Part 33

6.9K 569 45
                                    

Mark menatap tidak percaya saat Haechan menariknya, karena beban tubuh Mark hingga membuat Haechan terbaring di ranjang, untung saja Mark masih sempat menahan tubuhnya untuk tidak menimpa Haechan.

"Kau baik-baik saja, apa aku menimpa pada tubuh mu?" Tanya Mark khawatir.

Haechan menggelengkan kepalanya, "tidak" jawab Haechan pelan yang sontak membuat Mark menghela nafasnya lega.

Mark segera bangkit dan membantu Haechan untuk duduk, tangan Haechan pun di genggam oleh Mark dengan erat. "Maaf aku hampir melukai mu" ujar Mark pelan.

"Aku sudah bilang aku baik-baik saja" ujar Haechan sedikit kesal dan Mark pun tersenyum seraya mengelus perut Haechan. Hal ini langsung saja membuat tubuh Haechan menjadi kaku, "anak kuat, baik-baik ya disana" ujar Mark lembut seraya mencium perut Haechan.

Haechan sontak langsung berdiri dan menjaga jarak dari Mark, membuat tautan di tangan mereka terlepas. "Wae, Haechan?" Tanya Mark.

"Tidak apa-apa" jawab Haechan sedikit gugup.

Mark kembali mendekati Haechan, namun Haechan sontak memundurkan langkahnya. "Mark Lee jangan seperti ini jebal" ujar Haechan pelan.

"Kau bilang mau memberikan ku kesempatan?" Tanya Mark lirih. "Tapi tiba-tiba kau pergi begitu saja tanpa mengatakan apapun" lanjut Mark.

Haechan mengepalkan tangannya dan menatap Mark dengan pandangan sendu, "kalau kau jadi aku, memangnya kau bisa dengan mudah memaafkan orang yang selama 14 tahun ini mengabaikan dan menganggap mu tidak ada?" Tanya Haechan dengan nada datar.

Kata-kata Haechan membuat Mark tertegun, ia tidak menyangka mendapatkan pertanyaan seperti ini.

"Aku perlu waktu Mark Lee, untuk menata hatiku, untuk meyakinkan diriku dan untuk memberikan diriku sendiri kesempatan tentang apa yang kuinginkan di masa depan" lanjut Haechan.

"Kau tidak pernah menjadi aku, hidup dengan pria yang kau cintai namun kehadiran ku tidak pernah berarti apapun padamu"

"Kau tidak pernah merasakan apa yang aku rasakan, ketika aku lelah aku bahkan tidak punya satupun teman untuk bercerita"

"Kau juga tidak pernah harus berpura-pura kuat di depan orang-orang yang menghujat kesalahan mu, menghadapi mereka dengan tegar demi Chaeryeong"

Haechan menitikkan airmatanya, "aku menyesali semuanya, aku menyesali apa yang ku lakukan padamu" ujar Haechan yang membuat Mark ingin sekali mendekapnya.

"Kau memusuhi ku, keluarga ku memusuhi ku, mertua ku memusuhi ku, teman-teman aku juga tidak punya. Apa kau tahu betapa beratnya semua itu untuk ku" tambah Haechan dengan nada sedih.

GREP.

"Maafkan aku" bisik Mark, "aku minta maaf karena membiarkan mu terluka dan berjuang sendiri selama ini" lanjut Mark, ia pun menangis seraya memeluk Haechan dengan erat.

"Hiks-itu sakit" lirih Haechan.

"Maaf Haechan, aku minta maaf" pinta Mark lagi.

Haechan mencengkeram dengan erat baju belakang Mark, "kenapa kau tidak mencintai ku sejak dulu hiks- kenapa harus selama ini agar bisa membuatmu luluh" Kata Haechan pelan yang membuat Mark benar-benar ingin sekali memukuli dirinya sendiri.

"Maaf, aku mohon maafkan aku" ujar Mark, karena hanya ini yang bisa ia lakukan sekarang. Meminta maaf atas sikap egoisnya yang tidak mau melihat perjuangan Haechan.

Sungchan yang awalnya ingin menyusul Haechan, hanya bisa terdiam di tempatnya. Jelas Sungchan tidak berharap bahwa Haechan dan Mark akan benar-benar kembali bersama.

I'm SorryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang