Part 20

6.8K 697 77
                                    

Yeri menatap Mark yang terbaring dengan begitu banyak alat kesehatan dengan tatapan sendu. Ia tidak menyangka akan melihat lelaki itu dalam kondisi seperti ini. Tangan Yeri menyentuh kaca, seolah ia ingin menggapai Mark dan memegangnya.

Taeyong yang tidak sanggup berdiri sampai sudah terduduk di lantai, dan Jaehyun yang ada disebelahnya langsung memeluknya dengan erat.

"Hiks-Mark....Mark" panggil Taeyong lirih membuat Yeri merasa sangat sedih.

"Bubu" panggil Yeri sembari memegang pundak Taeyong. "Mark akan baik-baik saja bubu, dia lebih kuat dari yang kita duga" ujar Yeri mencoba menguatkan Taeyong. Taeyong mengangguk namun masih tetap menangis, meski kini tanpa suara.

"Yeri jaga bubu-mu sebentar, papa akan menemui dokter untuk membicarakan tentang kondisi Mark" ujar Jaehyun.

"Baik papa" jawab Yeri.

Jaehyun pun akhirnya meninggalkan Taeyong dan menemui dokter, sedangkan Yeri membantu Taeyong untuk duduk di kursi.

Tidak lama Jeno datang bersama dengan Jaemin dan juga Renjun yang matanya terlihat sembab. Renjun sempat menatap Yeri dengan tatapan tajam, namun ia tahu tidak bisa membuat keributan saat ini meski Renjun sangat ingin melakukannya.

"Bubu" panggil Jeno pada Taeyong yang langsung memeluknya dengan erat.

"Jeno hiks...Jeno" panggil Taeyong seraya memeluk Jeno dengan erat.

"Tenang bubu, tidak akan terjadi apapun pada Mark Hyung" ujar Jeno seraya mengelus sayang punggung Taeyong.

Renjun yang sudah jengah menatap muka Yeri yang sok sedih, menurut Renjun. Langsung saja menarik tangan Yeri untuk menjauh dari Taeyong dan yang lainnya.

"Ada apa?" Tanya Yeri.

"Apa ini perbuatan mu?" Tanya Renjun.

Yeri menatap Renjun dengan pandangan bingung, "apa maksud mu? Kau menuduh ku mencelakai Mark begitu?" Tanya Yeri lagi.

Renjun tersenyum sinis, "bukannya sejak dulu kau selalu mencelakai Mark, pertama tentang Haechan dan kedua tentang PU-TRA-NYA" ujar Renjun penuh penekanan yang membuat Yeri tertegun.

"Bagaimana?...

"Bagaimana aku tahu begitu?" Tanya Renjun balik, "tentu saja aku tahu kalau kau menukar putri mu sendiri dengan putra Haechan" lanjut Renjun.

"APA"

Yeri dan Renjun sontak menoleh saat melihat Jeno, Jaemin dan Taeyong ada disana. Dan yang tadi berteriak adalah Taeyong, "apa maksudnya?" Tanya Taeyong. Awalnya Taeyong khawatir Renjun akan menyakiti Yeri karena bagaimana pun ia baru saja berdamai dengan Yeri dan Taeyong tidak mau hubungan yang baru di bangun hancur kembali, tapi Taeyong malah mendengar hal tidak terduga dari pembicaraan keduanya.

Renjun menatap pada Yeri, "kau akan menceritakannya sendiri atau aku yang bercerita?" Tanya Renjun.

"Aku saja" jawab Yeri pelan seraya berjalan ke depan Taeyong.

Bruk

Tiba-tiba Yeri berlutut di depan Taeyong yang membuat Taeyong tersentak. Yeri meletakan kedua tangannya di dada dan menatap pada Taeyong dengan tatapan menyesal.

"Maaf bubu, Yeri sudah berbuat kesalahan besar yang mungkin tidak akan pernah bisa bubu maafkan" ujar Yeri mengawali pembicaraannya.

"Dulu saat Mark dan Haechan ketahuan dan tidur bersama, itu semua adalah rencana Yeri dan bahkan bisa dibilang kalau Yeri yang menuntun Haechan melakukan perbuatan tercela itu" ujar Yeri yang membuat Jeno dan Jaemin menatapnya dengan pandangan tidak percaya, sedangkan Taeyong rasanya mau pingsan mendengar pengakuan Yeri. Karena itu berarti Haechan tidak sepenuhnya bersalah.

I'm SorryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang