Bab 22

1.6K 294 57
                                    

"Mau main-main denganku! Tapi di mana dia menyembunyikan Baby Senja?"

Mew berpikir keras bagaimana bisa Kana tidak bersama Bayinya, dan tidak mungkin Kana membunuh Bayinya setelah di lahirkan, lebih masuk akal di pengakuan yang pertama menggugurkan kandungannya.

Mew pun masuk ke kamar Adel.

"Adel mau ikut Daddy tidak? Kita ajak Papa Kana makan malam di luar."

Mendengar nama Kana Adel meninggalkan mainanya.

"Kau sangat menyukai Pria itu ya, bantu Daddy untuk mendapatkan Papa Kana ya, ajak Papa Kana keluar bersama kita."

Mew mengganti baju Adel, dia tidak tau cara mendandani anak perempuan, dia menyuruh Maidnya menyiapkan Adel.

Setelah Adel siap, Mew membawa Adel ke rumah Kana.

Ting..nong...

Kana sudah tau siapa yang datang ke rumahnya, karena belakangan ini hanya Mew yang datang untuk mengganggunya.

"Adel mau ajak kau makan malam," ucap Mew saat pintu sudah terbuka.

"Adel apa kau? Kau selalu bersembunyi di balik nama Adel."

"Jika aku terang-terangan ajak kau, pasti kau tidak mau."

"Aku sibuk!"

"Ayolah Kana, kau tidak lihat Adel sudah secantik ini, tidak mungkin kita balik lagi ke rumah."

Adel menarik tangan Kana, dia ingin pergi bersama Kana.

"Kau tunggu dulu aku mau ganti baju."

Kana pun setuju saat Adel yang menginginkannya, Kana masuk ke rumah untuk mengganti bajunya.

"Kerja bagus, karena kau sudah bantu Daddy kau wajib minta apa pun dari Daddy, kau mau apa? Ok Daddy mengerti jika kau ingin sesuatu kau bisa tunjuk sendiri barang yang kau mau, kau mengerti?"

Adel mengangguk.

"Aku sudah siap!"

"Apanya yang siap, kau masih pakai baju yang sama."

"Aku berubah pikiran, aku cuma ambil tas saja di kamar."

"Untuk apa kau bawa tas jika tidak ada isinya."

"Jangan meremehkanku!"

"Ya sudah ayo kita pergi."

"Aku bisa jalan sendiri!" Kana menepis tangan Mew saat Mew akan menggandeng tangannya.

"Galak amat!"

Kana masuk ke dalam mobil dan Mew membiarkan Adel duduk bersama Kana.

"Kalian mau makan dimana?"

"Kau yang ajak, aku sih ikut saja."

"Baiklah tapi jangan protes saat sudah sampai di lokasi."

Mew menyalakan mesin mobilnya dan mereka bertiga pergi ke hotel bintang 5 untuk makan dan bermalam di sana.

"Kenapa tidak ke restoran, atau kaki lima?"

"Aku bilang tidak protes."

"Tapi mau apa ke sini?"

"Mau makan, sekalian aku ajak kalian liburan, kita tidur di hotel."

"Kita?"

"Iya! kau, aku dan Adel."

"Siapa yang suruh kau bertindak semaumu?"

"Aku yakin kau pasti mau, lagi pula kita sudah di sini, kita nikmati aja liburan kita, besok sore kita pulang."

Menanti Senja [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang