I WANT TO...

22 2 0
                                    

Aeseol berjalan keluar kamar para laki-laki. Jaket hitamnya diikatkan di pinggangnya.
Nara dan delapan temannya duduk menunggu. Mereka mengalihkan pandangan ke arah Aeseol yang berjalan mendekat.

"Omo !" Mereka tercengang melihat gaya rambut baru Aeseol.

"Hayeon-ah !" Soyeon segera mendekati kembarannya.

Aeseol menatap Soyeon.

"Kenapa kamu potong rambut ?" Soyeon menatap.

"Hanya ingin saja..." Aeseol menatap.

"Kau terlihat jelek, No Ae..." Bora menatap Aeseol sambil melipat kedua tangannya di dada.

"Kamsahamida..." Aeseol menatap Bora dengan senyum tengilnya.

"Aiiish...." Bora siap untuk memukul.

"Oh... KDRT lagi..." Aeseol menatap.

"Aiiish... No Ae !" Bora memilih menjewer telinganya.

Bukannya kesakitan, Aeseol malah tertawa. Yoojung dan teman-temannya menahan tawa.

"Aeseol-ah !!"

Aeseol menatap Chiyeol yang baru saja datang. Ia melepas tangan Bora yang masih menjewer telinganya. "Wae ?"

"Uhm..." Chiyeol jadi salah tingkah. Ia ingin mengatakan sesuatu tapi malu.

"Ayo bantu aku memasak nasi goreng kimchi..." Aeseol menatap.

"Ah... Ya... Kajja..." Chiyeol menatap.

••••••

Anggota Peleton Dua menikmati sarapan bersama dengan menu nasi goreng kimchi ditambahkan dengan daging kaleng. Mereka semua makan dengan lahap.

Aeseol menatap wajah teman-temannya satu per satu. Di kehidupan sebelumnya mereka tidak pernah berkumpul seperti ini. Duduk lesehan, menikmati sarapan dan makan malam bersama.

"Aeseol-ah, gwenchana ? Kenapa kamu menangis ?" Yeonjoo menatap.

Semua orang menatap ke arah Aeseol yang sekarang sedang menghapus air matanya.

"Hayeon-ah, kenapa ?" Soyeon menatap.

"Aeseol-ah, kenapa kamu menangis ?" Nara menatap.

"Jika bukan karena perang ini. Kita tidak akan berkumpul seperti ini..." Aeseol menatap.

Mereka semua berpandangan.

"Benar juga..." Joonhee berkata.

"Jika tidak ada perang, kita pasti lulus sekolah tanpa berbicara satu sama lain, sibuk bersiap untuk CSAT dan kuliah..." Aeseol menatap.

"Majja..." Jangsoo menatap. "Ada sisi baiknya dari perang ini..." tambahnya lagi.

"Majja. Aku tidak akan pernah menemukan kembaranku..." Soyeon menatap kembarannya sambil mengelus rambutnya.

DUTY AFTER SCHOOL : SECOND CHANCE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang