"Lalu bagaimana kamu bisa selamat ?"
Aeseol menatap Soyeon. "Apa kamu siap mendengarkannya ?"
Soyeon mengangguk.
"Keluarga kita... Sangat kaya. Bahkan lebih kaya dari Baekji Group..."
Soyeon mendengarkan.
"Apa kamu ingat Ahjumma genit yang jadi istri kedua Kakek kita ?"
"Nenek sihir itu ! Wae ?" Soyeon menatap. "Seolma— apa Nenek sihir itu dalangnya ?"
"Aku tidak bisa memastikannya. Tapi aku mendengar suara wanita. Suaranya mirip seperti Ahjumma genit itu. Shibal Ahjussi itu mendapat telepon. Wanita itu menyuruhnya untuk membunuhku..."
Soyeon terkejut. Begitu juga dengan teman-temannya.
"Wae ? Kenapa Nenek sihir itu ingin membunuhmu..." Soyeon menatap.
"Soyeon-ah, jangan cemburu. Aku pewaris Hyosan Group jika Kakek kita meninggal..." Aeseol menatap.
Yoojung dan teman-temannya terkejut.
"Aiiish... Untuk apa aku cemburu ! Aku akan menjadi CEO di Queen Entertainment..." Soyeon menatap. "Yoo Hana... Dia trainee di sana..." tambahnya.
Aeseol diam melirik ke arah Hana.
"Bagaimana kamu bisa selamat ?"
"Ada lima pria yang menculikku..."
"Mwo ?"
"Hayeon-ah, ceritakan dari awal. Bagaimana bisa kamu diculik ?" Soyeon menatap.
"Aku butuh empat hari untuk bercerita..."
"Aiiish..." Soyeon memukul lengan kirinya.
"Awww !!" Aeseol menjerit kesakitan.
"Soyeon-ah, lengan kirinya terluka..." Yeonjoo memberitahu.
"Eh... Mianhae..." Soyeon meminta maaf.
Aeseol meringis, tangan kanannya menyentuh lengan kirinya.
"Aiiish... Kamu..." Nara memukul bahu Soyeon.
Soyeon meringis sambil mengusap-usap bahunya. Nara merangkul Aeseol dan membawanya ke dalam pelukannya.
"Sialan Lee Nara, pukulanmu tidak main-main..." Soyeon berkata.
"Salahmu sendiri, kamu menyakiti Aeseol. Kamu akan berurusan denganku..." Nara menatap.
Soyeon memanyunkan bibirnya. "Tapi dia kembaranku..."
"Tidak peduli !" Nara mencibir.
"Aiiish..."
KAMU SEDANG MEMBACA
DUTY AFTER SCHOOL : SECOND CHANCE [END]
FanfictionSalah satu karakter 'Duty After School' melakukan perjalanan waktu. No Aeseol terbangun dan mendapati dirinya berada di basecamp- tempat tinggal Peleton Dua SMA Sungjin.