Bab 23

1.6K 290 78
                                    

"Apa yang kau pikirkan?"

"Tidak ada!"

"Kau tidak ikhlas aku memberi hadiah Mewah pada Adel?"

"Uangmu hakmu mau kau buang ke mana pun itu terserah kau."

"Uangku masih banyak kau tenang saja."

"Terus apa hubungannya uangmu denganku."

"Kalau begitu rubah kepanikan dari wajahmu."

"Siapa yang panik?"

"Kau!"

"Kau terlalu mengada-ngada."

"Kita pergi ke tempat lain, aku ingin membeli sesuatu untukmu."

"Kita pulang saja, aku tidak ingin sesuatu."

"Tapi aku mau, biar adil."

"Kau bilang tidak perlu ada keadilan diantara kita."

"Ayolah Kana, aku sudah membeli mobil sport seharga 4 miliar. Aku ingin memberi sesuatu yang berharga untukmu tapi tidak sekarang, aku ingin beli hadiah kecil saja untuk hari ini anggap saja ucapan terima kasih dariku karena kau mau menemani Adel."

"Tidak perlu!"

"Aku tidak terima penolakan."

"Kau harus bayar mahal untuk ini, kau memaksaku untuk melakukan semua keinginanmu."

"Aku sudah bilang, aku siap memberikan semua hartaku untukmu asalkan kau mau jadi pasanganku."

"Sakit telingaku mendengar kau mengucapkan kata-kata yang sama."

"Celotehanmu bahkan pernah menjadi alunan melodi indah di telingaku, aku ingin mendengar kau makan sambil bercerita seperti dulu."

"Sudah selesai belum? Ayo kita pergi."

Kana keluar lebih dulu, dia malas mendengar semua kata yang keluar dari mulut Mew.

"Dia marah, kita belikan Papa Kana berlian biar dia happy," ucap Mew pada Adel.

Mew membawa Kana ke toko perhiasan, bukan perhiasan biasa tapi dia membawa Kana ke toko perhiasan Mewah agar Kana tidak punya pilihan membeli barang murah.

"Pilihlah! jangan satu."

"Untuk apa, aku tidak suka pakai ini semua."

"Pilih saja, kalung, gelang atau cincin."

Kana duduk di kursi.

"Hei, aku suruh kau pilih bukan duduk."

"Aku tidak suka Tuan."

"Baiklah biar aku saja yang pilihkan."

"Aku ingin yang ini pasti akan terlihat cantik di lehermu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku ingin yang ini pasti akan terlihat cantik di lehermu. Kana, coba kau lihat ini? cantik bukan."

Mew meminta pelayan toko itu untuk menunjukan sepasang perhiasan pada Kana.

Menanti Senja [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang