Bab 17

1.2K 277 112
                                    

Brukkkk....

Zomm jatuh pingsan saat anaknya di lempar oleh Mew ke lantai dasar.

1 jam kemudian.

Zomm membuka matanya dan dia langsung mencari anaknya.

"Akhirnya kau bangun juga!"

"Mew...di mana anakku?"

"Kau pikir dia akan selamat jatuh dari ketinggan 10 meter?"

"Kenapa kau lakukan ini padaku?"

Plakkk..

Mew menampar Pipi Zomm.

"Harusnya aku yang bertanya, kenapa kau melakukan ini padaku? Beraninya kau datang dan menghancurkan hidupku untuk ke dua kalinya, aku tidak akan membiarkan kau keluar dari rumahku dalam keadaan hidup! Hama sepertimu harus di habiskan hingga ke akar-akarnya."

"Jika kau mau bunuh aku, bunuhlah aku sudah tidak perduli. Alex tidak bersalah Mew, dia terlalu kecil untuk menerima balas dendam dari semua perbuatan yang aku lakukan padamu."

"Terlalu kecil kau bilang? Kau tau! Karena kehadiran mu dan Alex ada darah dagingku yang di korbankan!" Mew mencekik leher Zomm matanya memerah karena nafsu amarahnya telah memuncak.

"A-ku tidak mengerti apa yang kau bicarakan!"

"Katakan padaku kenapa kau kembali wanita sialan!" Mew semakin mencengkram leher  Zomm.

"A-aku uhuk...uhuk.. Le-pas Mew!"

"Katakan!"

"Aku menginginkan uangmu!"

"Uang? Hanya itu! Kau benar-benar mau uang?"

Mew melamparkan tubuh Zomm ke atas lantai.

Zomm memegang lehernya, dia mengambil nafas panjang setelah Mew melepaskan cekikkannya.

"Aku pergi karena aku mencintai laki-laki lain, aku hamil oleh laki-laki itu dan aku menikah dengannya. namun 6 bulan lalu suamiku bangkrut, kami butuh modal untuk membangun usaha kami lagi."

"Jika kau mau uang, kau bisa bicara baik-baik padaku bukan masuk dan menghancurkan hidupku, sialan kau Zomm, ada hati dan nyawa seseorang yang aku korbankan demi sampah sepertimu."

"Aku minta maaf!"

"Sekarang katakan padaku, apa suamimu yang memintamu datang padaku?"

Zomm mengangguk.

"Di mana suamimu sekarang?"

Zomm memberikan alamat rumah yang biasa di tempati bersama suaminya.
Mew menyeret Zomm dan memasukan Zomm ke dalam kamarnya lalu dia kunci dari luar.

"Ibu.. teriak Alex yang sudah lebih dulu di kurung oleh Mew."

"A-alex, kau masih hidup?"

Alex mengangguk.

"Bagaimana bisa kau selamat?"

"Tadi Alex jatoh di tangkap oleh Paman-paman dari bawah, terus Alex di masukin ke kamar sama Papa Mew."

"Alex dia bukan Papanya Alex jangan panggil dia Papa lagi ya nanti dia marah."

"Tapi ibu bilang dia Papa Alex."

"Alex hanya punya Ayah dan Ayah Alex ada di rumah."

"Owh begitu, Papa Mew tidak suka Alex ya?"

"Sudah ibu bilang dia bukan Papanya Alex."

Mew tidak benar-benar membunuh anak kecil itu, dia sadar kalau anak itu tidak bersalah. Mew pergi ke kantor polisi untuk memberi laporan pada polisi karena semua bukti rekaman pengakuan Zomm sudah berada di tangannya.

Menanti Senja [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang