THIS IS HOUSE OF SECOND PLATOON

47 4 0
                                    

Di sebuah ruangan yang dijadikan sebagai Unit Kesehatan, Aeseol membantu Yeonjoo memilah-milah obat-obatan yang mereka jarah tadi.

"Apa semuanya cukup sampai bulan depan ?" Aeseol bertanya.

Yeonjoo menatap Aeseol, tampak berpikir.

"Sebentar lagi musim dingin. Aku khawatir mereka pasti akan mengalami flu dan radang dingin..." Yeonjoo menatap.

Aeseol balas menatap Yeonjoo. Seingatnya sebagian besar temannya mengalami sakit radang dingin.

"Gwenchana, pasti ada rumah sakit di sekitar sini. Kita akan menjarah banyak obat besok," Aeseol menatap.

Yeonjoo mengangguk tersenyum menatap Aeseol.

"Aku senang kamu berubah..." Yeonjoo menatap.

Aeseol balas menatap Yeonjoo.

"Kita tidak pernah berinteraksi di sekolah. Kamu pendiam..." Yeonjoo berkata.

Aeseol hanya mendengarkan.

"Aku cukup terkejut tiba-tiba kamu sangat dekat dengan Nara..." Yeonjoo menatap.

"Aku sebenarnya tidak terlalu pendiam. Aku hanya menunggu seseorang mengajakku mengobrol, tapi tidak ada satupun yang mengajakku mengobrol kecuali Banjang..." Aeseol menatap.

Yeonjoo mendengarkan.

"Aeseol-ah..." Yeonjoo menatap.

"Ya ?"

"Bolehkah aku menjadi temanmu ?" Yeonjoo menatap.

Aeseol menatap Yeonjoo. "Apa yang kamu katakan ? Kamu memang temanku..."

"Sejujurnya aku... Iri melihat persahabatanmu dengan Nara..." Yeonjoo menatap.

"Mwo ? Kenapa harus iri ?" Aeseol menatap Yeonjoo dengan tatapan tak percaya.

"Kalian saling melengkapi satu sama lain...." Yeonjoo menatap.

Aeseol terdiam.

"Tidak mudah menemukan teman baik seperti itu, aku kehilangan sahabatku. Inhye... Hiks..."

Aeseol langsung memeluk Yeonjoo dan menghiburnya.

"Arraseo. Kamu bisa menjadi temanku. Aku akan menyayangimu sama seperti aku menyayangi Nara..." Aeseol menepuk-nepuk punggungnya dengan lembut.

Yeonjoo menangis di pelukan Aeseol.

"Sudah jangan menangis, Choi Uisa..." Aeseol terus menepuk-nepuk punggungnya.

"Aiiish..."

Aeseol terkekeh kala Yeonjoo memukul bahunya.

"Aku ingat kamu mengobati Soyeon waktu itu. Gomawo..." Aeseol berkata.

"Aku tidak mau kehilangan siapapun lagi..." Yeonjoo menatap.

DUTY AFTER SCHOOL : SECOND CHANCE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang