DUTY AFTER SCHOOL : SECOND CHANCE [END]

GOOD STUDENTS OR NAUGHTY TEENS

Aeseol dan teman-temannya bekerja sama dengan enam murid SMA Sains. Mereka menembaki semua makhluk alien yang berkeliaran di jalanan.

"Shibal ! Aku haus !" Heerak mengeluh.

"Ada Toserba !" Mijin berseru, berlari masuk ke dalam Toserba.

"Dia pasti mengambil banyak rokok..." Hari geleng-geleng kepala.

Heerak, Jangsoo, Youngshin, Ilha, dan Taeman masuk ke dalam Toserba. Namra, Onjo, Soohyuk dan Cheongsan masuk ke dalam Toserba untuk menjarah.

Aeseol memilih duduk di salah satu kursi, begitu juga dengan empat gadis ditambah Hari.

"Aku tidak tahu kamu sepopuler itu waktu SMP..." Nara menatap.

Aeseol balas menatap. "Waktu SMP, aku tidak lemah seperti yang dikatakan Mijin. Itu hanya penampilan saja..."

"Kami berpenampilan seperti anak baik di sekolah. Di luar sekolah kami seperti anak berandal..."

"Lalu kenapa kamu tidak pernah berkomunikasi lagi dengan mereka ? Onjo bilang sudah tiga tahun kalian tidak berhubungan..." Yoojung menatap.

"Nenekku memintaku untuk menjauhi mereka. Aku ketahuan merokok..."

Mereka terkejut mendengarnya.

"Kamu merokok !" Nara melotot.

"Tunggu sampai Eomma sama Appa mendengar ini..." Soyeon menatap.

Aeseol memutar bola matanya kemudian mendengus. Hari geleng-geleng kepala.

"Lagipula aku tidak merokok lagi selama tiga tahun..." Aeseol menatap.

"Baguslah..." Nara mengelus rambut Aeseol dengan penuh kasih sayang.

"Jangan diulangi lagi, itu tidak baik untuk kesehatanmu..." Nara menatap.

"Arraseo..." Aeseol menurut saja. "Bora tidak dinasehati ? Dia juga merokok..." Ia menatap.

"Tidak perlu. Dia sudah dewasa. Kamu masih bayi..." Nara menatap.

"Aiiish..." Aeseol cemberut.

"Ppppfff..." Yoojung menahan tawa.

Bora tersenyum kecil. Soyeon tertawa. Hari geleng-geleng kepala.

Ilha dan empat temannya keluar Toserba. Kelimanya telah mengisi ransel masing-masing dengan makanan dan minuman.

Mijin keluar dengan membawa tiga plastik. "Hari, ini untukmu..." Ia menyerahkan satu plastik berisi camilan.

Hari menerimanya, melihat isinya. Namra dan tiga sahabatnya keluar dengan membawa masing-masing dua plastik di tangan mereka.

"Maknae, kamu tidak menjarah ?" Onjo menatap.

"Camilanku masih banyak..." Aeseol menjawab. Ia menatap jam tangannya.