"Kau dari mana saja?"
"Tadi aku mau ke rumah Smith, tapi di tengah jalan ketemu Mew, dia paksa aku ikut denganya."
"Lalu kau mau?"
"Bagaimana tidak, anak dia nempel padaku."
"Anak yang di Adopsi oleh Mew?"
"Iya Phi, dia mengadopsi Anak perempuan."
"Win juga ada bilang padaku, anak itu menyukaimu?"
"Tapi aku tidak!"
"Akh aku tau kau menyukai Daddynya."
"Phi! Itu sudah lewat."
"Iya, iya aku tau. Kau sudah siapkan CV mu, besok aku bawa ke kantor."
"Sudah! Aku sudah bikin 5, niatnya aku juga akan titipkan surat lamaranku ke tamanku, besok aku akan pergi menemui temanku."
"Kau yakin akan bekerja di sini?"
"Untuk saat ini yakin, jika aku tidak dapat kerja, aku akan kembali ke Swiss."
"Kau lulusan luar Negeri pasti akan mudah mencari pekerjaan."
"Aku mau ke kamar kakiku sakit karena terlalu banyak jalan."
"Hemm."
Kana pergi kekamarnya dia tidak langsung istirahat dia pergi ke balkon dan berdiri menghadap rumah Mew.
"Tempat ini dulu selalu aku gunakan untuk mantau Pria itu, benar apa kata Phi Jes apa tempat ini aku tutup saja agar rumah depan tidak lagi terlihat olehku."
Posisi kamar Kana berhadapan dengan tempat Fitnes Mew, namun tiba-tiba dia melihat gadis kecil itu masuk ke dalam ruang olah raga Mew, anak itu menyentuh apa saja yang ada di ruangan tersebut.
"Ya Tuhan, dia mana orang tua itu, bagaimana bisa anak itu masuk ke dalam ruangan seorang diri," Kana yang Khawatir pun bingung ingin melakukan apa, pasalnya di dalam sana ada benda-benda berat dan itu sangat berbahaya untuk Adel.
Kana keluar dari kamarnya lalu dia pergi menuju rumah Mew. Tapi baru sampai depan gerbang dia hanya berdiri saja tidak berani masuk.
"Mew!" Teriak Kana dari luar.
"Mew!"
Mew pun keluar sambil menggendong Adel dan Adel sudah menangis di gandongan Mew.
"Ada apa? Kenapa kau teriak?"
"Kenapa anak itu menangis."
"Sttt..Adel sedang nangis kau jangan ikutan berteriak padaku."
"Kenapa dia menangis?"
"Kakinya tertimpah barbel."
"Ko bisa?"
"Aku tidak tau jika dia masuk ke dalam ruang Fitness, lalu ada apa kau kesini?"
"Tidak jadi! Kau obati saja kakinya, aku pulang dulu."
"Hei!" Mew menahan tangan Kana. "Ada apa, apa ada hal yang penting?"
"Tidak ada, sudah terjadi lupakan saja."
"Kana! Ya, namamu Kana bukan, ayo masuk!"
"Aku tidak mau!"
"Kana tolonglah! Bantu aku obati kaki Adel."
"Obati? Bawa dia ke rumah sakit, takut ada luka dalam."
"Baiklah! Kau ikut denganku ya."
"Kenapa aku harus ikut kau."
"Please!"
Kana pun setuju, dia mengantar Adel ke rumah sakit.
KAMU SEDANG MEMBACA
Menanti Senja [END]
Short StoryTidak ada yang istimewa tapi aku berharap pantengin storynya sampai End.