35

262 31 3
                                    

Nathan masih memandang rachel dalam diam. Rachel menyentuh tangan Nathan disana.

"nath maaf bisa kita bicara?"

Nathan pun sadar langsung maju memeluk rachel erat.

"terimakasih sudah kembali ra, aku sangat merindukan mu"

Rachel menangis di bahu Nathan. Mereka berdua menangis bersama disana.

Sedangkan ivar rafa dan Michele terharu melihat kebersamaan Nathan dan rachel. Ivar pun maju dan mengelus kepala rachel.

Rachel menoleh dan tersenyum melihat ivar.

Nathan pun melepaskan pelukan nya. Michele langsung maju menerjang kakaknya. "kau membuatku takut ka, aku sudah menyiapkan pesta untuk menyambutmu. Namun kenapa kau malah seperti ini?"

Rachel tersenyum dan mengelus kepala Michele "maaf ya, lagipula kalau aku tidak ada ada mereka yang menjaga mu kan?"

Michele langsung melapas pelukannya "jangan berbicara seperti itu kak kau membuat ku takut."

Rachel mengelus kepala Michele dan mengangguk. Rachel melihat ivar dan rafa berdiri disana. Mereka berdua pun maju memeluk rachel.

"kau membuat kami semua takut ra"

Rachel tertawa kecil "maaf yaa"

Mereka berdua pun melepaskan pelukannya. Ivar merangkul Michele disana. "ayo kita keluar biarkan Nathan dan rachel menghabiskan waktu bersama"

Nathan tersenyum kearah ivar. Ivar memang sangat pengertian. Mereka berdua pun menurut dan pergi dari ruangan tersebut.

Nathan langsung duduk kembali di pinggir kasur rachel tangan nya selalu mengelus tangan rachel disana. Rachel tersenyum melihat Nathan.

"kenapa tidak bilang kau sudah sadar?"

Rachel menarik nafasnya. "maaf nath, aku ingin memberitahu mu namun aku takut semua nya akan terbongkar sebelum waktunya. Aku sudah sadar dari seminggu yang lalu"

Nathan membulatkan matanya, ia sangat terkejut.

"artinya saat aku datang waktu itu kau sudah sadar?"

Rachel mengangguk "aku ingin memeluk mu saat kau menangis saat itu, namun aku tidak bisa berbuat apaapa nath. Aku harus menghukum orang yang berani membuat ku seperti ini"

Nathan tersenyum dan mengelus kepala rachel. "aku mau marah sebenarnya, namun melihat tindakan mu aku sangat bangga padamu ra"

"aku sempat berfikir apa kau akan melupakanku saat sadar nanti? Atau kau bahkan tidak akan sadar? Melihat mu sudah terbaring selama 3 bulan ini membuatku sangat kacau, aku sangat takut kehilangan mu ra"

Rachel tersentuh dengan kata kata Nathan, lelaki itu selalu menunggu nya selama ini.

"bagaimana jika aku tidak sadar lagi nath?"

Nathan tertegun ia menatap rachel dalam dan menggeleng "aku tidak tau, mungkin aku akan lebih hancur dari yang sebelumnya"

Rachel tersenyum dan mencoba untuk memeluk Nathan, melihat rachel yang berusaha memeluk nya membuat Nathan memajukan badannya untuk memeluk kekasihnya.

"maaf nath, kau tau aku ingin pergi saat itu aku melihat ibu ku di sana"

Nathan terdiam ia ingin menarik pelukannya namun rachel menahan nya.

"ibu mengajak ku pergi nath, aku sangat senang saat itu aku mengikuti nya. Namun aku melihat reina disana, ia bertanya apa aku yakin akan meninggalkan mu. Saat itu aku sempat berfikir aku harus mengikuti ibu atau berbalik kearah mu nath"

YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang