Dor
Bruk
Suara tembakan terdengar lalu setelahnya bunyi suara terjatuh juga terdengar. Seorang pria tampak merintih kesakitan sembari memegang kakinya yang telah tertembak.
"Adik ipar ku sayang, kau mau kemana?" Pertanyaan dengan nada mencemooh itu terdengar membuat pria tadi langsung merasa kesakitan. Ia berusaha untuk bangkit dan dengan kondisinya, meski tidak memungkinkan namun ia tidak mau mati sia-sia disini.
Orang yang menembak tidak mengejar, ia tetap berdiri di tempatnya dan tersenyum melihat usaha yang sia-sia dari korbannya. Tangannya terangkat lalu mengarah tepat di dada korbannya yang masih berusaha untuk berlari.
Dor
"AAAKKKHHH"
BRUK
Sekali lagi korbannya terjatuh sembari memekik kesakitan, ia memegang dadanya yang telah berdarah.
"Astaga Lee Haechan, eh bukan kau dan adikku sudah bercerai jadi namamu adalah Seo Haechan" ujar orang yang menembak.
Sedangkan sosok Haechan hanya memandang satu pada wanita yang berdiri angkuh dan menatapnya dengan pandangan jijik.
"Kenapa kau lakukan ini padaku Yeri Noona?" Tanya Haechan pelan, "aku selalu mendukung mu, aku selalu menuruti semua keinginan mu, dan aku juga sayang pada mu Noona" ujar Haechan pelan.
"Sayang, heh" ujar Yeri sinis, "aku tidak butuh kasih sayang mu" jawab Yeri lagi seraya duduk di samping Haechan.
Yeri menoleh melihat pada Haechan sebelum tersenyum seraya menyalakan rokoknya. "Mau ku beritahu apa saja yang telah kulakukan?" Tanya Yeri yang membuat Haechan mengerutkan keningnya.
"Haechan kalau kau berpikir kau bisa menikah dengan Mark karena usaha bodoh mu itu maka kau salah" ujar Yeri pelan, yang membuat Haechan menatapnya dalam.
"Kalau bukan aku yang meletakan obat perangsang di minuman Mark, tentu saja kau tidak akan bisa menggagalkan rencana pernikahan Mark dan Renjun lalu masuk menjadi nyonya Lee" ujar Yeri yang membuat air mata Haechan mengalir.
"Ssssttt jangan menangis Haechan, setidaknya kau masih orang yang sangat berjasa untukku, karena berkat dirimu aku mendapatkan semua ini" ujar Yeri dengan nada bahagia.
"Jangan sakiti Chaeryeong" pinta Haechan pelan yang membuat Yeri langsung menatap pada Haechan. "Aku mohon Noona, setidaknya dengan begitu aku akan pergi dengan tenang" lanjut Haechan lagi.
Yeri tersenyum, "ah satu kebodohan mu lagi adik ipar ku sayang" ujar Yeri.
Yeri berbisik di telinga Haechan, "Chaeryeong bukan anak kandung mu dan Mark, tapi dia putri kandungku jadi tentu saja aku tidak akan membiarkan dia menderita" ujar Yeri yang membuat mata Haechan terbelak.
"Apa maksud mu Noona?" Tanya Haechan seraya menggenggam erat pergelangan tangan Yeri, dan entah kekuatan dari mana ia bisa melakukannya di keadaannya yang telah sekarat.
Yeri menyentak tangan Haechan dengan kuat, "kalau bukan karena peraturan bodoh dimana seorang anak perempuan tidak bisa memiliki hak untuk menjadi ahli waris juga, maka aku tidak akan melakukan semua ini" ujar Yeri, "dan sialnya kau malah melahirkan anak laki-laki, itu membuatku sangat membenci mu Haechan" lanjut Yeri yang membuat Haechan menangis.
Tangisannya kini benar-benar keras dan putus asa, "dimana anak ku? Dimana anakku?" Tanya Haechan berulangkali.
"Seo Chenle, anak angkat kakak dan kakak iparmu dan anak yang selalu kau siksa dengan kedua tangan mu sendiri adalah darah daging mu" ujar Yeri yang terdengar sangat kejam.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Sorry
FanfictionMenyesal! Haechan menyesal memaksakan kehendaknya untuk bersama dengan Mark Lee, harga yang harus ia bayar untuk memperjuangkan pria itu begitu mahal. Karena tidak cukup sekedar nyawanya, namun nyawa berharga lain juga harus ia korbankan.