"Aww...Kana sakit! Kenapa kau balik ke rumah?"
"Firasatku tidak enak! Benar kan kau ambil kesempatan di saat aku tidak ada, kau memang tidak bisa di percaya, ngedip dikit kau bawa wanita lain ke rumah, aku tarik nafas kau pindah ke kamar wanita lain, itu kenapa aku harus mikir 1000 kali untuk ber rumah tangga denganmu. jangan sok merasa si paling jantan karena bisa menikahiku tanpa bawa aku ke atas Altar, aku bisa laporkan kau ke polisi karena telah menipuku."
"Kau mau jadi janda sebelum kita resepsi dan bulan madu?"
"Kembalikan kehormatanku. Aku tidak mau jadi istrimu."
"Kehormatan yang mana? Kau jangan lupa! yang duluan menggodaku itu kau, kau yang selalu menggangguku, tidak perlu mendrama! Kau juga menikmati."
Plakkk...
Satu tamparan mendarat di pipi Mew.
"Bukankah kau baru saja memberiku Akte nikah? lalu kenapa kau berpelukan dengan Hilarie, kau juga! bukan tadi kau dengar aku dan pria tua ini sudah memiliki anak! Kenapa kau mau saja di peluk oleh pria tua ini."
Mew mendorong Hilarie agar keluar dari kamar seraya mengelus pipinya yang baru saja kena tamparan.
"Win sudah menunggumu di bawah."
"Hei kalian mau ke mana?"
Mew kembali pada Kana setelah menyuruh Hilarie keluar dari kamar.
"Kau ini kenapa?"
Plakkk...
Satu tamparan lagi melayang di pipi Mew.
"Kana!"
Plakkkk...
"Ka..!"
Plakkkk...
"Apa? Kau kau protes! Kau tunggu di sini, aku akan membunuhmu."
Kana lari keluar dari kamar dia ingin mencari apa saja yang bisa dia gunakan untuk menyiksa Mew. Dia pergi ke dapur untuk mengambil pisau daging. Lalu dia kembali ke kamar namun di kamar Hilarie sudah tidak ada siapa-siapa.
"Mew!"
Kana berteriak hingga seisi rumah pun berkumpul.
"Ada apa Tuan?" Tanya Paman Al.
"Mew di mana Paman?"
"Tuan Mew pergi ke kantor, baru saja pergi."
"Sialan!" Kana pun melemparkan pisau yang ada di tangannya, bisa-bisanya Mew pergi di saat amarahnya sedang di atas puncak. "Liat saja! Kau pulang akan aku racun makananmu."
Kana pun pulang ke rumahnya, dia merasa dua rumah itu sudah menjadi satu karena setiap hari dia bolak balik ke rumah Mew.
Hilarie bersembunyi di kamar Win kerena dia takut melihat pertengkaran antara Mew dan Kana.
"Apa mereka selalu seperti itu?"
"Tidak perlu heran, aku sudah biasa melihat mereka seperti itu, dulu Kana anak yang sangat ceria, aku suka saat dia masuk ke rumah ini, dia sangat menyukai Phi Mew begitu juga dengan Phi Mew, tapi ada kesalahan yang Phi ku buat hingga Kana pergi dan saat itu Kana sedang mengandung anak Phi Mew, kau pasti masih tidak percaya kalau Kana bisa mengandung tapi bukti nyatanya sangat jelas ada Baby Senja di tengah-tengah mereka, selama Kana pergi Phi Mew tidak pernah berhenti mencari Kana hingga akhirnya dia datang sendiri dengan membawa masuk anaknya ke rumah ini."
"Tapi Gulf tidak pernah bilang ini pada ku."
"Kalau dia mengatakan itu padamu apa kau akan percaya? Alasan Phi Mew panggil kau ke sini agar kau tau kalau Kana dan Phi Mew sudah memiliki anak, Phi Mew juga tidak ingin kau membenci Kana, kalian tidak bisa bersama karena Senja membutuhkan peran Kana dan juga Phi Mew. Kau mengerti kan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Menanti Senja [END]
Short StoryTidak ada yang istimewa tapi aku berharap pantengin storynya sampai End.