Part 29

4.1K 509 42
                                    

Mark menatap dengan wajah tersenyum potret Haechan, sejak kembali ke rumah ia selalu tidur di kamar Haechan sembari melihat potret Haechan.

"Haechan, selamat malam" bisik Mark pelan seraya menutup matanya.

BRAK
BRAK
BRAK

"MARK LEE"

Teriakan keras itu membuat Mark terkejut hingga ia melompat turun dari ranjang. "Aaakkkhhh" rintih Mark pelan seraya memegang kakinya.

"MARK LEE"

Sekali lagi teriakan itu terdengar dan Mark tahu siapa pelakunya, Mark langsung berjalan menuju arah pintu dan membukanya.

Disana dapat ia lihat Yeri tengah berdiri dan menatapnya, "KAU INI TIDUR KENAPA SEPERTI ORANG MATI" bentak Yeri yang membuat Mark ingin sekali memukulnya.

"Kau menganggu orang yang beristirahat, apa kau tidak tahu aku ini pasien yang harus segera tidur" jawab Mark sinis.

Yeri yang tadinya emosi tiba-tiba sadar dengan kondisi Mark dan hanya bisa tersenyum konyol. "Maaf" ujar Yeri dengan nada yang terlihat sama sekali tidak menyesal.

Mark tidak akan peduli dengan hal itu , "mau apa?" Tanya Mark.

Yeri langsung mendekati Mark yang membuat Mark langsung menjaga jarak dari Yeri. "Gawat, kau harus menyusul Haechan sekarang juga dan segera bawa dia pulang" ujar Yeri.

Mark menatap Yeri dengan pandangan aneh, "apa maksudnya? Kenapa kau tiba-tiba meminta ku membawanya pulang?" Tanya Mark.

"Mark kau harus segera membawanya pulang, jika tidak surat cerai yang akan datang padamu beserta undangan pernikahan Haechan" ujar Yeri.

Kata-kata Yeri sama sekali tidak dapat di cerna oleh Mark, "kau ini bicara apa?" Tanya Mark yang masih tidak paham.

"Surat cerai apa? Undangan apa?" Tanya Mark yang membuat Yeri seakan ingin memukulnya.

"Kau coba lihat ini" ujar Yeri seraya menyerahkan handphonenya ke depan muka Mark.

"Sungchan" ujar Mark menebak dan masih belum sadar dengan apa yang terjadi. "Dia bertemu Haechan" lanjut Mark lagi dengan nada santai.

Plak

"AAAKKKHHH" teriak Mark keras saat kepalanya di pukul dengan kuat oleh Yeri. "KENAPA KAU MEMUKUL KEPALA KU" teriak Mark marah.

"Idiot bodoh, kau pikir untuk apa Sungchan menemui Haechan" ujar Yeri.

"Untuk apa?" Tanya Mark.

"Tentu saja untuk mendekatinya" jawab Yeri.

Mark tersenyum geli, "ya Jung Yeri kau sepertinya harus memeriksakan otakmu, dia itu sepupu kita dan juga usia diantara mereka cukup terpaut jauh hampir 10 tahun" jawab Mark.

"Begitu" ujar Yeri sinis dan Mark mengangguk dengan santainya. Yeri kembali mengotak-atik handphonenya lalu menyalakan speaker.

"Hyung jangan takut, Sungchan tidak mau menakuti Haechan Hyung"

Mark mengerutkan keningnya mendengar suara Sungchan yang terdengar lembut dan terasa intim.

"Sungchan hanya ingin Hyung tahu, entah itu dulu, sekarang atau pun nanti ."

Ekspresi wajah Mark semakin terlihat buruk, sedangkan Yeri tersenyum menyeringai melihat Mark mulai paham akan apa yang ia sampaikan.

"Pilihan Sungchan tetap Haechan Hyung".

"Dia ingin merayu Haechan?" Tanya Mark.

"Menurut mu, apa dia sedang mengajak Haechan main rumah-rumahan?" Tanya Yeri sinis.

I'm SorryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang