Renjun baru akan keluar saat ia melihat kehadiran Ten dan Xiaojun. "Paman datang kenapa tidak bilang" sapa Renjun dan tersenyum pada Ten yang juga tersenyum.
Tapi di lubuk hati Ten ia merasa terluka saat melihat Renjun yang menyambutnya bukannya Haechan. Apalagi seolah Renjun adalah nyonya rumah di tempat ini.
"Paman datang karena ingin bertemu dengan Haechan" jawab Ten tanpa basa-basi yang membuat Renjun tidak bisa berkata apapun.
"Itu....." Sahut Renjun ragu.
"Apa dia sedang tidak ada di rumah?" Tanya Xiaojun.
Renjun mengangguk dan tersenyum kaku, "tapi sebenarnya sejak semalam ia belum pulang" jawab Renjun.
"APA" pekik Ten keras.
"Dia pergi kemana?" Tanya Xiaojun.
Renjun menggelengkan kepalanya tanda ia tidak tahu, "ia meninggalkan handphonenya, dan tidak memberi kabar sama sekali" jawab Renjun.
"Kalau begitu paman pamit" ujar Ten yang buru-buru pergi, dan Xiaojun pun langsung mengikuti Ten dari belakang setelah sebelumnya ia sempat menundukkan kepalanya sekilas pada Renjun.
"Mom" panggil Xiaojun yang membuat Ten berhenti berjalan.
"Mommy mau kemana?" Tanya Xiaojun saat ia telah berhasil menyusul langkah Ten.
"Mommy akan mencari Haechan" jawab Ten.
"Iya Dejun temani ya mom" jawab Xiaojun dan Ten pun langsung mengangguk setuju, sedangkan Renjun menatap kepergian Ten dan Xiaojun dengan pandangan bersalah.
"Entah kenapa aku merasa kepergian Haechan kali ini adalah salahku" bisik Renjun pelan, "aku juga harus mencari dimana Haechan saat ini" ujar Renjun.
***
Johnny berjalan dengan langkah yang masih terlihat sangat gagah bersama dengan Hendery yang ada di sampingnya. Nama besar keduanya membuat banyak orang di perusahaan Mark mengetahui siapa mereka berdua.
"Kami ingin bertemu dengan Mark Lee-ssi" ujar Hendery pada sekretaris Mark yang mengangguk mengerti. Keduanya langsung diantarkan ke ruangan Mark dan bertepatan dengan kedatangan satu orang lagi.
"Johnny Hyung" sapa orang tersebut.
"Oh Jaehyun, kau datang ke perusahaan juga ternyata" jawab Johnny seraya menjabat tangan Jaehyun.
"Ya aku ada perlu dengan Mark" jawab Jaehyun.
"Kebetulan aku juga ada perlu dengan Mark" jawab Johnny.
Mereka akhirnya masuk bersama ke ruangan Mark, disana pria itu tampak sudah menunggu kehadiran semua orang.
"Daddy, Appa" sapa Mark sopan dan menundukkan kepalanya pada keduanya yang membalas dengan mengangguk singkat.
"Hay Hendery" sapa Mark dan Hendery pun hanya mengangguk singkat pada Mark.
"Jadi keperluan Daddy datang?" Tanya Mark.
Johnny menatap Mark cukup lama sebelum ia menghela nafas dalam-dalam, "apa sampai sekarang kau masih tidak menyukai Haechan?" Tanya Johnny yang membuat Mark menatap Johnny dengan pandangan terkejut, sedang Jaehyun juga merasa bingung dengan pertanyaan tiba-tiba Johnny.
"Maksudnya?" Tanya Mark.
"Kalau memang kau tidak menyukainya, kembalikan dia pada Daddy" jawab Johnny.
"TIDAK" jawab Mark cepat, dan ini sebenarnya mengejutkan Johnny, Hendery apalagi Jaehyun.
"Mark kenapa kau mempertahankan Haechan, kau selalu ingin berpisah dengannya bukan?" Tanya Hendery, "apa kau berniat menyiksanya seumur hidup?" Tanya Hendery dengan nada kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Sorry
FanfictionMenyesal! Haechan menyesal memaksakan kehendaknya untuk bersama dengan Mark Lee, harga yang harus ia bayar untuk memperjuangkan pria itu begitu mahal. Karena tidak cukup sekedar nyawanya, namun nyawa berharga lain juga harus ia korbankan.