"Berarti anak itu bukan anak Phi Mew?"
"Tapi kenapa anak itu panggil Papa pada Tuan Mew."
"Mungkin sudah di brefing dari jauh-jauh hari, dari awal aku sudah tidak suka dengan wanita itu, dia datang hanya untuk mengacaukan keluargaku, tapi Phi Mew benar-benar buta oleh wanita itu, bucin mampus sampai dia lupa siapa yang mengembalikan mood buruk dia saat di tinggal wanita itu, lalu sekarang Senja ke mana?"
"Aku tidak tau kalau masalah Senja, lalu apa kau mau memberi tau Tuan Mew?"
"Bagaimana cara memberi tau dia apa dia akan percaya pada kita?"
"Aku akan kirim vidio ini dari nomor aku yang lain, Tuan Mew tidak akan tau jika nomor itu punyaku."
"Menurutmu apa Phi mew akan marah?"
"Bisa iya bisa juga tidak, jika Tuan Mew terlalu cinta pada wanita itu mungkin dia akan tutup mata. Sudah lah tidak perlu bahas mereka, bagaimana dengan kakimu?"
"Aku lelah jika pulang terapi, kakiku rasanya lemas."
"Itu tandanya Kakimu sudah bisa merespon dengan baik, sini biar aku pijat."
Jesi mengangkat Kaki Win dan di taro di atas pahanya.
"Jes..?"
"Tidak apa-apa aku kan memijat Kakimu, kau masih muda Win, kau harus semangat untuk bisa jalan lagi."
"Terima kasih!"
"Untuk?"
"Kau mau jadi temanku, Senja sudah meninggalkanku tapi kau masih di sini bersamaku."
"Rumah kita kan hanya bersebrangan saja, jika aku punya banyak waktu luang, aku pasti akan datang ke sini untuk menemanimu."
"Itulah kenapa aku harus berterima kasih padamu."
Tak lama Jesi mendengar suara mobil Mew pulang.
Mew masuk ke dalam rumah tanpa menoleh ke kanan dan kiri, dia langsung menuju kamar Kana.
"Kenapa dengan kakakmu?"
"Tidak tau, owh iya sebenarnya aku masih bertanya-tanya tentang Senja, saat Phi Mew antar Senja ke rumah sakit, barang-barang Senja di bawa pulang oleh Phi Mew tapi Senja tidak pernah datang lagi ke sini, apa Senja baik-baik saja, kenapa aku jadi Khawatir, terlebih pernikahan Phi Mew dengan Phi Zomm batal."
"Senja pasti baik-baik saja, kalau terjadi sesuatu pada Senja sudah pasti keluarganya akan datang ke sini."
"Benar juga sih, tapi kenapa Senja tidak bawa barang-barangnya."
"Mungkin dia melarikan diri, siapa tau kan Kakakmu menghalangi Senja pergi."
"Di mana aku bisa menemukan Senja?"
"Kalau itu aku tidak tau, bagaimana dengan kakimu?"
"Sudah enakkan."
"Aku pulang dulu ya, besok kita jalan-jalan ke taman mau tidak,"
"Mau jika tidak merepotkan."
"Aku jemput sore ya, biar tidak panas."
"Hemm, terima kasih untuk hari ini."
"Sama-sama."
Jes pulang ke rumahnya dia tau Mew sudah pulang ke rumah, dia akan mengirim vidio Zomm dengan Pria yang dia temui di Resto dekat rumah sakit.
Mew keluar dari kamar mandi, dan dia mengganti baju yang sudah dia pindahkah sebagian ke kamar Kana, pikirannya sangat kacau karena dia belum juga menemukan keberadaan Kana, ini sangat berbanding terbalik dengan perpisahan dia dan Zomm di masa lalu, Mew di tinggalkan begitu saja bahkan Mew tidak tau kalau Zomm mengandung, dia hanya dapat kabar dari teman dekat Zomm kalau Zomm sedang mengandung, sedangkan Senja! Dia yang mengantar sendiri Senja kerumah sakit, dia melihat dan mendengar Sendiri kalau Senja mengandung anaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Menanti Senja [END]
Short StoryTidak ada yang istimewa tapi aku berharap pantengin storynya sampai End.