Bab 36

1.7K 318 204
                                    

Slow up ya,,cos akunya bolak balik RS control. Tapi babnya aku panjangin biasa 1300/1400 Bab ini aku kasih 2000.




"Enak kan? Phi maem cendili ya Cenja juga mau maem."

"Senja!" Kana menoleh ke arah Mew.

"Nanti dulu, Phi mentali belum celecai maem, nanti dia muntah kalau liat muka Daddy."

"Senja tidak sopan masa kepala Daddy di tutup baskom."

"Olang Daddynya aja tidak komplain."

Senja pindah lagi ke kursinya lalu mengambil baskom dari kepala Mew.

"Al u ok Dad?" Ucap Senja seraya merapihkan rambut Mew.

Mew mencibikin bibirnya ke arah Senja.

"Tidak boleh begitu, Daddy mau Cenja juga benci Daddy cukup Phi Mentali aja."

"Harus sampe tutup kepala Daddy dengan baskom?"

"Cenja cali kantong klecek ga ada, jadi yang ada aja Cenja ambil. Phi Mentali cudah tau kan ini Daddy kita Miu...Miu apa Dad?"

"Senja bisa mingkem dulu tidak?" Mew menatap Mentari yang sedang membuang wajahnya.

"Besok Daddy belikan Anjing ya?"

Mentari memberi tatapan tajam pada Mew.

"Mentari mau Anjing yang besar, atau yang mini?"

"Dad lebih baik jangan Anjing Cenja tatut."

"Tapi Kakakmu mau Anjing."

"Tucing aja ya Phi,,Tucing galong."

Mentari turun dari kursi lalu dia jalan tertatih-tatih menuju kamar.

Mew pun bangun dari kursinya dia mengikuti Mentari ke kamar.

"Sayang,, bicara sama Daddy yuk? Daddy minta maaf kalau dulu Daddy tidak ada bersama kalian, Mentari jangan lama-lama ya marahnya, Daddy sedih loh kalau mentari diemin Daddy."

"Cuppacit jangan bicala cama Mentali."

"Katakan pada Daddy! Daddy harus berbuat apa agar Mentari mau baikkan sama Daddy."

"Mentali tidak mau bicala! Mentali mau pulang ke rumah Tante Jeje."

"Dasar Kanawut," Batin Mew karena Mentari sulit sekali di rayu sama seperti kana.

Mentari masuk ke dalam kamar, Mew hanya bisa menghela nafas berharap dia di beri kesabaran seluas samudra.

Tak lama Kana datang dan mengelus punggung Mew.

"Dia masih kecil, jika hari-harinya mulai di hiasi dengan hal-hal baru lama-lama dia akan berdamai dengan keadaan yang baru."

"Aku tidak yakin, melihat dia sangat mirip sekali denganmu. tidak apa kalau kalian tidak mau berdamai denganku, yang terpenting buatku kalian selalu berada di sisiku, temani Mentari dia pasti terkejut mendengar kenyataan kalau aku Daddynya."

Mew kembali ke meja makan meninggalkan Kana yang diam berdiri di depan pintu kamar.

"Al u ok Daddy?"

"Al u ok, al u ok. Keadaan Daddy sangat buruk."

"Daddy cedih ya kalena Phi Mentali malah?"

"Kenapa Senja tidak benci Daddy?"

"Daddy tanya Cenja?"

"Hemm, Kenapa?"

"Ya kalena Cenja mau punya Papa dan Daddy, teman-teman Cenja punya Mama dan Papa. Mama mereka di lumah jaga anak, Papa meleka kelja."

Menanti Senja [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang