TIME TRAVEL

44 4 0
                                    

Aeseol berjalan dengan langkah pelan. Ia sampai di salah satu ruangan yang dijadikan sebagai pos jaga. Terdengar suara Soochul dan Ilha berdebat.

Aeseol menutup mata. Dugaannya benar. CSAT dibatalkan tahun ini.

"Aku rasa itu ide buruk..." Aeseol berkata, membuat dua pemuda itu terkejut.

"Aeseol..." Ilha menatap.

Aeseol berjalan mendekat, menatap keduanya.

"Itu ide buruk. Merahasiakan pengumuman itu..." Aeseol menatap.

"Jika mereka tahu CSAT dibatalkan, mereka akan meminta pulang..." Soochul menatap.

"Majja. Kita tidak tahu bagaimana keadaan di Seoul..." Ilha menatap.

"Mereka akan baik-baik saja mendengar CSAT dibatalkan. Tapi aku tidak yakin dengan Youngsoo... Dia pasti akan stres..." Aeseol menatap.

"Apa kamu akan memberitahu mereka ?" Soochul menatap.

"Aku akan memberitahu mereka asal Youngsoo tidak ikut mendengarnya..."

"Kenapa ?" Soochul menatap.

Aeseol menatap keduanya.

"Apa kalian tidak merasa aneh dengan perubahanku ?"

Ilha dan Soochul berpandangan.

"Kalian tahu kan aku tidak pernah berbicara, tersenyum bahkan berinteraksi dengan kalian sebelumnya ?"

"Ya, kamu pendiam..." Soochul menatap.

"Sebenarnya aku...." Aeseol berkata.

Ilha dan Soochul menatap Aeseol.

"Apa kalian tahu tentang Time travel ? Bagaimana pendapat kalian tentang itu ?"

Keduanya menatap Aeseol dengan bingung.

"Jika itu memang ada. Aku akan melarang Eomma-ku menandatangani formulir itu..." Ilha menatap.

"Aku juga..." Soochul menatap.

"Aku juga akan melarang Nenekku... Tapi sekarang nasi sudah menjadi bubur..." Aeseol menatap.

"Kenapa kamu bertanya tentang Time travel ?" Ilha menatap.

Aeseol menatap Ilha. "Seberapa besar kamu percaya padaku ?"

"Sangat besar. Sebesar ini..." Ilha malah membuat hati dengan kedua tangannya.

Aeseol tersenyum, ia lalu menatap Soochul. "Lalu bagaimana denganmu ?"

"Sama seperti Ilha. Aku juga percaya padamu..." Soochul menatap.

Aeseol menarik nafas, "Sebenarnya aku melakukan Time travel..."

"Mwo ?" Ilha dan Soochul terkejut.

"Kita bertiga akan mati empat minggu kemudian..."

Ilha dan Soochul berpandangan.

"Apa kamu yakin ?" Soochul menatap.

Aeseol mengangguk.

"Kalian berdua menyembunyikan rahasia ini. Semua teman kita marah. Mereka memutuskan kembali ke Seoul. Soochul... Kamu meninggal karena diserang makhluk alien. Ilha... Kamu dibunuh Youngsoo..."

"Mwo !!" Ilha terkejut.

"Dia stres karena CSAT dibatalkan. Dia menembaki semua teman kita..." Aeseol menatap.

"Hanya Nara, Chiyeol dan Hana yang selamat. Aku meninggal dalam perjalanan ke Seoul..."

Soochul dan Ilha berpandangan. Terdengar suara benda jatuh. Aeseol dan dua pemuda itu mengalihkan pandangan mereka ke arah pintu luar.

Aeseol segera keluar dan ia terkejut menemukan sosok sahabatnya. "Nara-ya..."

Nara menatap Aeseol dengan berlinang air mata. "You died..." lirihnya.

Aeseol menatap. "Nara-ya, aku berusaha mengubah semuanya—" ia terkejut karena Nara memeluknya tiba-tiba.

Nara menangis terisak-isak. "Please don't leave me, Aeseol-ah..." Ia mengeratkan pelukannya.

Aeseol tidak menjawab, hanya memeluk sahabatnya.

Ilha dan Soochul saling berpandangan satu sama lain. Tidak menyangka bahwa Aeseol melakukan Time travel dan berniat untuk mengubah nasib mereka.

DUTY AFTER SCHOOL : SECOND CHANCE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang