Bab 24

1.8K 329 182
                                    

Tidak sampai satu hari mereka berdua berada di Swiss Mew dan Kana sudah kembali ke rumah.

"Kau akan tinggal di rumahku."

"Kenapa, kalau hanya untuk mencari Senja aku bisa ikut denganmu tanpa harus tinggal di sini."

"Siapa yang akan menjamin kau tidak akan lari dariku, mohon kerja samanya."

"Aku tidak akan lari kau tenang saja."

"Jika Senja sudah di temukan aku akan menikahimu kalian berdua akan tinggal bersamaku jadi apa bedanya sekarang atau pun nanti."

"Bisa tidak jangan bertindak semaumu aku punya kekasih, aku tidak mungkin meninggalkannya."

"Kau terlihat tidak menginginkan Senja dan aku, ok aku mengerti. Jika kau memang benar-benar membenciku aku paksa pun kau tidak akan pernah mau, jika kau masih punya hati kau pasti kembali saat aku tidak jadi menikah dan mencarimu, kau juga tidak akan tega membuang Senja dan kau juga tau aku tidak pernah menolak kehadiran Baby Senja, aku menahanmu karena aku mencintaimu tapi jika kau tetap tidak mau, aku bisa apa. Aku akan mencari Senja seorang diri dan aku yang akan merawat Senja. jika kau tidak menginginkan kami pergilah aku tidak akan menghalangimu."

Mew masuk ke dalam kamarnya dan meninggalkan Kana bersama Win di meja makan.

"Kau sudah tidak mencintai Phi Mew?"

"Kau jangan ikut-ikutan ceramahi aku."

"Apa lagi yang kau cari? Kesalahan masa lalu masih bisa di perbaiki, awal kalian bersama kau sangat menyukai Kakakku. Sekarang kakakku yang tergila-gila padamu, tidak kah kau bisa melihat itu."

"Ya aku memang menyukainya tapi itu dulu."

"Aku tidak percaya jika perasaan itu hilang begitu saja, kau pikirkan baik-baik kau sudah berada di tangan orang yang tepat belajar memaafkan dan cari anak kalian bersama."

"Aku pulang dulu, besok akan kembali untuk bantu Tuan Mew mencari Senja."

"Jika anak kalian ketemu, kau tetap akan pergi dan membiarkan anak kalian di rawat oleh Phi Mew. kalian tidak ingin merawat anak kalian bersama?"

"Win, aku sudah bilang aku sudah punya kekasih. Aku tidak mungkin mengiyakan keinginan kakakmu, apa pun yang akan terjadi pada aku dan Tuan Mew, aku tetap harus menyelesaikan urusanku dengan Tuan Mew dan aku tidak punya alasan untuk meninggalkan kekasihku."

"Kau saja bisa tinggalkan Phi Mew."

"Beda cerita!"

"Benar apa kata Phi Mew, kita memang tidak bisa paksa kau."

Kana terdiam, cemas,takut itulah yang sekarang dia rasakan.

"Aku akan tidur bersama Adel," Ucap Kana pada Win.

"Kamar Adel ada di atas, di tempat kamar Phi Mew dulu."

"Kalau begitu tidak jadi, aku mau pulang saja."

Kana berdiri dari kursinya lalu dia pulang, dia tidak mau menginjakkan kakinya di kamar yang tadinya di tempati Mew dan wanita itu.

"Dia benar-benar pulang?" Tanya Mew pada Win.

"Dia tidak akan mau menempati kamar itu, sepertinya lukanya sangat dalam sehingga ada trauma yang membekas di hatinya."

"Biarkan saja, aku sudah siapkan tempat untuk Kana. Kau mau bantu aku cari Senja?"

"Mau Phi, aku akan bantu Phi menemukan anak Phi."

"Besok kita mulai cari Senja, aku pun akan menyuruh anak buahku untuk cari Keberadaan anakku."

Menanti Senja [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang