit. Ia melangkah mendekati jhors. "Kek terimakasih sudah mau menerimaku dengan semua kekurangan ku untuk menjadi istri dari cucumu."

Jhors tersenyum ia langsung memeluk Rachel "kau orang paling keras kepala yang pernah aku temui. Namun aku menyukai nya. Aku merasa senang akan kehadiran mu dengan Michele. Baik baik di jakarta. Kabari aku jika sudah sampai. Maaf aku sempat mengusir mu"

Rachel menangis di pelukan jhors. Ia merasa senang sekaligus sedih. Rachel benar benar mendapatkan keluarga disini. "Kau tidak akan berpamitan dengan Nathan?"

Rachel langsung melepas pelukannya dan tersenyum. Ia mendekati Nathan. Nathan langsung memeluknya.

"Aku akan sangat merindukanmu. Jaga diri disana. Jaga hatimu ra. Ingat kau calon istriku"

Rachel terkekeh mendengar sisi posesif Nathan. Ia mengangguk. "Kau juga. Lihat fans mu sudah banyak jangan coba coba untuk tebar pesona pada mereka"

Nathan tertawa mendengar nya. "Aku hanya mencintai mu tenang saja"

Rachel melepas pelukan nya. "Benar begitu?"

Nathan mengangguk. Ia maju dan mengecup bibir Rachel singkat.

"Hatihati ya ra. Aku akan sangat merindukanmu"

Rachel mengangguk ia mengambil tasnya dan pergi dari sana. Sebelum masuk ke dalam Rachel menoleh dan melambaikan tangan nya pada Nathan dan jhors.

"Semoga semua nya berjalan dengan lancar"
.
.
.
.
.

YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang