Part 18

4.6K 518 48
                                    

Dapat Ten lihat Haechan tampak terusik namun ia akhirnya membuka matanya. "Kenapa Daddy berteriak, aku ini bukan orang tuli" jawab Haechan sinis, seraya mengalihkan pandangannya dan tersenyum saat melihat Mark.

"Mark Hyung" panggil Haechan seraya berusaha mendekati Mark namun Mark langsung menjauh dan menjaga jaraknya.

"Hyung, kenapa menjauhi Haechan" ujar Haechan dengan nada kesal.

Mark menatap Haechan tajam, "apa yang terjadi? Apa yang kau lakukan padaku?" Tanya Mark.

Haechan tersenyum menatap pada Mark, "apalagi Hyung! Semalam kita sudah melakukannya, jadi mulai sekarang Hyung adalah milikku" ujar Haechan tanpa tahu malu.

"Aku tidak ingat apapun, dan juga aku sudah bertunangan dengan Renjun jadi...."

"Memang dia masih mau dengan mu? Kau bahkan meniduri lelaki lain saat kalian bertunangan" jawab Haechan santai. Tanpa malu Haechan meraih bathrope yang tersampir di ranjang dan memakainya. Jaehyun dan Taeyong seketika mengalihkan pandangan mereka.

"Apa yang kau lakukan Haechan?" Tanya Ten dengan nada takut.

Haechan menatap Ten sejenak, "karena mommy tidak mau membanty Haechan, jadi Haechan lakukan sendiri" jawab Haechan.

"Haechan hanya memberikan sedikit aphrodisiac di dalam minuman Mark Hyung dan akhirnya...boom" jawab Haechan dengan senyum lebar di wajahnya.

Terlihat sekali kalau Haechan tampak senang dengan semua ini, tapi orang lain sudah melihatnya dengan tatapan menghina.

"Aku membuang minuman yang kau beri" jawab Mark.

Haechan menatap Mark, "yakin? Lalu kenapa Hyung bisa disini dan menghabiskan malam yang panas dengan Haechan" jawab Haechan santai.

"APA KAU TIDAK MALU DENGAN PERBUATAN MU" teriak Taeyong marah.

Haechan menatap Taeyong dengan ekspresi datar, "Kan aku sudah bilang Mark Hyung milikku, kenapa kalian malah mengadakan pertunangan dengan Renjun" ujar Haechan, "para orang tua ini otaknya sudah rusak sampai tidak bisa mengerti bahasa manusia" hina Haechan yang membuat Ten menatap putranya dengan tatapan tidak percaya.

"Kalian yang tidak bisa dibilangi, jadi jangan salahkan aku dong" tambah Haechan semakin tidak sopan.

Plak

"KENAPA DADDY MENAMPAR KU" teriak Haechan marah.

"KARENA APA YANG KAU LAKUKAN KALI INI SANGAT TIDAK BERMORAL SEO HAECHAN" balas Johnny berteriak.

"KAU PIKIR AKU PEDULI TUA BANGKA" jawab Haechan marah, "DIA PUNYAKU DAN SELAMANYA PUNYAKU, MASIH UNTUNG KU BIARKAN RENJUN HIDUP, KARENA RENCANA AWALNYA AKU INGIN MELENYAPKANNYA AGAR DIA TIDAK LAGI MENJADI HAMA DALAM HIDUPKU"

"HAECHAN" teriak Ten dengan wajah yang sudah basah dengan air mata, "HIKS CUKUP NAK" lanjut Ten pelan.

"Cukup mommy mohon"

"Mommy hanya bisa menangis, kalau saja kalian mati dan aku mendapatkan warisan kalian, tentu saja aku tidak akan kesulitan mendapatkan Mark Hyung" ujar Haechan yang membuat semua orang menatapnya dengan pandangan tidak percaya.

"Kau baru saja menyumpahi orang tuamu sendiri" ujar Mark dengan nada tidak percaya.

"Siapa yang peduli, tapi Mark Hyung jangan marah padaku" ujar Haechan dengan nada merajuk manja.

"Kau tidak akan dapat apapun, Daddy tidak akan pernah memberikan apapun padamu, karena mulai sekarang kau bukan lagi putraku" ujar Johnny.

"Siapa yang peduli" jawab Haechan acuh.

I'm SorryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang