Part 35

4.1K 452 29
                                    

Akira dan Sakura, kedua gadis ini adalah putri dari salah satu pengusaha di Jepang. Namun ada perbedaan diantara status keduanya, bedanya adalah Sakura adalah anak istri pertama sedangkan Akira adalah anak dari istri tidak sah.

"Sakura, kau tidak bisa mengatakan aku menginginkan Chenle" ujar Akira.

Sakura mendekati Akira lalu menampar pipinya dengan kuat, "sadar dengan posisi mu di rumah ini, kau pikir Chenle akan suka dengan mu yang hanya seorang anak haram" umpat Sakura sebelum berjalan pergi.

Kaasan Akira langsung membantu Akira untuk berdiri, "jangan membahas tentang Chenle lagi ya" ujar Kaasan Akira.

Akira memegang pipinya dan menatap Kaasannya,setelah itu ia menatap punggung Sakura dengan pandangan benci. "Chenle juga tidak akan suka dengan pelacur seperti mu" batin Akira.

****

Sedangkan sosok yang menjadi perdebatan dua gadis cantik itu kini sedang asyik menata peralatan sekolahnya dengan Chaeryeong.

"Kau harus ingat Chenle kalau ada yang menggangu mu di sekolah kau harus bilang padaku" ujar Chaeryeong.

Chenle menggelengkan kepalanya, "tidak mau, aku anak laki-laki kenapa aku harus mengadu padamu" jawab Chenle tidak setuju.

"Aku kan Noona, jadi kau harus mengatakan padaku kalau ada yang menggangu." Ujar Chaeryeong.

"Tidak bisa, aku anak laki-laki jadi aku yang akan melindungi mu" jawab Chenle.

"LEE CHENLE APA KAU SEDANG MEMBANTAH KU" teriak Chaeryeong marah, hingga membuat Chenle terkejut.

**

"LEE CHENLE APA KAU SEDANG MEMBANTAH KU"

Teriakan ini mengejutkan banyak orang, bahkan Haechan yang sedang berada di lantai satu dan menonton televisi bersama dengan Mark sampai berdiri dari posisi duduk mereka.

"Chaeryeong kenapa?" Tanya Haechan seraya berlari ke lantai atas.

"Haechan jangan berlari kau sedang hamil" ujar Mark yang membuat Haechan akhirnya langsung hanya berjalan.

Doyoung yang berada di kamar pun langsung keluar bersamaan dengan Ten dan Johnny, "ada apa?" Tanya Doyoung.

Sedangkan Ten dan Johnny hanya menggelengkan kepalanya, "ayo kita lihat" ajak Ten dan mereka pun setuju .

Lima orang ini sampai bersamaan di depan kamar Chenle, dan semuanya hanya bisa mematung shock saat melihat Chenle dan Chaeryeong yang saling menarik rambut mereka.

"Astaga" pekik Mark seraya berlari ke arah kedua anaknya, "Hey, anak-anak ayo lepaskan" ujar Mark berusaha menengahi.

"TIDAK MAU" jawab mereka serempak.

"Chenle mengalah ya, kau ini laki-laki" ujar Mark mencoba membujuk Chenle.

"Papa jangan diskriminasi ya, Chaeryeong itu bahkan lebih tangguh dari laki-laki" ujar Chenle yang jelas-jelas menolak untuk melepaskan Chaeryeong.

Mark beralih menatap pada Chaeryeong, "sayang, kau kan kakak Chenle, tolong lepaskan ya" ujar Mark.

"Cih, sekalipun papa berbicara manis aku tidak akan melepaskannya" jawab Chaeryeong, "anak ini perlu diajari" ujar Chaeryeong lagi.

"Kalian bertengkar karena apa?" Tanya Johnny.

"Dia meremehkan ku/ Dia tidak mau menurut padaku" jawab Chenle dan Chaeryeong bersamaan. Yang jawaban mereka sama sekali tidak di mengerti oleh para orang tua.

"Ini tentang apa? Kalian lepaskan dulu, ayo" bujuk Haechan.

"tidak mama, Chenle harus minta maaf dan setuju dengan ku lebih dulu" jawab Chaeryeong.

I'm SorryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang