Bab 28

1.4K 301 108
                                    

Mew dan Kana pulang dari Klinik.

"Kaciannya, jali Papa di bungkus, makanya jangan bilang Cenja anak angkat kualat kan!"

"Kenapa Senja belum bobo, ini sudah malam," tanya Mew

"Cenja tunggu Papa pulang mau bobo baleng."

"Kalau Senja bobo bareng sama Papa nanti Daddy tidak bisa bikin Dede buat Senja," ucap Win.

"Win!" Pekik Kana.

"Daddy mau bitin Dede, nanti celitain ke Cenja ya gimana bitinnya."

Mew menepuk keningnya, memang anak Kana mulutnya luar biasa.

"Win ajak Senja ke kamarnya."

"Tidak mau Cenja mau tidul dengan Papa."

"Papa lagi sakit, Senja liat kan tangan Papa di ikat."

"Jadi Cenja tidak boleh bobo cama Papa? Kalau gitu Papa aja yang bobo Cama Cenja di kamal atas."

"Sama saja Senja! Senja sama Paman saja ya."

Win menggendong Senja, mereka berdua pergi ke kamar Senja yang ada di atas.

"Kau juga lebih baik tidur, besok kau bisa pindahkan baju-bajumu ke sini."

"Kenapa?"

"Hilarie ada di rumahku tidak mungkin kau di rumah depan, bukan tadi kau bilang ingin bersama Hilarie."

"Entah kenapa aku selalu curiga dengan semua kata-katamu. Sebentar bicara ini sebentar bicara itu, sepertinya kau punya proyek besar untuk menghancurkanku."

"Aku tidak butuh rencana besar untuk menghancurkanmu, kau bukan lawanku."

"Ih..!" Kana mencibikan bibirnya lalu dia pergi masuk kamar.

Keesokan harinya Mew memberikan Black card pada Win.

"Ini untuk apa Phi? aku juga punya."

"Gunakan ini untuk membeli semua kebutuhan gadis itu, apa pun yang dia minta kau belikan saja."

"Phi, tapi dia kekasih Kana bukan?"

"Iya, manjakan dia sampai dia lupa kekasih dia Kana."

"Apa yang ingin Phi lakukan?"

"Sebelum dia putus dengan Kana, dia harus puas dulu."

Mew sedang berada di kamar Win dan Kana masuk karena mendengar rencana Mew.

"Kenapa harus Win? Kenapa Tuan tidak biarkan aku saja yang melakukannya? Yang menjalani hubungan itu aku dan Hilarie kenapa semua orang mengontrol hidupku, kalian berdua tidak ada hubungannya dengan masalah ini."

"Jika kau yang bergerak, masalahnya tidak akan selesai."

"Tapi ini sangat tidak sopan, tolonglah Tuan biarkan aku yang bicara dengan Hilarie."

"Apa yang akan kau bicarakan padanya kau akan lari bersamanya?"

"Kalau pun iya apa urusannya dengan Tuan, sudah lah aku sudah muak dengan semua yang terjadi saat ini, jangan hanya karena hubungan kita terikat oleh anak lalu Tuan jadi seenak jidat Tuan mengatur hidupku, kalian diam! Jangan ikut campur dengan urusanku."

Kana pergi ke kamar Hilarie dia tidak mendengarkan Mew walau pun Mew menghentikannya.

"Kana, Berhenti!"

"Phi sudahlah, benar apa Kata Kana, itu hidupnya kita tidak punya hak untuk mencampuri kehidupannya, biar dia sendiri yang menyelesaikan masalahnya."

"Aku takut dia pergi lagi dariku, kau sendiri tau aku tidak pernah berhenti mencarinya, sekarang dia sudah ada di depan mataku lalu aku masih belum bisa mendapatkannya."

Menanti Senja [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang