Suasana ruang makan keluarga Seo tampak aneh hari ini, sejak kepulangan tiba-tiba Haechan kemarin hawa yang dikeluarkan oleh satu keluarga ini tampak aneh.
"Naik bis, bahkan makan di pasar tradisional" ujar Ten dengan nada sangsi, kalau saja Hendery tidak menyerahkan bukti berupa foto dan rekaman video maka Ten tidak akan percaya kalau putranya yang begitu manja bisa seperti itu.
Ten menatap pada Johnny, "Apa Mark benar-benar berniat menikah lagi? Apa karena itu Haechan berubah?" Tanya Ten pada Johnny.
Johnny tidak yakin dengan pemikiran seperti itu, "tidak mungkin Mark akan menikah dengan Renjun, Yuta juga tidak akan membiarkan putranya menjadi istri kedua" jawab Johnny.
"Lalu ada apa dengan Haechan kita?" Tanya Ten, "siang ini aku akan ke rumah Mark, aku akan menemui Haechan" ujar Ten.
"Baiklah, kau tanya padanya apa yang terjadi kalau memang Haechan tidak bahagia disana lebih baik kau bawa pulang saja" jawab Johnny dan Ten pun mengangguk setuju.
"Dejun nanti ikut mommy" ujar Ten.
"Ya mom" jawab Xiaojun.
Hendery memegang tangan Xiaojun dan mengusapnya dengan lembut, "kalau nanti Haechan misalnya berulah, kau menjauh saja darinya" ujar Hendery.
"Ssstt, aku yakin dia tidak akan melakukan apapun" jawab Xiaojun. menenangkan Hendery.
****
Mark tengah duduk di meja makan, tapi matanya memandang ke arah pintu dan berharap seseorang akan datang dari sana.
"Selamat pagi" sapa Renjun dan Jaemin bersamaan.
Tapi Mark hanya diam dan terus fokus menunggu kehadiran orang lain. Jaemin dan Renjun yang diacuhkan sontak saling memandang dengan bingung tapi mereka juga tidak berkomentar apapun dan hanya langsung duduk.
Jeno datang paling akhir dan Jaemin langsung menghampirinya, "Mark Hyung bertingkah aneh" ujar Jaemin dan Jeno pun langsung memandang pada Mark.
"Haechan tidak pulang semalaman" ujar Jeno.
"APA" pekik Renjun dan Jaemin bersamaan.
"Apa ini karena aku ada disini?" Tanya Renjun seraya menatap pada Mark, namun pria itu hanya memilih untuk diam.
"Kita cari dia sekarang" ajak Renjun.
"Kemana?" Tanya Mark.
"Rumah orang tuanya" jawab Jaemin.
Jeno menggelengkan kepalanya, "sepertinya Haechan tidak ada disana, Daddy Johnny meminta untuk bertemu dengan mu siang ini Hyung" ujar Jeno.
"Ehm" Mark hanya menganggukkan kepalanya singkat.
"Kita bisa memeriksa hotel-hotel di dekat sini" usul Jaemin dan Renjun pun mengangguk.
"Ya aku akan suruh orang untuk memeriksanya nanti" jawab Jeno.
Mark tampak terdiam cukup lama sebelum akhirnya ia berdiri, "aku akan berangkat sekarang ke kantor" pamit Mark sebelum berjalan pergi.
Renjun menggelengkan kepalanya, "Hanya Haechan yang mau sabar dengan sikap gila kerjanya" ucap Renjun sembari menggigit roti miliknya.
*****
Haechan menatap koran di tangannya dengan semangat, "baiklah sekarang aku akan mencari pekerjaan" ujar Haechan sembari menatap kesana kemari.
Haechan menggaruk kepalanya karena bingung dengan daerah sekitarnya. "Kalau aku naik taksi itu hanya akan jadi pemborosan, kalau naik bis untuk ketempat yang ku tuju aku harus naik bis yang mana?" Tanya Haechan pada dirinya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Sorry
FanfictionMenyesal! Haechan menyesal memaksakan kehendaknya untuk bersama dengan Mark Lee, harga yang harus ia bayar untuk memperjuangkan pria itu begitu mahal. Karena tidak cukup sekedar nyawanya, namun nyawa berharga lain juga harus ia korbankan.