37

278 25 3
                                    

Nathan memandang ponsel sedari tadi yang tidak ada satupun kabar dari kekasih nya. Pasalnya hari ini ia dan kedua adik nya baru saja kembali dari indonesia namun hanya Michele yang menjemputnya.

"kakak mu sedang sibuk chel?"

Michele menoleh menatap Nathan, "tidak ia hanya sedang duduk bersama ibu tadi ka. Kenapa dia belum mengabari mu?"

Nathan menggeleng dan terus menatap ponsel nya, ia bahkan mencoba untuk menelfon rachel disana.

"hp nya mungkin di kamar ka, tidak mungkin kan dia harus bolak balik ke kamar mengambil ponsel nya"

Nathan menghela nafasnya dan menyenderkan nya ke kursi. Ivar dan rafa tersenyum melihat Nathan yang resah sekarang.

"kau khawatir padanya?"

Nathan langsung menoleh menatap sinis Rafael "jika kau meninggalkan noa dalam keadaan noa sedang sakit apa kau tidak khawatir?"

Rafael dan ivar tertawa kencang, Nathan benar benar seperti wanita yang sedang datang bulan sekarang.

"santai nath, lagi pula sebentar lagi kita akan sampai"

Nathan hanya diam menatap keluar jendela.

Tak lama mobil mereka pun sampai di rumah. Nathan langsung turun dari mobil dan masuk kerumah di ikuti ivar Rafael dan Michele.

"kalian sudah pulang? Ibu sangat merindukan kalian"

Melinda langsung berjalan memeluk anak nya satu persatu. Mereka pun membalas pelukan ibu mereka.

"bu dimana rachel?"

Melinda menatap Nathan dan menoleh ke belakang. "sepertinya di taman belakang"

Nathan langsung jalan menuju taman belakang melewati ibu nya. Melinda hanya menggeleng melihat kelakuan anaknya.

Nathan melihat rachel yang sedang duduk di bangku taman belakang. Ia merasa lega kekasih nya baik baik saja disana.

Merasa ada yang memandangi nya rachel menoleh ke belakang, ia tersenyum melihat Nathan dan bangun untuk menghampiri nya.

Nathan sangat terkejut ketika rachel bangun, ia langsung berlari menghampiri nya.

"kenapa kau bangun? Nanti kau jatuh ra"

Rachel tertawa dan memundurkan badannya dari Nathan. Nathan sempat terdiam menatap rachel.

"lihat? Aku sudah baik baik saja"

Nathan masih tidak percaya melihat rachel yang sudah berdiri agak jauh dari nya. Rachel terus tersenyum melihat kekasih nya yang diam disana.

"tidak ingin memeluk ku nath? Tidak merindukanku?"

Nathan tersadar ia langsung berlari memeluk rachel dan memutar nya. Rachel memeluk Nathan dengan erat.

"aku sangat merindukan mu, maaf harus meninggalkan mu di saat kau sakit ra"

Rachel melepas pelukannya dan menyentuh kedua pipi Nathan. "aku baik baik saja, aku bangga dengan mu nath kau sangat hebat"

Nathan tersenyum dan menyandarkan pipi nya di telapak tangan rachel.

"jadi kita akan mulai mempersiapkan rencana pernikahan kita?"

Rachel melepas tangan nya dari pipi Nathan dan tertawa.

"sudah yakin ingin menikah dengan ku?"

Nathan menatap serius rachel dan mengambil kedua tangan rachel. "aku selalu serius ra, aku tidak main main untuk menikah dengan mu"

YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang