Senja Amorra Jongcheveevat, Putri pertama Mew dan Kana.
"Senja, dengarkan Papa! Daddy akan mengambil hak asuh Senja. Senja mau pisah dengan Papa?"
"Kenapa Pisah?"
"Karena kita tidak bisa bersama."
"Cemalam Papa tidul cama Daddy, itu kan belcama."
Jesi menatap Kana.
"Bukan begitu Phi, aku kasian sama Tuan Mew berapa banyak uang yang sudah Tuan Mew buang, dia tidak bercanda, bagaimana kalau dia bener-benar ambil Senja dari tanganku."
"Kalian pulang saja ke Swiss! Papa juga sudah bilang padaku jangan terlalu lama memberi harapan pada Mew."
"Tidak mau, cenja tidak mau ke Cwiss."
"Tahun depan Senja sudah mulai sekolah, Senja bilang mau sekolah di Swiss."
"Tidak jadi, Cenja mau cekolah di cini, Daddy bilang mobil Cenja buat cekolah, kalau Cenja cekolah di Cwiss ciapa yang antal Cenja, emang Papa punya mobil? Telus Papa punya uang tidak? Papa kan tidak kelja, mau minta uang lagi cama kakek? Tidak mau akh Cenja mau ikut Daddy aja."
"Hahahahaha.." seketika Jesi tertawa terbahak-bahak.
"Phi! Kenapa Phi tertawa."
"Yang di bilang anakmu benar, memang kau punya uang?"
"Beginilah susahnya punya anak di usia dini, anakku menjadi musuh dalam selimut, aku mau nangis aja."
"Dia hanya pandai menempatkan diri, dia tau lebih aman ikut Daddynya, apa yang tidak bisa kau beri, Mew bisa wujudkan."
"Kalau tidak ada aku, Mew tidak akan punya anak."
"Anakmu butuh peran Mew dan kau, lagi pula kau juga tau Mew masih menunggumu, saranku jika kau masih mencintai Mew terima tawarannya tapi jika tidak kau pergi sebelum Mew sadar Adel itu Senja."
"Tidak mau Phi, aku takut. Mew itu orang berada dia bisa membuangku kapan pun yang dia mau, sakitnya sampai tulang Phi, aku hamil sendirian. Dan Senja benar-benar rewel banyak sekali keinginanya, aku ngidam bikin Tante Jaenab repot."
"Tapi kalau kau bersama Mew semua keinginanmu juga pasti akan terpenuhi, anggap saja Mew pernah hilang arah dan kau juga saat itu masih terlalu muda untuk menerima penghianatan, apa salah jika sekarang kalian membangun kembali benteng pertahanan yang dulu pernah hancur, jangan mementingkan dirimu sendiri kau juga harus melihat kebutuhan anakmu dia masih kecil Kana, dia juga berhak bahagia, kalian berdua sudah berada di tangan orang yang tepat. turunkan egomu."
"Aku belum siap Phi."
"Ambil waktu sebanyak yang kau mau, tapi jangan korbankan kebahagiaan anakmu."
"Tau nih, Cenja kan cape diem telus, cenja mau ngoblol juga cama Daddy."
KAMU SEDANG MEMBACA
Menanti Senja [END]
Short StoryTidak ada yang istimewa tapi aku berharap pantengin storynya sampai End.