Aeseol, Nara dan Yoojung keluar dari kamar yang mereka tempati. Ketiganya melihat enam gadis ada di tempat yang dijadikan sebagai tempat berkumpulnya para gadis-gadis.
Awalnya ada sebelas gadis, tapi karena serangan makhluk alien di sekolah sebulan lalu, salah satu teman perempuan mereka meninggal dan kini menyisakan sepuluh gadis.
Sepuluh gadis dibagi menjadi dua kelompok. Masing-masing lima orang berada dalam satu kamar. Beberapa dari mereka ada yang tidur di tenda atau di kantong tidur.
Kelompok Pertama : Yoojung, Aeseol, Nara, Soyeon dan Yeonjoo.
Kelompok Kedua : Bora, Hana, Soonyi, Joonhee dan Soyoon.Aeseol melihat Bora sedang menggambar Hana yang terus berganti-ganti pose. Joonhee dan Soyoon mendebatkan sesuatu. Soonyi melipat pakaian dalam miliknya. Yeonjoo memeriksa kotak berisi persediaan medis.
"Aeseol, semalam kamu berjaga di pos sama siapa ?" Soyoon menatap.
Aeseol balas menatap Soyoon. "Youngshin..." Ia melihat Bora meliriknya sekilas.
"Oh..."
"Wae ? Kamu suka Youngshin ?" Aeseol menatap Soyoon dengan tatapan jahil.
"Aiiish..."
Aeseol tertawa dan menghindari pukulan Soyoon, bersembunyi di belakang punggung Nara.
"Banjang, kenapa kamu selalu membuatku berpasangan dengan Heerak, ganti yang lain..." Soyoon protes.
Yoojung menarik nafas lelah.
"Kalau begitu aku akan bertukar denganmu..." Aeseol menatap.
"Mwo ?"
"Kamu dengan Youngshin. Aku dengan Heerak..."
"Yakin ? Apa kamu kuat ?"
"Wae ?" Aeseol menatap.
"Dia suka mengeluh terus... Telingamu pasti tuli mendengar keluhannya..."
"Kalau dia dikasih asupan nikotin pasti diam..." Aeseol menatap.
"Benar juga..."
Aeseol baru menyadari bahwa Soyeon tidak bersama mereka.
"Banjang, dimana Soyeon ?" Aeseol menatap.
Yoojung menatap Aeseol. "Dia sedang berjaga..."
"Oh..."
Aeseol pergi ke kamarnya, masuk ke tendanya, mengambil sesuatu, kemudian kembali keluar kamar dengan membawa plastik berisi banyak camilan di dalamnya.
"Apa itu ?" Yoojung menatap.
"Pepero..."
"Aeseol, dari mana kamu mendapat Pepero ?" Soonyi menatap.
"Aku menjarah Toserba tadi sepulang kerja..." Aeseol menatap.
"Kerja ?" Soyoon menatap.
"Memusnahkan makhluk alien. Bukannya itu kerja ?"
"Iya, benar juga..." Yoojung menatap.
"Pantas saja kamu lama. Bora mengira kamu tertinggal..." Nara menatap.
"Setidaknya aku berguna sekarang..." Aeseol menatap.
"Majja. Youngshin bilang kamu jago menembak sekarang..." Yoojung menatap.
"Ani. Aku biasa saja. Nara sama Bora lebih baik dariku..." Aeseol menatap.
"Aeseol, boleh aku minta Pepero ?" Joonhee memperlihatkan Aegyo-nya.
Aeseol mundur selangkah sambil memeluk plastik berisi Pepero di dadanya.
"Joonhee, cukup melakukan Aegyo seperti itu. Kau tidak lihat Aeseol takut..." Soyoon berkata.
"Banjang..." Aeseol menatap.
"Ya..." Yoojung menatap.
Aeseol menyerahkan plastik berisi Pepero pada Yoojung. Ia mengambil dua bungkus Pepero.
"Tolong bagikan ya. Aku menyayangimu, Banjang..." katanya tersenyum nyengir sambil mengedipkan matanya kemudian berlari keluar.
"Aiiish..." Yoojung geleng-geleng kepala.
Nara menutup mulutnya, tertawa.
"Banjang !" Joonhee, Yeonjoo, dan Soonyi langsung mengerumuni Yoojung.
Bora terheran-heran melihat Aeseol. Tidak seperti biasanya gadis pendek itu bertingkah menggemaskan. Yoojung membagikan Pepero pada tujuh temannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DUTY AFTER SCHOOL : SECOND CHANCE [END]
FanfictionSalah satu karakter 'Duty After School' melakukan perjalanan waktu. No Aeseol terbangun dan mendapati dirinya berada di basecamp- tempat tinggal Peleton Dua SMA Sungjin.