Bab 20

1.7K 301 108
                                    

"Mew!"

"Tidak baik hanya panggil nama saja, bukan kah tadi kau bilang aku orang tua?"

"Kalau kau ingin aku sopan padamu maka lepaskan aku."

"Menikahlah denganku, aku ingin memperbaiki apa yang sudah aku rusak!"

"Aku sudah bilang seleraku bukan kau lagi! Aku tidak mau menikah dengan pria tua."

"Aku belum tua, aku masih kuat!"

"Aku mau pulang! Atau aku akan nangis guling-guling di depan rumahmu."

"Tubuhmu saja yang besar tapi pikiranmu masih saja kanak-kanak."

Mew menoleh ke bawah karena tiba-tiba ada yang menarik bajunya.

"Kenapa Adel ke sini?"

Adel menekan perutnya.

"Kenapa? Adel mau makan?"

Adel menggeleng.

"Perutnya kenapa?"

"Dia mau Pup itu!" Jawab Kana.

"Adel mau Ee?" Tanya Mew.

Adel mengangguk.

"Cari Pamanmu, Daddy mau tangkap Papa baru untukmu."

Adel menarik tangan Mew dia sudah tidak tahan ingin ke toilet.

"Baiklah, sebentar!" Ucap Mew pada Adel. "Kau jangan lari urusan kita belum selesai."

Mew melepaskan tangan Kana dia menggendong Adel ke dalam rumahnya. Sementara Kana pulang ke rumahnya.

"Sudah belum Eenya."

Adel mengangguk dan mau tidak mau Mew yang harus membersihkan Adel karena Win mengurung diri di kamarnya.

1 jam kemudian.

"Kau lihat Pria tadi, Daddy akan jadikan dia Papamu, jadi jika Pria itu datang ke sini kau harus bersikap baik padanya. Pria itu tampan kan?"

Adel menggangguk.

"Kau mau punya Papa tidak? Tidak apa-apa kau akan punya dua Ayah, kami akan mengurusmu dengan baik, nanti Daddy cari uang untuk kau dan Papamu sedangkan kau akan di rumah main dan belajar dengan Papamu," ucap Mew pada Adel, dia sedang berusaha menjelaskan Plan masa depannya pada Adel.

"Memangnya Kana mau dengan Phi?" tanya Win.

"Dia pernah tergila-gila padaku aku rasa tidak mudah menumbuhkan perasaan itu lagi, tapi biarkan kali aku yang berusaha mendapatkan hatinya, aku yang akan tergila-gila padanya."

"Jangan Phi, aku takut."

"Takut kenapa?"

"Takut jiwa Phi tertukar dengan Senja, Phi sudah dewasa umur Phi juga jauh di atas Senja jangan hanya karena Phi mengejar Senja, Phi jadi kekanak-kanakan, jangan ya Phi ya aku takut."

"Aku tidak perduli, aku mau ajak Adel belanja kau mau ikut tidak?"

"Tidak! aku di rumah saja."

"Adel belum punya mainan dan baju-baju baru, aku tidak bisa belanja sendirian tak tau mau beli apa."

"Suruh Adel pilih yang dia suka, jangan beli sesuai keinginan Phi, kalau untuk baju cari yang cantik dan muat di tubuhnya, Phi bisa tanya pada pelayannya untuk anak umur 3.5 Tahun."

"Yakin kau tidak mau ikut?"

"Tidak!"

"Baiklah! Nanti kau pilih mainan sendiri ya," ucap Mew pada Adel.

Menanti Senja [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang