Part 28

4.1K 508 74
                                    

Jujur sebelum aku mulai, kalian malah kenapa pada dukung Harem...
😭😭😭😭😭😭😭
Aku kan jadi bingung...!
Tapi...tapi jangan salah sangka Ama Renjun...
Ya kali masa habis jadi botty mau launching jdi dom...
Maksudnya dia makin protektif Ama Haechan tuh, kayak sayang banget ....
Gimana ya jelasinnya...
Kalau punya saudara kayak Jaemin yg apa2 mandiri dan bisa sendiri Renjun  itu jadi kakak tapi ngak bisa berperan jadi kakak...eh gimana lagi ini..
Intinya cuma seperti saudara yang pengen ngelindungi saudaranya aja gtu..
Yang kubilang harem lebih ke Q pengen Sungchan tapi juga pengen Mark wkwkwk

.
.
.
.
.
.
.
.
.

Happy Reading

Chaeryeong dan Chenle harusnya pulang dengan di jemput oleh Renjun.  Namun kini berdiri pemuda tampan yang mengatakan bahwa dia adalah sepupu papa mereka.

"Benar dia sepupu papa?" Tanya Chenle dengan nada berbisik.

Chaeryeong mengangguk pelan seraya melihat dalam pada punggung pria itu, "Jung Sungchan" batin Chaeryeong. Dalam tatapan Chaeryeong tampak ia begitu sedih melihat sosok itu, seperti ada rasa bersalah yang begitu besar saat Chaeryeong menatapnya dan itu semakin membuat Chenle penasaran.

Sungchan sibuk menyetir dengan Renjun yang ada disebelahnya, awalnya Renjun juga mau duduk di belakang dengan Chaeryeong dan Chenle. Namun kedua pemuda-pemudi itu langsung mendorong Renjun keluar dan mengunci pintu mobil. Dan akhirnya dengan terpaksa, garis bawahi terpaksa untuk Renjun akhirnya duduk di samping Sungchan.

"Kalian berdua umur berapa?" Tanya Sungchan.

"Masa keponakan sendiri saja tidak tahu" ujar Renjun sinis.

"Diam uncle" ujar Chaeryeong memarahi Renjun yang tampak langsung merengut.

"Umur kami 13, sebentar lagi 14 tahun" jawab Chaeryeong.

"Woah, kalian sudah besar sekali ya" ujar Sungchan.

"Tentu saja besar setiap hari juga mereka makan dan berak, kau pikir mereka boneka begitu" lagi-lagi Renjun menimpali yang membuat Sungchan meliriknya dengan pandangan geli.

"Sepertinya uncle Renjun tidak suka dengan dengan uncle Sungchan" ujar Chenle.

"Biasa sih pendek ini dulu sering ku kerjai, makannya sekarang dia sensitif sekali di dekatku" jawab Sungchan mendahului Renjun yang akan berbicara.

"Kau menyebutku pendek" ujar Renjun dengan nada tidak terima.

"Kan kenyataan" jawab Sungchan acuh.

"YAAAAAAA" Teriak Renjun marah.

"Diam kita sedang ada di mobil" ujar Chaeryeong memperingati. Membuat Renjun dengan terpaksa menutup mulutnya.

Drrrtt
Drrttt

Ekspresi wajah Renjun tiba-tiba membaik, ia langsung tersenyum sumringah mendapatkan pesan dari kekasihnya. Dan perubahan ekspresi ini tentu saja membuat Chaeryeong dan Chenle tahu siapa yang mengirimkan pesan pada lelaki itu.

Chaeryeong tiba-tiba disadarkan oleh sesuatu, "dia menikah dengan papa sebelumnya, lalu tunangannya..." Batin Chaeryeong, ketika ia ingat ia memandang sendu pada Renjun yang tampak tertawa bahagia. Sekalipun pernikahan Mark dan Renjun bukan pernikahan sesungguhnya, namun tetap saja saat itu kondisi Renjun yang membuat Mark menikah dengannya.

"Bye sayang"

Suara bahagia Renjun menyadarkan Chaeryeong, ia tidak tahu sejak kapan Renjun bertelepon, "Uncle" panggil Chaeryeong dengan nada ragu yang membuat Renjun menoleh.

"Ehm, apa?" Tanya Renjun.

"Bagaimana kekasih mu sekarang? Maksudnya dia dimana?" Tanya Chaeryeong.

"Oh dia sedang di LA untuk urusan bisnisnya" jawab Renjun.

I'm SorryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang