Mark menatap jengah pada Haechan yang masih sibuk melihat pada wajahnya di cermin. "LEE HAECHAN" bentak Mark.
"TIDAK USAH BERTERIAK" balas Haechan yang juga berteriak hingga mengejutkan semua orang yang ada. Semua orang yang dimaksud adalah Mark, Renjun, Jeno dan Jaemin.
"Barusan apa dia membentak Mark Hyung?" Tanya Jeno pada Jaemin kekasihnya yang hanya mengangguk tapi matanya menatap Haechan dengan pandangan dalam.
Saat Haechan bisa mengendalikan dirinya ia pun menatap pada Renjun dan Mark. "Kalian bilang apa tadi?" Tanya Haechan.
"Kau tidak boleh mengusir Renjun, ka..."
"Hari ini tanggal berapa dan tahun berapa?" Tanya Haechan memotong ucapan Mark.
Renjun meski bingung tapi menjawab pada Haechan, "06 Juni 2024" jawab Renjun.
"HEH" teriak Haechan dengan ekspresi aneh yang membuat mereka semua sampai terkejut. "Jadi usia ku sekarang masih 35 tahun?" Tanya Haechan memastikan dan Renjun pun mengangguk.
"Pantas kau terlihat lebih muda Renjun" jawab Haechan sok akrab yang lagi-lagi membuat semua orang bingung pasalnya Haechan tidak pernah seramah ini pada Renjun sebelumnya. Lebih tepatnya semalam ia bahkan masih memaki Renjun murahan dan pelacur serta akan mengusir Renjun keluar.
Haechan tiba-tiba teringat akan sesuatu, "aku tidak akan mengusir mu, kau bisa tinggal disini sampai kapanpun kau mau. Bahkan jika Mark Lee berniat menikah dengan mu pun aku tidak akan mencegah" ujar Haechan sebelum berlari pergi.
"Apa ada yang salah dengan otaknya?" Tanya Jaemin bingung.
"Dan sejak kapan dia memanggilku dengan sebutan Mark Lee" bisik Mark dengan nada tidak senang.
Plak
Tiba-tiba Renjun memukul lengan Mark, "kau bicara sembarangan lagi, kalau tunangan ku mendengarnya dia bisa-bisa membatalkan pernikahan kami" sungut Renjun dan Mark hanya tertawa acuh.
"Tapi Renjun, bukankah Lee Haechan terlihat aneh?" Tanya Jaemin.
"Bersikap sopan padanya mulai sekarang, kalau kau menikah dengan Jeno dia adalah kakak iparmu" jawab Renjun menasehati adik kembarnya.
"Tapi dia terlihat aneh bukan, jangan-jangan ini hanya triknya untuk mencari perhatian Mark Hyung" ujar Jaemin yang membuat Mark melirik pada Jaemin.
Renjun pun melihat pada Mark dan tersenyum kecil, ,"semoga saja ini memang trik baru, bukan karena dia sudah sadar dan akan melepaskan Mark Hyung" ujar Renjun yang membuat Mark berdecih sebelum ia berjalan menuju lantai atas. Arah yang sama dengan arah yang di tuju Haechan tadi.
*****
Haechan memasuki kamarnya dan berusaha memeriksa sesuatu, ia membuka bajunya dan mencari luka tembak di punggung dan dadanya.
"Tidak ada" bisik Haechan dengan nada suara bergetar, tanpa sadar air matanya menetes hingga terjatuh duduk di lantai.
"Apa aku kembali?" Bisik Haechan entah pada siapa. Haechan masih sedikit tidak percaya dengan apa yang terjadi jadi ia pun mencubit tangannya sendiri dengan keras.
"Hiks...sakit" rintih Haechan seraya mengusap tangannya, tanpa Haechan tahu Mark berdiri di luar kamar dan terdiam kaku mendengar suara menangis Haechan.
"Kau menangis sesedih ini, tapi mengatakan aku boleh menikah dengan Renjun" ujar Mark pelan seraya menatap pintu kamar Haechan. "bodoh" umpat Mark sebelum berjalan pergi.
Sedangkan di kamar Haechan seolah di sadarkan oleh sesuatu. "Chenle, putraku" bisik Haechan yang langsung membuatnya berdiri dan menghapus air matanya dengan kasar.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Sorry
FanfictionMenyesal! Haechan menyesal memaksakan kehendaknya untuk bersama dengan Mark Lee, harga yang harus ia bayar untuk memperjuangkan pria itu begitu mahal. Karena tidak cukup sekedar nyawanya, namun nyawa berharga lain juga harus ia korbankan.